Info BPJS Kesehatan

Sang Ayah Jalani Cuci Darah 2 Kali 1 Minggu, Berkat JKN-KIS Ibadu Tak Keluarkan Biaya Sepeser pun

"Selama sakit biaya ditanggung penuh, rumah sakit juga tidak meminta biaya tambahan, kamar inap, dokter dan obat-obatan..."

Editor: Fred Mahatma TIS
jamkesnews.com
Gelar Ibadurahman (24), peserta JKN-KIS dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan Cabang Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (1/12/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, CIBIINONG – Banyak masyarakat Indonesia sudah merasakan manfaat dari kepesertaannya sebagai anggota BPJS Kesehatan program JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat). 

Maka, tak heran jika program dari pemerintah ini sangat diharapkan terus berlanjut.

Salah satu peserta yang bersyukur dan memanfaatkan Program JKN-KIS adalah Gelar Ibadurahman (24) dan keluarga.

Baca juga: Rutin Terapi Syaraf dan Pengobatan Prostat di Usia Senja, Syamsul Tak Khawatir Biaya Berkat JKN-KIS

Baca juga: Jika Agus Tak Andalkan Program JKN-KIS, Sang Ayah Tak Akan Jalani Operasi Katarak yang Dideritanya

Ia bercerita bahwa ayahnya Ai Nurjaman didiagnosa menderita komplikasi penyakit paru, syaraf, dan ginjal.

Sang ayahpun harus menjalani cuci darah 2 kali seminggu.

“Sudah 2 bulan didiagnosa beberapa penyakit di tubuhnya, sekarang sedang dirawat inap sejak minggu lalu di RS PMI Bogor karena kondisinya menurun. Kalau stabil kondisinya hanya kontrol penyakit dalam sebulan sekali dan cuci darah 2 kali seminggu," tuturnya, Selasa (1/12/2020).

"Sudah usia senja penyakit ada saja yang dirasa dan harus mempersiapkan jaminan kesehatan, terlebih lagi jika yang tidak ada biaya, berobat sudah seperti hal yang mewah,” imbuhnya.

Baca juga: Terkena Leukemia, Hampir Seluruh Biaya Perawatan dan Pengobatan Riko Dibayar JKN-KIS BPJS Kesehatan

Bersyukur

Ibadu merupakan warga Leuwiliang yang terdafatar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN.

Iurannya dan keluarga ditanggung penuh oleh Pemerintah pusat dengan hak kepesertaan kelas 3.

Ia merasa bersyukur Pemerintah hadir melalui Program JKN-KIS untuk pelayanan kesehatan masyarakat di tengah perekonomian yang sedang sulit.

Ibadu berandai jika bukan karena Program JKN-KIS yang menanggung biaya pengobatan ayahnya, pasti ayahnya tidak akan mendapatan pengobatan medis sejauh ini.

“Alhamdulillah sangat bersyukur ayah saya selama sakit biaya ditanggung penuh, rumah sakit juga tidak meminta biaya tambahan, kamar inap, dokter dan obat-obatan sudah ditanggung," katanya.

Dikatakan lebih lanjut, "Iuran yang dibayar peserta lain dengan keadaan sehat bisa dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan peserta yang sakit seperti ayah saya."

"Sementara itu, cerita yang beredar mengatakan prosedurnya sulit juga tidak saya rasakan, semua sesuai standar bahkan keluarga saya dapat bantuan untuk makan sehari-hari dari desa,” tambah Ibadu.

Baca juga: BCA Raih Payment Channel Award 2020, Mudahkan Nasabah dalam Pembayaran Iuran JKN-KIS

Di tengah kondisi ayahnya yang membutuhkan pelayanan intensif, Ibadu bersyukur merasakan manfaat Program JKN-KIS yang menjamin seluruh pelayanan kesehatan ayahnya.

Ia berharap semakin banyak masyarakat yang mendaftar sebagai peserta Program JKN-KIS dan rutin membayar iuran.

Sebab, ia sadar pelayanan yang didapat ada hasil dari peserta sehat yang rutin membayar iuran. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved