Berita Jakarta

Proyek Saluran Air di Kebayoran Baru Dikeluhkan Warga, Ancam Keselamatan Pengedara Jalan

Proyek Saluran Air di Kebayoran Baru Dikeluhkan Warga, Ancam Keselamatan Pengedara Jalan. Jalanan penuh tanah merah dan tidak ada pagar pembatas

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Proyek pembangunan saluran air di Jalan Pelita, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Proyek pembangunan saluran air di Jalan Pelita, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dikeluhkan oleh warga.

Pasalnya, badan jalan yang membagi wilayah Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru dengan Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak itu kini dipenuhi tanah merah galian proyek.

Parahnya lagi, tanah bekas galian tersebut kini telah memakan separuh badan jalan.

“Ini setengah badan jalan sudah kemakan tumpukan tanah proyek. Benar-benar kacau pekerjaan proyek ini,” celetuk Rahman, seorang pengendara saat melintas di lokasi, Rabu (18/11/2020).

Dia menilai pihak kontraktor tidak menerapkan tata kelola pengerjaan proyek yang baik. Meski bekas tanah galian telah memenuhi sebagian badan jalan, pihak kontraktor tetap saja cuek dan tidak peduli.

Hal tersebut menurutnya tidak hanya menyebabkan kemacetan, tetapi juga sangat membahayakan pengendara yang melintas.

Baca juga: Aoki Vera Serang Habib Rizieq Lagi, Mulai dari Dibayar Menyebar Fitnah hingga Singgung Firza Husein

“Nggak kebayang kalo hujan lewat di lokasi, tanah merah di mana-mana, pasti jalanan lilcin. Itu bahaya banget kalo (pengendara) motor, bisa kepleset, nyebur lubang,” keluhnya.

Bukan hanya itu, tidak adanya rambu hingga pagar pembatas proyek di sepanjang jalan juga dikhawatirkannya dapat memicu kecelakaan. Apalagi dalam kondisi malam hari yang kurang penerangan.

Baca juga: Waduh, Anies Diperiksa Polisi, Pemprov DKI Kini Evaluasi Maulid Nabi yang Digelar FPI di Petamburan

“Itu juga bahaya, nggak ada rambu sama sekali, dan juga seharusnya ada pagar pembatas antara jalan sama proyek galian. Ini sama sekali nggak ada, bahaya banget,” ungkapnya.

Terkait hal tersebut, dirinya berharap agar Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan dapat mengevaluasi kinerja pihak kontraktor. Langkah tersebut diharapkannya dilakukan sebelum proyek pembuatan saluran air memakan korban.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Dicopot hingga Anies Diperiksa, Polisi Justru Belum Panggil Habib Rizieq Shihab

“Buru-buru deh kalo bisa, jangan sampai udah kejadian baru ditanganin bener. Soalnya ini kontraktornya kayak kurang pengalaman, kerjaannya berantakan,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu pekerja proyek bernama Puji mengaku, dirinya tidak tahu menahu terkait keharusan pemasangan rambu dan pagar pagar pembatas proyek. Alasannya, dia bersama empat temannya hanya sebagai pekerja kontrak untuk menyelesaikan penanaman u-ditch sepanjang 400 meter.

“Nama perusahaan kontraktornya saya engga tahu. Tapi yang jelas ini proyek Pemda Jakarta Selatan,” kata dia.

Terkait hal ini, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Mustajab, belum menjawab konfirmasi wartawan.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved