Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Lagi-lagi Luhut Ditunjuk Sebagai Menteri Ad Interim, Kali Ini Gantikan Edhy Prabowo yang Jadi TSK

Mensesneg Pratikno mengeluarkan surat penunjukan untuk mengisi kekosongan Menteri Kelautan dan Perikanan. Menteri Luhut jadi sosok penggantinya

Tribunnews/Irwan Rismawan
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan suap proses penetapan ekspor benih lobster. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Lagi-lagi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dipercaya Jokowi menjadi Menteri Ad Interim.

Jika sebelumnya menjadi Menteri Perhubungan, kali ini Menteri Kelautan dan Perikanan.

Ad interim adalah ungkapan Latin yang artinya adalah "sementara".

Baca juga: Cerita Luhut 6 Jam Berada di Gedung Putih, Hasilnya Tak Sia-Sia Bawa Investasi AS Rp 28 Triliun

Baca juga: Edhy Prabowo Mundur dari Menteri KKP dan Minta Maaf ke Gerindra, Ditetapkan sebagai Tersangka

Ungkapan ini sering digunakan untuk merujuk kepada pejabat sementara dalam bidang pemerintahan.

Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan saat meninjau pembangunan kawasan lumbung pangan (food estate) di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, pada Selasa (27/10/2020). Jokowi kini tunjuk Luhut sebagai Menteri Ad Interim di Kementrian KKP menggantikan Edhy Prabowo
Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan saat meninjau pembangunan kawasan lumbung pangan (food estate) di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, pada Selasa (27/10/2020). Jokowi kini tunjuk Luhut sebagai Menteri Ad Interim di Kementrian KKP menggantikan Edhy Prabowo (Biro Pers/Setpres - Laily Rachev)

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengeluarkan surat penunjukan untuk mengisi kekosongan Menteri Kelautan dan Perikanan.

Penunjukan ini dilakukan usai Edhi Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) pada Rabu (25/11/2020).

Dikutip dari Kompas.tv, adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang ditunjuk oleh Mensesneg Pratikno untuk menggantikan Edhi Prabowo.

Baca juga: Sedang Berlangsung Live Streaming Inter Milan vs Real Madrid 0-1 Gol Hazard, Vidal Kartu Merah

Adapun ihwal penunjukan Luhut sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim dibenarkan oleh juru bicara Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi.

“Menko Luhut telah menerima surat dari Mensesneg yang menyampaikan bahwa berkaitan dengan proses pemeriksaan oleh KPK terhadap Menteri KKP, maka Presiden (Jokowi) berkenan menunjuk Menko Maritim dan Investasi sebagai Menteri KKP Ad Interim,” kata Jodi saat dikonfirmasi pada Rabu (25/11/2020).

Penunjukkan Luhut sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan juga disampaikan lewat Surat Edaran No : B-835/SJ/XI/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Perkantoran di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Dalam rangka efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi KKP, maka Menteri Sekretaris Negara telah mengeluarkan surat penunjukkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim," demikian petikan surat edaran tersebut.

Baca juga: Sedang Berlangsung dan Live Streaming Liverpool vs Atalanta, Ini Starting XI nya, Salah Main Lagi

Edhy Prabowo sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Rabu malam. 

Ia diduga menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak, usaha , atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

"KPK menetapkan total 7 orang tersangka dalam kasus ini. EP (Edhy Prabowo) sebagai penerima," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (25/11/2020) malam pukul 23.45 WIB.

Selain Edhy, enam tersangka lainnya yaitu, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi, staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Andreau Pribadi Misata, dan seorang bernama Amiril Mukminin.

Mereka ditetapkan sebagai penerima suap.

Kemudian, seorang tersangka lagi bernama Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito disangkakan sebagai pemberi suap.

