Habib Rizieq Pulang
Kerumunan Massa Habib Rizieq Jadi Salah Satu yang Bikin RS Covid-19 di Kabupaten Bogor Nyaris Penuh
Imbas kerumunan kehadiran tokoh nomor satu FPI Habib Rizieq Shihab di Megamendung bikin banyak warga Bogor terinfeksi Covid-19.
Kendati begitu, Iwan mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah berupaya mengatasi keterisian itu dengan menambah jumlah ruang isolasi untuk pasien Covid-19 yang bergejala rendah serta orang tanpa gejala (OTG).
Ia mengaku, Pemkab Bogor telah menjalin kerja sama dengan Yayasan Artha Graha Peduli untuk pemanfaatan Pusdiklat AGP-SGA sebagai tempat isolasi darurat pasien Covid-19 di Desa Cibogo, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pusat isolasi Covid-19 di Cibogo ini dibagi tiga bagian gedung dengan kapasitas total 66 tempat tidur pasien dan 21 tempat tidur untuk tenaga kesehatan, dilengkapi fasilitas MCK, tempat olahraga dan tenda dapur umum.
Baca juga: BERITA FOTO: Ratusan Karangan Bunga Dukungan Banjiri Makodam Jaya, Ini Kata Pangdam Jaya
"Nggak ada rujukan ke daerah lain, kita masih mampu karena sudah kerja sama dengan Graha Perduli yang di Megamendung itu, mungkin 60 persen lebih kapasitas di sana ini masih bisa menampung," ujar dia.
Berdasarkan data yang diterima Kompas.com per Sabtu (28/11/2020), dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor bahwa keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 rata-rata sudah melebihi 80 persen.
Rinciannya, jumlah tempat tidur isolasi pasien Covid-19 sebanyak 812 unit, dengan keterisian 662 unit atau 81,5 persen dari total 29 rumah sakit rujukan Covid-19.
Sementara ada 8 rumah sakit yang bed occupancy ratenya sudah terisi penuh atau mencapai 100 persen seperti, Rumah Sakit (RS) Sentra Medika Cibinong, RSUD Cileungsi, Bina Husada, Thamrin, Dompet Dhuafa, KBP, Permata jonggol dan RS Annisa.
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengungkapkan bahwa keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 sifatnya selalu fluktuatif.
Saat ini, lanjut dia, rumah sakit rujukan Covid-19 memang masih dapat menampung pasien, namun itu pun kapasitasnya semakin tipis.
Sebab, menurut dia, bertambahnya orang tanpa gejala, pasien sedang hingga berat jelas menambah beban tersendiri bagi rumah sakit.
Arus keluar-masuk antara pasien lama dan baru terus terjadi sehingga ada saja rumah sakit yang masih dapat menampung pasien, namun itupun kapasitasnya semakin tipis.
"Kan itu selalu berfluktuasi, jadi angka yang hari ini di atas rata-rata ideal (60 persen). Tapi karena update terus dan sekarang sudah di atas 80 persen. Jadi statement pak Wabup (Iwan) ya bener sudah di atas rata-rata ideal (WHO)," ucap Mike membenar kepada Kompas.com saat dikonfirmasi mengenai pernyataan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan.
Dengan demikian, ia meyakini bahwa meningkatnya angka keterisian tempat tidur isolasi tidak lain juga karena kesadaran masyarakat untuk melakukan tes Covid-19.
Hal ini disebabkan karena masyarakat sudah mengetahui risiko virus Covid-19 jika tidak menjalani rapid tes dan swab tes.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/hrs-di-megamendung.jpg)