Viral Medsos

Beredar Kartun Mirip HRS Gendong Mirip JK dan Mirip Anies, Rizal Ramli: Mudah2an Ini Tidak Benar

Rizal Ramli bagikan foto kartun mirip Habib Rizieq Shihab (HRS) kecapekan menggendong sosok mirip Jusuf Kalla dan Anies Baswedan.

twitter
Rizal Ramli bagikan gambar kartun mirip HRS, JK, dan Anies Baswedan. Ia menyebut hal itu tak benar 
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Rizal Ramli bagikan gambar kartun mirip Habib Rizieq Shihab (HRS) kecapekan menggendong sosok mirip Jusuf Kalla yang juga sedang menggendong sosok Anies Baswedan.

Sosok mirip Anies Baswedan digambarkan masih balita.

 "Ada yg kirim kartun satire ini. Mudah2an ini tidak benar. Ada penumpang gelap yg akan merusak Indonesia dgn aneka kepentingan,' tulis Rizal Ramli.

Foto yang disebutkan dari @Indonesiavoice_ itu berjudul, bersakit-sakit dulu di atasnya.

Namun di bawah gambar ditulis kecil kalimat berikutnya...Dan Hancur Kemudian.

Baca juga: Permainan Ekspor Benih Lobster Mengerikan, Potensi KKN Besar, Kasus Edhy Prabowo Akan Menguaknya

Baca juga: Setelah Diuji Penyakit Corona dan Sembuh, Kini Edhy Prabowo Diuji OTT KPK, Mungkinkan Bisa Lolos?

Setelah ditelusuri gambar tersebut ternyata berasal dari akun instagram indonesiavoice_

Dalam captionnya admin akun yang memiliki 277.000 pengikut itu menulis Ada yang tahu enggak makna gambar ini ? Kadang Mimin harus nanya sama netizen juga supaya tak salah persepsi.

Kalau pemikiran temannya teman punya bapak punya sepupu , sepupunya temannya punya istri ke 3 dan punya anak sulung bilang begitu : Sebagai Habibana yang terhormat , beliau menjamin agar yang dipikul itu selamat sampai ke surga 

Bahwa keterlibatan HRS, Yusuf Kalla dan Anies Baswedan sudah menjadi isu publik.

Bahkan baru-baru ini, Juru bicara mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), Husein Abdullah, mengomentari tulisan Rudi S. Kamri tentang trio bandar dibelakang Muhamad Rizieq Shihab (MRS)

Dalam tulisan itu Rudi menulis 'Sang Bandar Chaplin Pun Akhirnya Keluar Sarangnya Karena Kepanasan'.

Dalam tulisannya, Rudi menyebut Chaplin didukung Kelompok Mafioso Trio-C untuk mendanai kepulangan Rizieq ke Tanah Air.

Rudi S Kamri saat mempermasalahkan ancaman penggal kepala oleh Habib Rizieq Shibab.
Rudi S Kamri saat mempermasalahkan ancaman penggal kepala oleh Habib Rizieq Shibab. (Kanal Anak Bangsa)

Mafioso Trio-C yang dimaksud Rudi yaitu Chaplin-Cendana-Cikeas.

Nah Sang Chaplin- ditengarai dianalogikan dengan JK karena kemiripan kumisnya.

"Dia (Rudi) harus hati-hati dengan konsekuensi hukum tuduhan mafioso itu. Karena tuduhan tersebut melampaui batas," kata Uceng -sapaan karib Husein- kepada Tribunnews.com, Minggu (22/11/2020).

Baca juga: Jubir JK: Jusuf Kalla Tidak Pernah Komunikasi dan Biayai Kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia

Baca juga: Diduga Depresi, Seorang Pria Nekat Ceburkan Diri ke Sungai Cibeet Karawang

Uceng menegaskan, bahwa istilah 'Cikeas' bisa diasosiasikan kepada mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalau Cikeas kan orang asosiasinya ke Pak SBY mantan Presiden RI ke 10 dan 11. Bukan kaleng-kaleng, Pak SBY dua kali jadi Presiden RI. Kok tidak hormat sedikitpun kepada mantan Presiden RI? Apakah penulisnya bisa pertanggungjawabkan tuduhannya tanpa sopan santun menyebutnya mafioso?" ujarnya.

Uceng menyatakan dirinya sudah berkonsultasi dengan ahli hukum soal tudingan Chaplin dibantu Kelompok Mafioso Trio-C untuk mendanai kepulangan Rizieq.

Hasil diskusinya itu, dia menyebut tudingan Rudi masuk kategori fitnah dan bisa diproses hukum.

Baca juga: Didik Mukrianto Tanggapi Ratusan Ribu Karang Taruna DKI yang Siap Pasang Badan untuk Anies Baswedan

"Saya sudah konsultasikan kepada ahli hukum soal tudingan tersebut, masuk kategori fitnah. Apa lagi menggunakan sarana elektronik atau IT. Sehingga dapat diproses secara hukum bila dilaporkan," tegas Uceng.

Tak pernah mendanai

Dalam pernyataan tertulis kepada Tribunnews sebelumnya, Uceng menegaskan, Jusuf Kalla (JK) tidak pernah mengkomunikasikan maupun mendanai kepulangan HRS dan keluarganya di Indonesia.