Para tersangka penerima suap disangka melanggar Pasal 12 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Sedangkan, tersangka pemberi suap disangka melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Langganan Menteri Ad Interim

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memang menjadi menteri kepercayaan presiden Jokowi jika ada masalah di kabinetnya.

Baca juga: Kehebatan Diego Maradona Dibayang-bayangi Oleh Sosok Pele Dan Lionel Messi

Saat Menhub Budi Karya sakit karena corona, Luhut juga diitunjuk sebagai penggantinya.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, merangkap pelaksana tugas Menteri Perhubungan.

Luhut menempati posisi ini sementara menggantikan Budi Karya Sumadi yang sedang dalam perawatan karena terinfeksi virus corona atau Covid-19.

"Presiden Jokowi menugaskan Menko Maritim dan Investasi untuk menggantikan Budi Karya sehingga pekerjaan (di Kementerian Perhubungan) tidak terganggu," kata Mentri Sekretaris Negara Pratikno dalam konferensi pers di kantornya  pada Sabtu (14/3).

Baca juga: FOTO : Menteri KKP Edhy Prabowo Kenakan Rompi Oranye Ditahan KPK

Edhy Prabowo Minta Maaf

Akhirnya Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo menyampaikan permohonan maafnya setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dirinya sebagai tersangka.

Tak hanya itu, dia juga akan mengundurkan diri sebagai menteri dan dari jabatannya selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

"Nanti saya akan mohon diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri dan saya yakin prosesnya sedang berjalan," kata Edhy di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (26/11/2020) dini hari.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan suap proses penetapan ekspor benih lobster.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan suap proses penetapan ekspor benih lobster. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Saya juga mohon maaf kepada seluruh keluarga besar partai saya, saya dengan ini akan mengundurkan diri sebagai wakil ketua umum," ujar Edhy.

Diberitakan, KPK menetapkan Edhy sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Edhy ditetapkan sebagai tersangka setelah ditangkap KPK dalam rangkaian operasi tangkap tangan yang berlangsung pada Rabu (25/11/2020) dini hari.

Secara total KPK menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus ini yakni Edhy, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi, staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Andreau Pribadi Misata, dan seorang bernama Amiril Mukminin.

Mereka ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

Kemudian, Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.

Para tersangka penerima suap disangka melanggar Pasal 12 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Sedangkan, tersangka pemberi suap disangka melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

MENTERI Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Mahfud MD Ungkap Cuitan 11 Bulan Lalu Seusai Ketemu Firli Bahuri

Menkopolhukam Mohammad Mahfud MD mengungkap cuitan di akun twitter 11 bulan lalu.

Cuitan itu dia buat setelah pertemuan dengan Komjen Pol Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama komisioner KPK lainnya.

Pertemuan berlangsung di Kantor Menkopolhukam di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Saat itu, kata Mahfud MD melalui akun twitternya, Rabu (25/11/2020) malam ini, Komjen Firli Bahuri berjanji akan berbuat yang terbaik. 

"Cuitan sy bhw Ketua KPK Pak Firli Bahuri bilang, "Meski orng bilang kami tdk baik tp kami akan berbuat yg terbaik", itu bkn baru sy nyatakan stlh Menteri KKP di-OTT hr (26/11) ini", ujar Mahfud MD melalui twitter. 

Baca juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Menko Polhukam Mahfud MD: Silakan Dilanjutkan

Baca juga: MENTERI KKP Edhy Prabowo Diberitakan Ditangkap KPK, Ini Harta Orang Dekat Prabowo Subianto

Seperti diberitakan, Edhy Prabowo ditangkap penyidi KPK setelah tiba di Bandara Soekarno sepulang dari Amerika Serikat, Rabu (25/11/2020) dini hari.

Diduga, Edhy Prabowo terlibat dalam kasus korupsi ekspor benur atau bibit udang lobster.

Cuitan Mahfud MD dan Ucapan Firli Bahuri

Menurut Mahfud MD, cuitan berdasarkan ucapan Firli Bahuri itu telah disampaikan kepada dirinya pada 7 Januari 2020 atau 11 bulan lalu.

