Penganiayaan
Letjen Purn Djamari Chaniago Sebut Pengeroyokan Dua Anggota TNI Selesai, Netizen: Tidak Ada Damai
Netizen berharap proses hukum dilanjutkan meskipun pihak klub Moge yang dikomandoi Letjen Purn Djamari Chaniago sudah meminta maaf
Tersangka Rombongan Moge yang Keroyok Anggota TNI Jadi 4 Orang, 14 Motor Gede Diamankan Polisi
Tersangka pengeroyokan anggota TNI dari Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat, oleh oknum anggota klub motor gede bertambah menjadi empat orang.
Dua orang yang ditetapkan Minggu (1/11/2020) sebagai tersangka adalah HS (48) dan JAD (26).
"Hari ini kami tetapkan dua orang lagi tersangka yaitu HS dan JAD. Total ada 4 tersangka," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara yang dihubungi Kompas.com, Minggu.
Dody mengatakan, dua orang tersebut berasal dari anggota klub motor gede Harley Davidson Owner Grup (HOG) Siliwangi, Bandung, Jawa Barat.
"Keduanya juga warga Bandung, Jawa Barat," ujar Dody.
Dody mengatakan, penambahan dua tersangka baru itu berdasarkan hasil pengembangan kasus setelah melihat bukti berupa CCTV dan keterangan saksi.
"Dari rekaman CCTV dan keterangan saksi mengarah kedua orang ini sehingga kami tetapkan sebagai tersangka," ujar Dody.

Keroyok anggota TNI
Sebelumnya diberitakan, dua orang anggota geng motor gede (Moge) Harley Davidson asal Jawa Barat, ditangkap polisi setelah diduga mengeroyok dua anggota TNI asal Kodim 0304 Agam, Sumatera Barat.
Dua orang tersebut MS (49 th) dan B (18 th).
Keduanya dijerat Pasal 170 KUHP tentang tindak kekerasan di depan umum dengan ancaman 5 tahun penjara.
Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara menjelaskan, persoalan tersebut terjadi lantaran kesalahpahaman di jalan raya.

Awalnya, ada klub motor dari Jawa Barat yang sedang melakukan touring di Sumatera Barat.
Kemudian di jalan, mereka bertemu dengan korban.
Terjadi keributan hingga berujung penganiayaan.
Dalam video yang beredar, anggota klub moge itu diduga mengeluarkan ancaman akan menembak korban.
Seorang anggota klub moge tersebut mengeluarkan ancaman sembari mendorong korban.
"Tak ku tembak kamu," kata salah seorang anggota klub moge itu di dalam video tersebut.
Tak hanya itu, salah satu anggota klub motor bahkan mendorong korban hingga jatuh dan menyepak kepalanya.
Menurut Kapolres, hal itu dipicu kesalahpahaman. "Ini hanya kesalahpahaman di jalan.
Sama-sama tidak bisa mengendalikan emosi," kata Dody.
Akibat penganiayaan tersebut dua orang anggota TNI mengalami luka.
Serda Mis mengalami luka di bibir bagian atas.
Sedangkan, MY mengalami memar di kepala bagian belakang.
Kedua anggota TNI AD itu kini dibawa ke Rumah Sakit Tentara untuk mendapatkan perawatan.
Dody melanjutkan, usai insiden tersebut, pihak anggota TNI dan anggota klub motor gede sempat berdamai secara kekeluargaan pada Jumat (30/10/2020) sore.
Tapi kemudian, pada malam harinya, salah seorang korban melaporkan insiden itu ke polisi.
Polres Bukittinggi pun bergerak untuk menindaklanjuti laporan korban.
Tak berselang lama, polisi membekuk dua orang pelaku dan menahannya.
Salah satu pelaku itu bahkan masih berusia belasan tahun.
Dua orang anggota klub motor gede itu adalah MS (49) dan B (18).
Keduanya adalah warga Bandung, Jawa Barat.
"Mereka keduanya asal Bandung. Namun satu kelahiran Padang, Sumbar," kata Dody.
Polisi kemudian menetapkan M dan B sebagai tersangka.
Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang tindak kekerasan di depan umum dengan ancaman lima tahun penjara.
"Barang buktinya di antaranya helm dan sepatu anggota klub," tutur Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto.
Stefanus mengemukakan, sebanyak 14 motor gede milik anggota klub tersebut diamankan.
Pihak kepolisian akan melepas jika motor-motor tersebut dinyatakan memenuhi kelengkapan.
"Diperiksa dulu kelengkapannya, kalau lengkap tentu dilepas," tutur dia.
Rupanya insiden pengeroyokan tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial.
Dalam video itu terlihat anggota TNI dikeroyok oleh pengendara motor gede.
Korban tampak didorong hingga tersungkur.
Kemudian ada orang yang menendang bagian kepala korban.
Video tersebut sempat diunggah di akun Instagram @reporter.minang dan @bukittinggi24jam dan viral.
"Sepotong video aksi main keroyok segerombolan anggota klub motor besar terjadi di Kota Bukittinggi, persisnya di Simpang Tarok, Jumat, 30 Oktober 2020 sore viral di jagad maya," tulis akun tersebut.
Videonya Viral
Sebelumnya, viral sebuah video rombongan pengendara motor gede alias moge mengeroyok seseorang.
Cuplikan dua potong video tersebut telah tersebar di media sosial instagram.
Video tersebut diposting oleh akun Instagram @tnilovers18.
Dari video itu, terlihat korban didorong sampai tersungkur ke lantai..
Setelah tersungkur, terlihat ada kaki yang memakai sepatu menendang kepala korban.
Akun itu juga menceritakan kronologi kejadian pengeroyokan itu.
"Kronologi lengkap Pemukulan 2 Anggota TNI Oleh Rombongan Motor Harley Davidson (Moge).
Pada Hari Jum'at tanggal 30 Oktober 2020 pukul 16.40 WIB telah terjadi tindakan Penganiayaan /Pemukulan (Pengeroyokan) terhadap Anggota Unit Intel Kodim 0304/ Agam oleh rombongan motor Harley Davidson (Moge) di Simpang Tarok Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi.
KRONOLOGIS KEJADIAN SBB:
Sekitar pukul 16.40 WIB Serda Mistari bersama Serda Yusuf berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat melintas Jln. Dr Hamka Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi.
Dari kejauhan terdengar suara sirene mobil Patwal Polres Bukittinggi, mendengar suara sirene tersebut Serda Yusuf meminggirkan kendaraannya dan memberikan jalan kepada mobil Patwal Polres Bukittinggi dan diiringi oleh rombongan motor Harley Davidson.
Setelah habis rombongan Serda Yusuf melanjutkan perjalanan menuju Makodim, namun dari belakang datang rombongan motor Harley Davidson yang terpisah dari rombongan dan menggeber motornya sehingga Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh.
Karna kejadian tersebut Serda Yusuf mengejar dan memberhentikan motor Harley Davidson tersebut, namun setelah berhenti rombongan Motor Harley Davidson langsung mengejar Serda Yusuf dan mengeroyok Serda Yusuf dan Serda Mistari.
Saat dipukuli, Serda Yusuf dan Serda Mistari sudah menyampaikan bahwa mereka adalah Anggota TNI, namun tidak didengar dan diancam akan ditembak.
Seketika dengan kejadian tersebut, masyarakat ramai dan ada yang sempat merekam video kejadian tersebut dan melerai pemukulan terhadap 2 (Dua) orang tersebut oleh rombongan motor Harley Davidson.
Setelah dilerai masyarakat, rombongan motor Harley Davidson melanjutkan perjalanan menuju Novotel Kota Bukittinggi, sedangkan Serda Yusuf dan Serda Mistari melaporkan kejadian tersebut kepada Perwira Piket Kodim 0304/Agam. (Kompas TV/bum/Kompas.com/Kontributor Padang, Perdana Putra)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Danpuspomad soal Pengeroyokan 2 Anggota TNI oleh Pengendara Moge" dan "Tersangka Pengeroyokan Anggota TNI oleh Oknum Anggota Klub Moge Jadi 4 Orang