Berita Jakarta
Kecewa Pembiaran Acara Rizieq Shihab, Relawan Gugus Tugas Covid-19 Ramai-ramai Copot Rompi
Puluhan orang memakai rompi Satgas Covid-19 itu berdiri di depan halaman hotel yang kerap digunakan Satgas Covid-19 untuk konferensi pers.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, KEMAYORAN - Sejumlah orang yang mengaku sebagai relawan pendukung Gugus Tugas Covid-19 menggelar aksi di depan The Media Hotel, Jakarta Pusat.
Mereka mengaku menarik diri dari Satgas Covid-19.
Aksi penarikan diri itu berangkat dari kasus Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memberikan 20 ribu makser terhadap massa maulid nabi dan pernikahan putri Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
Puluhan orang memakai rompi Satgas Covid-19 itu berdiri di depan halaman hotel yang kerap digunakan Satgas Covid-19 untuk konferensi pers.
Baca juga: Cyber Crime dan Ahli Forensik IT Dalami Video Syur Mirip Gisel, Polisi:Biar Tahu Itu Wajah Siapa Sih
Aksi itu dilakukan Kamis (19/11/2020) siang di The Media Hotel, Jalan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Dalam aksi itu para relawan mengeluarkan enam poin petisi. Petisi pertama mereka mengecam tindakan BNPB yang memberikan 20 ribu masker kepada massa Rizieq Shihab saat berkumpul di tengah Pandemi Covid.
Petisi kedua mereka menganggap aksi tersebut bentuk ketidak perdulian terhadap relawan Covid-19.
Petisi ketiga mereka melayangkan mosi tidak percaya terhadap pimpinan Satgas Covid-19 dan jajarannya.
Baca juga: Viral Video Beberapa Pria Berbaju Loreng Turunkan Poster Habib Rizieq, Fadli Zon Yakin Itu Bukan TNI
"Petisi keempat kami relawan Satgas Covid-19 desak pimpinan Satgas Covid-19 dan jajaran untuk undurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban," ujar Koordinator Relawan Pendukung Gugus Tugas Jabodetabek Abdul Mufid.
Petisi kelima mereka meminta masyarakat tetap patuhi 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Petisi keenam mereka memastikan terus komitmen dalam pencegahan Covid-19 di lembaga masing-masing.
Usai menyebut enam isi petisi, mereka mencopot rompi Satgas Covid-19.
Baca juga: Akibat Stres Belajar Online Seorang Pelajar SMA di Kabupaten Tangerang Meninggal Dunia
Abdul mengklaim, penarikan diri dari relawan Covid-19 itu dilakukan oleh 2.000 relawan Covid-19 seJabodetabek.
"Ini diikuti seluruh relawan Jabodetabek totalnya 2.000 relawan. Tapi ini perwakilan yang datang," jelas Abdul.
Ia juga mengaku, telah membicarakan hal tersebut ke Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Ketua BNPB Doni Monardo.
Baca juga: Jadi Korban Penipuan, Rekening Hotel Posto Dormire Jakarta Justru Diblokir Pihak Bank
Wartakotalive.com mencoba mengkonfirmasi hal tersebut ke pihak BNPB. Namun pihak BNPB mempersilakan menkonfirmasi hal itu ke Satgas Covid-19.
Sampai saat ini pesan yang dikirim ke Satgas Covid-19 belum dibalas.
Alasan Satgas bagikan masker
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan bahwa langkah Satgas Nasional dalam pemberian 20.000 masker kepada Satgas Petamburan saat acara pernikahan putri pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, bukan berarti mendukung acara.
Langkah tersebut diambil guna melindungi masyarakat dari paparan Covid-19.
Adapun sebelum langkah pembagian masker, sudah disampaikan himbauan secara lisan dan tertulis. Namun upaya tersebut dinilai belum berhasil maka diambil langkah dengan pembagian masker.
Doni menegaskan bantuan masker dari Satgas Covid-19 bukan hanya digunakan untuk acara tersebut. Bantuan masker juga ditujukan untuk mengajak masyarakat di daerah Petamburan utamanya untuk menggunakan masker.
Baca juga: Cyber Crime dan Ahli Forensik IT Dalami Video Syur Mirip Gisel, Polisi:Biar Tahu Itu Wajah Siapa Sih
Doni menerangkan dari penjelasan Kepala Satpol PP, ada sekitar 7.000 orang berkumpul, dan sebagian dari mereka tidak memakai masker. Maka masker tersebut diberikan kepada masyarakat di sana untuk pencegahan penularan Covid-19. Diketahui kerumunan selama ini menjadi pemicu dari pertambahan kasus aktif Covid-19.
"Langkah-langkah pemberitahuan tidak bisa di perhatikan artinya adalah tetap dilaksanakan [acara], maka jalan terakhir adalah memberikan masker semata-mata untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang hadir, agar tidak terpapar. Pemberian masker ini bukanlah bagian dari upaya mendukung acara," tegas Doni saat Preskon Virtual Update Penanganan Covid-19 pada Minggu (15/11).
Namun Doni juga menyampaikan permohonan maaf apabila langkah yang diambil dalam pembagian masker dinilai kurang menyenangkan bagi banyak pihak.
"Sekali lagi mohon maaf apabila langkah yang telah lakukan ini mungkin banyak pihak yang kurang menyenangkan. Ini semata-mata demi memberikan perlindungan terbaik kepada bangsa kita. Salus populi suprema lex esto keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi," jelasnya.
Doni juga menekankan bahwa, bagi masyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat yang ingin menyelenggarakan acara dan menimbulkan kerumunan dihimbau untuk menunda hingga pandemi betul-betul dapat dikendalikan.
Selain itu, Satgas juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah mengambil langkah-langkah terukur terhadap adanya pelanggaran dari kegiatan yang diselenggarakan di Petamburan, Jakarta Pusat.
Baca juga: Denny Siregar Rela Kepalanya Dipenggal, Iyut: Gegayaan! Alamatnya Kesebar Aja Terkencing-kencing
"Gubernur Anies telah mengirimkan tim yang dipimpin oleh Kasat Pol PP untuk menyampaikan surat denda administrasi sejumlah Rp 50 juta kepada panitia yang menyelenggarakan acara tersebut. Denda ini adalah denda tertinggi dan apabila di kemudian hari masih terulang kembali denda tersebut akan dilipatgandakan menjadi Rp 100 juta," jelas Doni.
Satgas juga berharap agar kesadaran dan disiplin kolektif dapat dilakukan, sehingga tidak digelar berbagai macam acara yang menimbulkan kerumunan dan terjadi potensi penyebaran Covid-19.
"Saling mengingatkan jangan hadiri acara yang timbulkan kerumunan. Ini hal yang sulit, data kami peroleh untuk cuci tangan dan pakai masker sudah bagus, tapi jaga jarak dan tidak timbulkan keruman masih belum optimal," ungkap Doni.