Mahfud MD pun membuktikan cuitannya tersebut dengan mengirimkan sebuah link berita. "Ini salah 1 beritanya," kata Mahfud.

Berita berjudul "Amankan Agenda Pemerintah, Pimpinan KPK Sowan ke Menko Polhukam" itu dimuat di media online, Jawapos.com terbit 7 Januari 2020.

Baca juga: LIVE STREAMING Konferensi Pers KPK Soal OTT Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo

Dalam berita disebutkan,  Mahfud MD mencatat dua hal penting dari pertemuannya dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023.

“Ada dua kalimat yang sangat puitis tadi dari KPK, yaitu kami (pimpinan KPK, red) akan bekerja keras, berperang melawan korupsi,” kata Mahfud menirukan ucapan Firli.

Selain itu, Mahfud menyebut pimpinan KPK jilid lima akan bekerja semaksimal mungkin dalam upaya pemberantasan korupsi. Karena, sebelum resmi dilantik sebagai pimpinan KPK, para pimpinan baru tersebut banyak menuai kritik.

“Kami akan berbuat yang terbaik Meskipun mungkin tidak ada orang yang menganggap kami baik,” ujar Mahfud menirukan pernyataan Filri.

Ucapan itu ditulis kembali oleh Mahfud MD di akun twitternya, Rabu (25/11/2020) pagi atau sekitar 12 jam lalu.

@mohmahfudmd 12j: Sy selalu mengingatkan kpd teman-teman di KPK ttg apa yg pernah disampaikan oleh Ketua KPK Firli Bahuri kpd sy, "Biarlah orang mengatakan bhw kami tdk baik, tapi kami akan berusaha keras utk berbuat baik". Syjawab, "Lakukan, saya akan back up agar Anda tak diintervensi".

Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Ini Tanggapan Jokowi

Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait menteri KKP Edhy Prabowo yang ditangkap KPK atas dugaan korupsi.

Presiden Jokowi mengatakan akan menghormati proses yang berjalan di KPK.

"tentunya kita menghormati proses hukum yang berjalan di KPK," kata Jokowi, Rabu (25/11/2020).

Presiden percaya proses hukum akan berjalan sebagaimana mestinya. "Saya percaya KPK bekerja transparan, terbuka, dan profesional," lanjut Presiden.

Terkait hal ini, Presiden secara tegas mengatakan bahwa pemerintah konsisten dalam mencegah dan memberantas korupsi.

Sebelumnya Edhy Prabowo ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Amerika Serikat.

Semula ada 13 orang yang diamankan, tapi sejumlah orang kemudian dilepas.

Adapun penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK diduga terkait korupsi ekspor benih lobster.

Baca juga: Ini Bunyi Peringatan Dari Susi Pudjiastuti Jauh Sebelum Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Kebijakan ekspor benih lobster era Edhy Prabowo sempat mengundang kontroversi, karena terbalik dengan pendahulunya, Susi Pudjiastuti.

Diberitakan sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

Informasi KPK menangkap Menteri KKP Edhy Prabowo itu beredar luas di grup-grup WhatsApp dan media sosial.

Baca juga: Benur Trending Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Ini Daftar Harga Benih Lobster

KPK pun angkat bicara mengenai informasi penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo tersebut.

"Benar kita telah mangamankan sejumlah orang pada malam dan dinihari tadi," kata Nawawi Pomolango Pimpinan KPK ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (25/11/2020).

Ketika ditanya lebih lanjut apakah yang ditangkap adalah Menteri KKP Edhy Prabowo atau bukan, Nawawi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap Atas Dugaan Korupsi, Wagub DKI Berharap KPK Adil dan Profesional

"Maaf selebihnya nanti saja, saya masih dalam perjalanan ke kantor," katanya.

Seperti diketahui, Politisi Partai Gerindra Edhy Prabowo itu ditangkap di Bandara Soekarno Hatta Rabu (25/11/2020) dini hari setibanya dari perjalanan ke luar negeri (Amerika Serikat).

Edhy Prabowo ditangkap atas dugaan kasus korupsi ekspor benur (benih udang).

Profil dan biodata Edhy Prabowo

Profil dan biodata Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP).

Edhy Prabowo merupakan pengganti Menteri KKP sebelumnya, Susi Pudjiastuti.

Bagaimana sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang kerap disebut-sebut tak punya pengalaman di bidang kelautan dan perikanan?

Dikutip dari TribunTimur, berikut profil dan biodata Edhy Prabowo.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk politisi Partai Gerindra Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Baca juga: Makodam Jaya Dibanjiri Karangan Bunga, Fadli Zon: Buang-buang Uang, Model Zaman Ahok

Baca juga: Ketika Wali Kota Tangerang Airin Rachmi Diany Menceritakan Soal Kehidupan dan Keluarganya 

Dia menggantikan Susi Pudjiastuti.

Penunjukan Edhy Prabowo diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Pengumuman dilakukan tiga hari setelah Jokowi dilantik sebagai presiden di Gedung DPR/MPR kemarin, Minggu (20/10/2019).

Sebelumnya, Jokowi telah memanggil calon menteri ke Istana Kepresidenan selama dua hari, Senin hingga Selasa kemarin.

Sejumlah orang yang dipanggil ke Istana Kepresidenan diketahui ada yang berasal dari partai politik, ada juga yang berasal dari kalangan profesional.

Mengenal Sosok Edhy Prabowo

Edhy Prabowo sudah lama mengenal Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Bahkan Prabowo Subianto berperan penting dalam hidup Edhy Prabowo.

Beberapa waktu lalu, Edhy Prabowo sempat menceritakan awal pertemuannya dengan Prabowo Subianto.

Ketika itu, Edhy Prabowo dipecat dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) setelah dua tahun meniti karier.

Ia diterima menjadi anggota ABRI pada 1991.

Mengetahui dirinya dipecat, keluarga Edhy Prabowo bersedih hingga menangis.

Padahal Edhy Prabowo bercita-cita menjadi tentara.

Karena tak ingin mengecewakan keluarga, Edhy Prabowo merantau ke Jakarta.

Ia pergi bersama 15 orang dan bertemu dengan Prabowo Subianto di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Di sinilah hidup Edhy Prabowo tak lagi sama.

Mereka memperkenalkan diri dan melanjutkan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Di situ malam Senin, bertemu di kediaman beliau ditanya 'Apa keinginan kalian?'. Kami mau bekerja terus kuliah. Terus kita mau memperbaiki dosa kita sama keluarga kita," katanya menceritakan.

Edhy Prabowo dan teman-temannya ditawari pekerjaan di wilayah perbatasan Kalimantan oleh Prabowo Subianto.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Luhut Gantikan Posisi Menteri Budi Karya yang Positif Corona" , https://katadata.co.id/yuliawati/berita/5e9a4214aaade/luhut-gantikan-posisi-menteri-budi-karya-yang-positif-corona
Penulis: Yuliawati
Editor: Yuliawati

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Memulai Tugas Menhub Ad Interim, Luhut Berikan Lima Instruksi" , https://katadata.co.id/agungjatmiko/berita/5e9a421483d1f/memulai-tugas-menhub-ad-interim-luhut-berikan-lima-instruksi
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agung Jatmiko

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Edhy Prabowo Tersangka, Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Menteri KKP Ad Interim", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/11/26/00141971/edhy-prabowo-tersangka-jokowi-tunjuk-luhut-jadi-menteri-kkp-ad-interim?page=all.
Penulis : Rakhmat Nur Hakim
Editor : Diamanty Meiliana

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved