Kabar Artis
Kecewa Dipecat dari Kursi Direktur Utama TVRI, Helmy Yahya Beberkan Hikmah Besar yang Diperolehnya
Helmy mengatakan bahwa dirinya enggan bersikap seolah-oleh keberhasilan TVRI adalah karena kinerjanya sendiri.
Penulis: Bayu Indra Permana | Editor: Feryanto Hadi
"Tarif saya jadi tiga kali lipat tetapi tetap dibeli orang, jadi menurut saya ada hikmahnya," ujar Helmy Yahya.
Pada Januari 2020 lalu Helmy Yahya dicopot dari jabatannya sebagai direktur utama TVRI karena beberapa alasan.
Baca juga: HELMY Yahya Ungkap Kondisi TVRI Saat Baru Jadi Dirut: 72 Persen Karyawan Berusia Kolonial
Saat itu beberapa kali upaya mediasi dijalani Helmy dan pihak TVRI namun tak menemukan hasil.
Persaingan bisnis
Sementara itu, terkait pencopotan Helmy Yahya, Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menilai ada oknum tertentu di balik pemecatan Helmy Yahya dari jabatan direktur utama (dirut) TVRI.
Hal itu ia yakini sebagai bagian upaya persaingan kelompok bisnis tertentu yang ujungnya menyingkirkan Helmy Yahya.
Selain kepentingan ekonomi, duga Effendi Simbolon, ada juga kepentingan politik tertentu.
• Udara Dingin Bikin Begal Bokong Bergairah, Barangnya Bangun Sebelum Beraksi
"Ini sebenarnya persoalannya tidak seperti yang di permukaan."
"Ini persoalannya ada persoalan yang lebih mendasar. Persoalan persaingan bisnis," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2019).
"Ada unsur, ada pihak yang mendesain ini agar Helmy ini memang out dari TVRI."
"Dan ini kelompok politik tertentu, kelompok pelaku ekonomi tertentu dan pelaku ekonomi media juga," tuturnya.
Effendi Simbolon menilai pencopotan Helmy Yahya itu hanya karena sejumlah tayangan yang dipersoalkan Dewan Pengawas TVRI
Yakni, tayangan Liga Inggris dan Discovery Channel.
"Nah. Antara lain lah (Liga Inggris). Masalah-masalah bisnis kemudian berdampak kepada kepentingan bisnis," ujarnya.
Effendi Simbolon menilai kisruh TVRI bisa dibawa ke ranah hukum.