Berita Internasional

Pesenam Jadi Pembelot Korea Utara, Lompati Pagar Berkawat Setinggi 3,6 Meter dan Kabur ke Negara Ini

Seorang pesenam jadi pembelot Korea Utara berhasil melompati pagar berkawat yang setinggi 3,6 meter.

Editor: PanjiBaskhara
AFP/Ahn Young Joon via Kompas.com
Ilustrasi foto - Seorang pesenam jadi pembelot Korea Utara berhasil melompati pagar berkawat yang setinggi 3,6 meter. 

Pada akhir 2017, dunia dikejutkan dengan sebuah upaya dramatis yang dilakukan tentara Utara bernama Oh Chong Song untuk kabur ke Selatan.

Saat itu, dia berhasil melewati desingan peluru yang dilepaskan pasukan penjaga perbatasan Utara, di mana dia menderita beberapa luka tembak.

Dalam tayangan video yang viral, nampak Oh mengemudikan jip ke perbatasan, di mana usaha selanjutnya adalah berlari menghindari tembakan mantan rekan-rekannya.

Oh selaamt setelah militer Korea Selatan yang berjaga di Zona Demiliterisasi menyelamatkannya, seraya membalas tembakan Korea Utara.

Si pembelot segera dilarikan ke rumah sakit, di mana dokter tak hanya mengeluarkan peluru namun juga cacing pita sepanjang 25 sentimeter.

Ahli bedah Lee Cook-jong yang memimpin operasi kepada CNN mengungkapkan, kondisi yang dialami oleh si prajurit bagaikan "guci pecah".

Pasalnya, dia mengeluarkan lusinan cacing pita dari pencernaannya, bukti bagaimana buruknya penanganan makanan di Korea Utara.

Kim Jong Un Lockdown Pyongyang

Dikabarkan Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un melockdown Pyongyang, Korea Selatan.

Selain Kim Jong Un lockdown Pyongyang, turut Kim Jong Un mengeksekusi dua orang dan melakukan pelarangan kegiatan penangkapan ikan.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (dailymail/afp)

Kabar Kim Jong Un mengeksekusi dua orang serta melakukan tindakan lain yang berkaitan dengan pencegahan penularan wabah corona, dilaporkan oleh Badan Spionase Korea Selatan kepada anggota parlemen, pada Jumat (27/11/2020).

Menurut anggota parlemen kepada reporter Associated Press (AP) setelah rapat singkat National Intelligence Service (NIS), pemerintahan Kim Jong Un juga memerintahkan para diplomatnya di luar negeri untuk tidak memprovokasi Amerika Serikat (AS).

Sebab dikhawatirkan dengan kemungkinan pendekatan baru dari presiden terpilih Joe Biden terhadap Korea Utara.

Salah seorang anggota parlemen bernama Ha Tae-keung mengutip NIS yang mengatakan bahwa Kim Jong Un tampak 'sangat marah' dan berbuat 'irasional' atas pandemi yang berdampak pada perekonomian negaranya.

Berdasarkan keterangan dari NIS, Korea Utara telah mengeksekusi 2 orang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved