Virus Corona Jabodetabek
Wali Kota Bekasi Optimis Bisa Kendalikan Pandemi Covid-19 Saat KBM Tatap Muka Kembali Digelar
Total kumulatif Covid-19 di Bekasi mencapai 7.606 kasus, dengan jumlah kesembuhan sebanyak 7.052 atau setara 93 persen.
Penulis: Rangga Baskoro |
WARTAKOTALIVE, BEKASI - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi optimistis pihaknya bisa mengendalikan pandemi Covid-19 saat melakukan simulasi digelarnya kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, 20 Desember 2020.
Hal itu didasarkan pada tren perkembangan dan penanganan Covid-19 yang dilkakukan Pemkot Bekasi, selama Covid-19 mewabah sejak Maret lalu.
Rahmat mengacu pada data perkembangan Covid-19 di Hari Jumat (13/11/2020).
Baca juga: Moeldoko: Apa yang Mau Direkonsiliasikan dengan Rizieq Shihab?
Di mana, total kumulatif Covid-19 di Bekasi mencapai 7.606 kasus, dengan jumlah kesembuhan sebanyak 7.052 atau setara 93 persen.
Sedangkan kasus aktif tercatat mencapai 411 orang, dengan total kasus meninggal sebanyak 143 jiwa.
"Saya sampaikan kita melakukan pengendalian di Bulan Maret lalu, memang sejumlah epidemiologi adalah kota yang rawan dan tinggi dampaknya terhadap pandemi."
Baca juga: Minta Kerumunan Seperti Penjemputan Rizieq Shihab Tak Terulang Lagi, Satgas Covid-19: Jangan Egois
"Tetapi jangan salah, yang dilihat adalah bagaimana kemampuan kota Bekasi menanggulangi pengendalian," tutur Rahmat saat dikonfirmasi.
Angka 143 kematian setara dengan 2 persennya saja dari total yang terkonfirmasi positif.
Rahmat mengatakan, mayoritas dari mereka yang meninggal berusia di atas 60 tahun, dengan gejala penyakit bawaan alias komorbid.
Baca juga: 300 Hari Harun Masiku Ditelan Bumi, ICW: KPK Jadi Lembaga yang Tak Lagi Disegani Pelaku Kejahatan
"Jangan salah, hanya 2 persen angka kematiannya, itu pun juga komorbid di atas 60 tahun dan kesembuhan di atas 90 persen," paparnya.
Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ), lanjut Rahmat, berjalan tak begitu efektif.
Hal itu jadi satu dari sekian alasan pemkot memutuskan untuk kembali menggelar KBM tatap muka.
Baca juga: Minta Rizieq Shihab Isolasi Mandiri 14 Hari, Muhadjir Effendy: Panutan Harusnya Jadi Contoh
Ia pun optimis bisa mengendalikan pandemi di sekolah, untuk menjaga anak-anak agar tetap terhindar dari bahaya penyebaran Covid-19.
"Karena kita lihat dampaknya dari proses daring yang dilakukan anak-anak kita, hanya habis pada kegiatan-kegiatan yang tidak efektif."
"Dengan itu kami mengkaji, menganalisa kalau dilihat dari proses zona, zona ini terus berputar."
Baca juga: Persiapan Vaksinasi Covid-19, Pemkab Bekasi Latih 50 Tenaga Kesehatan Sebagai Vaksinator