“Pak JK tidak pernah mengkomunikasikan atau pun mendanai kepulangan HRS,” sebutnya.

Dia menegaskan, belakangan sejumlah buzzer saat ini sedang membangun opini negatif terhadap JK sejak sejak kepulangan HRS ke Indonesia.

Baca juga: Polres Tangsel Terjunkan Ribuan Personel Pada Perhelatan Pilkada 2020 Kota Tangsel

"Tuduhan yang bermula dari ciutan Ferdinand Hutahean pada akun Twitter-nya yang sebelumnya dalam suatu dialog di tvOne dengan saya, Ferdinand terbukti tidak mampu membuktikan kebenaran ciutannya itu," ujar Husain Abdullah.

"Kebohongan Ferdinand ini lalu dijadikan dasar oleh Rudi S Kamri, membangun kebohongan baru," tegasnya.

Husain menambahkan, perjalanan JK ke Vatikan dan Mekkah pada 20-25 Oktober 2020 lalu sebenarnya untuk menemui Pemimpin Umat Khatolik Paus Fransiskus dalam rangka penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity.

Kegiatan tersebut digagas oleh Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb.

Baca juga: Lebih Mahal Rp 3,5 Juta, Yamaha All New NMAX Edisi Quartararo Hadir di Jakarta, Ada Livery Lain?

Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla bertemu Pemimpin Umat Khatolik Paus Fransiskus di Vatikan dalam rangka penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity.

Jusuf Kalla saat bertemu Paus.
Jusuf Kalla saat bertemu Paus. (ISTIMEWA)

"Dalam kapasitas Pak JK sebagai juri mewakili Asia atas penghargaan tersebut, bersama mpat juri dari benua berbeda merasa perlu bertemu langsung dan berdiskusi tentang kriteria nominator untuk penghargaan ini," sebut Husain Abdullah.

"Setelah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Pak JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh Saudi Arabia, menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama Pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta," lanjut Husain Abdullah.

Hadir di acara tersebut antara Dewan Mesjid Indonesia yang diwakili Komjen Pol (Purn) Drs. Syafruddin, M.Si selaku Wakil Ketua DMI dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia.

Baca juga: Lebih Mahal Rp 3,5 Juta, Yamaha All New NMAX Edisi Quartararo Hadir di Jakarta, Ada Livery Lain?

"Usai penandatangan ini, karena sudah berada di Saudi Arabia, sebagai muslim tidak afdol rasanya jika Pak JK tanpa menunaikan ibadah umrah," imbuh Husain Abdullah.

"Untuk keperluan ibadah umrah Pak JK melanjutkan perjalanan ke Mekkah menunaikan umrah dengan protokol kesehatan yang ketat," lanjutnya.

"Saya sampaikan, Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Mekkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah."

"Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri apalagi 2024,” tegas Husain Abdullah.

"Saya juga mengingatkan para buzzer untuk tidak mengotori rangkaian perjalanan ini dengan narasi menyesatkan tanpa dasar dan bukti. Karena perjalanan Pak JK murni untuk kemanusiaan dan ibadah."

"Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan,” tandas Husain Abdullah.

Baca juga: Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Positif Covid-19, Dirawat di RSPAD

Akibat Kosongnya kepemimpinan

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sendiri menyebut ramainya persoalan Habib Rizieq Shihab (HRS) di dalam negeri akibat adanya kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi.

"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya, sehingga polisi, tentara turun tangan, seperti kita menghadapi sesuatu yang goncangan," ujar JK saat acara webinar kebangsaan yang digelar PKS, Jumat (20/11/2020) malam.

"Kenapa itu terjadi? Ini menurut saya, karena ada kekosongan pemimpin. Kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat secara luas," sambung JK.

Menurut JK, persoalan Habib Rizieq merupakan suatu indikator bahwa proses sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia harus diperbaiki.

Baca juga: VIDEO Pelaku UKM Kabupaten Bogor Berharap Banpres UKM Segera Cair

"Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa dia tidak percaya DPR untuk berbicara?"

"Kenapa tidak dipercayai partai-partai, khususnya partai Islam untuk mewakili masyarakat itu, kenapa masyarakat memilih Habib Rizieq untuk menyuarakan, yang punya aspirasi," papar JK.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut, kata JK, harus menjadi bahan evaluasi semua pemangku kepentingan, khususnya PKS dan partai-partai Islam lainnya.

"Ada kekosongan suatu sistem, atau cara demokrasi, khususnya dalam ideologi keislaman, yang kemudian diisi Habib Rizieq," papar JK.

JK menegaskan, jika persoalan tersebut tidak dapat diatasi, akan muncul masalah baru dikemudian hari dan rakyat bisa mengambil haknya kembali yang telah diberikannya kepada wakil rakyat.

"Jangan sampai kita kembali lagi ke demokrasi jalanan, ini bisa kembali apabila wakil-wakil yang dipilihnya tidak memperhatikan aspirasi seperti itu," papar JK.

Baca juga: Tak Dapat Lisensi Klub AFC, Rahmad Darmawan Sarankan Madura United Bebenah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved