Pilpres AS
Akhirnya Joe Biden Menang Pilpres AS, Berikut Hasil Votingnya
Joe Biden mengalahkan lawannya petahana Republik Donald Trump sekaligus menyudahi empat tahun kepresidenan taipan real estate itu.
Isu-isu yang menjadi fokus perhatian pemilih suburban adalah isu kesehatan terutama jaminan asuransi kesehatan (Obamacare), penanganan pandemi Covid-19, dan hubungan ras.
Trump telah berupaya menakut-nakuti pemilih suburban jika mereka memilih Biden, maka daerah tempat tinggal mereka akan rusuh seperti yang terjadi di Minneapolis dan Kenosha.
Baca juga: Merasa Dicurangi, Donald Trump Lontarkan Klaim Tak Berdasar Tentang Pilpres AS, Ini Fakta-faktanya
Upayanya gagal dan memastikan percepatan perpindahan dukungan demografi pemilih suburban dari Republik ke Demokrat.
Sementara itu blok pemilih wanita juga meninggalkan Trump terutama di tengah ancaman terhadap hak aborsi wanita AS, setelah dikonfirmasinya Hakim berhaluan konservatif yang dekat dengan Partai Republik, Amy Comey Barrett sebagai Hakim baru Mahkamah Agung AS.
Blok pemilih minoritas yaitu Hispanik dan Afro-Amerika yang selama ini adalah basis kuat Demokrat tanpa diduga mengalihkan dukungan mereka kepada Trump.
Perpindahan suara ini tidaklah besar namun cukup untuk membuat hasil pilpres lebih ketat dari prediksi.
Tanpa dukungan kuat pemilih suburban dan anjloknya dukungan dari pemilih minoritas, Biden hampir pasti akan kalah atau bahkan meraih hasil lebih buruk dari Clinton.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jika Joe Biden menang pada Pilpres AS 2020 ini maka akan menguntungkan Indonesia. Apa alasannya?
Saat ini Pilpres AS 2020 antara petahana Donald Trump dengan penantangnya, Joe Biden, memang tengah berlangsung sengit.
Dalam perhitungan sementara, suara untuk Joe Biden mengungguli Donald Trump..

Maka itu jika pada akhirnya Biden berhasil menumbangkan Trump, ini akan banyak menguntungkan Indonesia.
"Jika Joe Biden yang terpilih dampaknya akan baik terhadap perekonomian di Indonesia," ucap Bhima Yudhistira, Ekonom dari Indef, dalam pernyataan visual kepada jurnalis Kompas TV Dany Saputra, Jumat (6/11/2020) malam.
Bhima beralasan, Biden lebih mengedepankan hubungan ekonomi yang bersifat kompromis dibandingkan Trump yang terbukti akan meningkatkan eskalasi perdagangan dengan perang dagang dan kebijakan yang lebih proteksionis.
Selain itu, kata Bhima, situasi lain juga lebih menguntungkan dengan mendatangkan modal asing lewat investasi langsung khususnya dari sektor-sektor yang berbeda dari Trump.