Berita Internasional
Pesenam Jadi Pembelot Korea Utara, Lompati Pagar Berkawat Setinggi 3,6 Meter dan Kabur ke Negara Ini
Seorang pesenam jadi pembelot Korea Utara berhasil melompati pagar berkawat yang setinggi 3,6 meter.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Adanya seorang pesenam jadi pembelot Korea Utara bikin heboh masyarakat.
Seorang pesenam pembelot Korea Utara tersebut berhasil melompati pagar berkawat yang setinggi 3,6 meter.
Diketahui, sang pembelot Korea Utara dilaporkan melarikan diri ke Korea Selatan meninggalkan Korea Utara.
Kabar pelariannya mencakup melewati setidaknya dua juta ranjau dan kawat berduri yang terhampar di Zona Demiliterisasi, yang membatasi dua Korea.
Baca juga: Kim Jong Un Lockdown Pyongyang, Larang Kegiatan Penangkapan Ikan Hingga Eksekusi Dua Orang, Ada Apa?
Baca juga: Kim Jong Un Mengeksekusi Dua Orang, Melarang Kegiatan Penangkapan Ikan, Hingga Melockdown Pyongyang
Baca juga: Aturan Baru Kim Jong Un, Ada Hukuman Bagi Warga Menyisakan dan Membuang Makanan: Hukuman yang Kuat
Pembelot berusia sekitar 20-an yang merupakan pesenam itu membuat pejabat Korea Selatan takjub, saat dia memeragakan lompatannya untuk membenarkan kisahnya.
Berdasarkan laporan Korea Herald, lelaki itu punya bobot ringan, yang ditambah pengalaman belajar senam, jadi faktor yang membuat bisa meloncati pagar 3,6 meter.
Sangat sedikit orang yang mencoba membelot dari Korea Utara lewat Zona Demiliterisasi, di mana mereka biasa memilih melewati perbatasan China.
Media Korea Selatan melaporkan, pria itu sempat menyentuh sensor yang berada di pagar perbatasan.

Zona demiliterisasi Korea adalah salah satu zona yang paling dijaga ketat di dunia (BBC)
Namun, benda itu untungnya tak berfungsi.
Dia baru terdeteksi oleh "Negeri Ginseng" setelah "berkeliaran" di selatan pagar pembatas, dan dua kali tertangkap kamera termal pada 2 November.
Pria yang mengenakan pakaian warna biru saat ditangkap itu kemudian ditahan untuk dimintai keterangan, di mana dia mengajukan suaka politik.
Dilansir The Sun Rabu (25/11/2020), investigasi bakal digelar untuk menentukan penyebab bagaimana bisa sensor tak berbunyi saat dia melompat.
"Kami akan mencari tahu bagaimana bisa sensor itu tak berdering, dan memastikan benda itu berfungsi sepenuhnya," ujar Seoul dikutip Yonhap.
Sejak 1953, sudah ada sekitar 32.000 orang yang membelot dari Korea Utara, dengan jumlah terbanyak tercatat pada 2009, yakni 2.900 orang.