Virus Corona Jakarta

Kondisi Terkini Sekolah MAN 22 Jakarta Setelah 33 Guru Dinyatakan Positif Covid

33 guru MAN 22 Jakarta Barat dinyatakan positif Covid-19, begini kondisi sekolah menurut penjaganya

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Wartakotalive/Desy Selviany
Kondisi sekolah MAN 22 Jakarta Barat tampak dijaga Satpol PP, Jumat (4/12/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Suasana MAN 22 Jakarta lengang usai 33 guru ditetapkan positif Covid-19.

Hanya ada seorang penjaga sekolah bernama Jaya yang membersihkan sekolah tersebut selama tidak berpenghuni.

Jaya menuturkan bahwa sejak awal Pandemi Covid-19 terjadi, Gedung MAN 22 Jakarta memang sudah ditutup.

Hanya guru dan pegawai sekolah yang diizinkan masuk ke dalam gedung tersebut.

Baca juga: Puluhan Guru MAN 22 Jakarta Tertular Covid-19 Saat Perpisahan Kepala Sekolah di Yogyakarta

 Namun sejak 33 guru dinyatakan positif Covid-19, sekolah itu benar-benar dikosongkan total.

"Sudah tiga hari ini memang harus disterilisasi. Tapi sejak awal Pandemi Covid-19 juga sudah tidak ada siswa dan sudah sering disemprot cairan disinfektan," ujar Jaya ditemui di Gedung MAN 22 Jakarta Jumat (4/12/2020).

Namun sejak 33 guru dinyatakan positif Covid-19, sekolah itu semakin rutin disemprot cairan disinfektan.

Bahkan melibatkan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat.

Baca juga: Ada Dua Kesalahan Fatal Dilakukan Guru MAN 22 Jakarta Hingga Terkena Covid-19

Penyemprotan disinfektan sendiri kata Jaya sudah berlangsung selama tiga hari.

"Tadi pukul 11.00 WIB sudah disemprot. Terkadang juga pukul 10.00 WIB," jelas Jaya.

Menurut Jaya, penyemprotan dilakukan merata di seluruh ruangan. Mulai dari ruangan guru, ruangan kelas, hingga ruangan Tata Usaha (TU) disemprot.

Pantauan Wartakotalive.com, Jumat (4/12/2020) pukul 11.30 WIB, ruang Tata Usaha dan Ruang Guru terkunci. 

Tidak ada satupun guru atau pihak sekolah yang dapat dimintai keterangan.

Sempat ada Petugas Satpol PP yang tiba di gedung tersebut bersama Lurah Palmerah Muhammad Ilham di sekolah itu.

Baca juga: Puluhan Guru MAN 22 Jakarta Tertular Covid-19 Saat Perpisahan Kepala Sekolah di Yogyakarta

Namun ia enggan dimintai keterangan oleh pewarta dan langsung meninggalkan lokasi. 

Usai lurah meninggalkan lokasi, pagar gedung MAN 22 Jakarta kembali ditutup oleh petugas.

Perpisahan guru

Pihak Kanwil DKI Jakarta memastikan, seluruh kasus Covid-19 di MAN 22 Jakarta hanya terkena kepada para guru, tidak ada siswa yang terpapar. 

Para guru tertular Covid-19 setelah ikut acara perpisahan mantan Kepala Sekolah MAN 22 Jakarta yang diselenggarakan di Yogyakarta.

Hal itu diklarifikasi oleh Kepala Pendidikan Madrasah Kanwil DKI Jakarta Nur Pawaiddudin saat dikonfirmasi Kamis (3/12/2020).

Video: Habib Rizieq Minta Maaf kepada Masyarakat

"Kami pastikan tidak ada siswa yang tertular Covid-19 di MAN 22 Jakarta. Seluruhnya yang positif Covid-19 dan terkena tracing merupakan guru. Jadi tidak ada siswa," kata Nur Pawaiddudin dihubungi lewat sambungan telepon.

Kasus tersebut kata Nur Pawaiddudin bermula dari para guru yang mengadakan acara perpisahan mantan Kepala Sekolah MAN 22 Jakarta pada 20 sampai 23 November 2020 lalu.

Baca juga: Pejabat Negara dan Pegawai Swasta Tertular Covid-19 Bukti Mereka Masih Lengah

Baca juga: Doni Monardo: 30 Persen Warga Jakarta Tak Khawatir dan Yakin Tidak Berisiko Tertular Covid-19

Kemudian saat tiba di Jakarta, seorang guru alami gejala Covid-19.

Guru tersebut jalani pemeriksaan uji swab. Hasilnya ia dinyatakan positif Covid-19.

Dari kasus tersebut dilakukan tracing. Lewat tracing ditemukan ternyata bukan hanya satu guru yang tertular Covid-19.

"Jadi bukan perjalanan siswa tapi perjalanan guru yang melepas Kepala Sekolahnya," jelas Nur Pawaiddudin.

Total ada 47 guru yang berangkat dalam acara perpisahan di Jogjakarta itu. Dimana 33 guru di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Survei Membuktikan, Kebanyakan Perokok Tidak Percaya Jika Perilaku Merokok Rentan Tertular Covid-19

Mereka berangkat menggunakan perjalanan darat yakni menggunakan satu bus ukuran besar dan satu mobil kecil.

Para guru itu juga tidak jalani uji swab atau rapid test sebelum atau sepulang dari Jogjakarta.

Pihak Kanwil DKI sesalkan hal tersebut. Terlebih para guru itu tidak meminta izin kepada Kanwil DKI Jakarta ketika hendak berangkat ke Yogyakarta.

"Kami sesalkan kejadian itu. Karena perjalanan mereka tidak dikomunikasikan dulu kepada kami. Bahkan kami baru tahu hari ini bahwa mereka menjadi klaster," ungkapnya.

Baca juga: Pembelot Korea Selatan Ditembak Tentara Korea Utara dan Dibakar Mayatnya, Takut Tertular Covid-19

Saat ini pihak Kanwil DKI Jakarta akan fokus dulu terhadap penanganan kesehatan dan tracing para guru tersebut.

Nantinya Nur Pawaiddudin berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang inisiasi perjalanan tersebut.

"Jadi kami cari dulu ini yang inisiasi siapa. Tapi kalau yang inisiasi yang pensiun tentu akan tidak efektif ya sanksinya," tutur Nur Pawaiddudin.

Sehingga ia memastikan bahwa pihaknya selalu mengikuti aturan Pemprov DKI Jakarta dalam hal pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga: Takut Tertular Covid-19, Masyarakat India Konsumsi Jamu Berlebihan dan Timbulkan Masalah Baru

Pun termasuk dengan wacana sekolah tatap muka, pihak Kanwil DKI Jakarta akan ikuti intruksi Pemprov DKI Jakarta.

Selain itu, Nur Pawaiddudin memastikan mayoritas guru yang tertular Covid-19 masuk dalam kategori tanpa gejala.

Namun demikian ada satu guru yang dirawat di rumah sakit. Guru itu dirawat bukan karena komorbid melainkan karena khawatir menularkan ke keluarga.

Baca juga: Istri Wali Kota Depok Sudah Boleh Pulang, Diduga Tertular Covid-19 dari Ajudannya Saat Buka Masker

Ia mengimbau agar seluruh guru yang dinyatakan positif Covid-19 jalani isolasi di rumah sakit agar penularan lebih terkendali. (m24)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved