Berita Bekasi
Pemkab Bekasi Bakal Manfaatkan Terowongan di Gedung Juang 45 yang Tersambung ke Stasiun Tambun
Pemkab Bekasi Bakal manfaatkan Terowongan di Gedung Juang 45 yang Tersambung ke Stasiun Tambun. Berikut Paparannya
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Bunker di Gedung Juang 45 Tambun, di Jalan Sultan Hasanudin, Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi ternyata merupakan terowongan yang tersambung ke kawasan Stasiun Tambun.
Hal itu terungkap saat tengah dilakukan pekerjaan revitalisasi Gedung Juang 45 Tambun oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.
"Iya benar, secara site plan informasi nyambung ke stasiun. Di cek lakukan pembongkaran juga benar ada lorong yang kemungkinan besar tersambung ke Stasiun Tambun yang berada di belakang," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi Rahmat Atong, di Cikarang pada Senin (2/11/2020).
Atong sapaan karibnya menjelaskan pihaknya telah membongkar coran yang menutupi titik bunker yang berada di bawah tangga Gedung Juang 45 Tambun tersebut.
Saat ditelusuri ternyata benar isi dalam bunker itu terdapat sebuah lorong di bawah tanah tersebut.
Baca juga: Kenaikan UMP 2021 Ditetapkan Tidak Seragam, Kebijakan Asimetris Diklaim Anies untuk Jakarta Adil
"Di sana itu kan ada lorong ke bawah, itu sudah kita ukur hanya sampai 4-5 meter, ke sananya kuat atau tidak belum tahu tapi jalur sementara sudah kita buka," beber Atong.
Terkait pengungkapkan itu, Atong masih menunggu intruksi dari Bupati Bekasi. Terkait apakah bakal dilakukan penyambungan atau tidak ke Stasiun Tambun.
Proses pembukaan akses menuju Gedung Juang 45 Tambun melalui Stasiun Tambun juga pastinya harus melibatkan berbagai unsur, diantaranya arkeolog, ahli sejarah, serta pihak Direktorat Perkeretaapian.
Baca juga: IPW Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Dua Anggota TNI oleh Geng Moge di Sumatera Barat
"Tinggal nunggu arahan saja, karena tentu perlu proses juga kan ya terkait akses lorong yang bisa langsung ke stasiun tersebut," jelas dia.
Namun, adanya pengungkapan tersebut, lanjut Atong, penyambungan akses dari Gedung Juang 45 Tambun ke Stasiun Tambun bakal dimasukkan dalam sebuah rencana ke depannya.
Pasalnya, penyambungan akses terowongan itu dapat mempermudah bagi para wisatawan karena tak perlu memutar maupun naik angkutan lagi untuk menuju Gedung Juang 45 Tambun.
Selain, juga menjadi suatu hal unik dari Gedung Juang 45 Tambun dengan adanya terowongan yang bisa langsung tersambung ke stasiun.
"Adanya temuan itu kita rencanakan masuk agenda tahun 2021, jadi masuk dari pintu utama bisa, masuk dari stasiun bisa. Itu juga kan bagian dari keunikan ya," tandasnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah melakukan revitalisasi Gedung Juang 45 Tambun di Jalan Sultan Hasanudin, Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun Selatan.
Baca juga: Desak Presiden Keluarkan Perpu Omnibus Law, KSPI Ancam 5,5 Juta Buruh Mogok Nasional
Direncanakan Gedung Juang 45 Tambun itu rampung pada akhir tahun 2020 ini.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi Rahmat Atong menjelaskan revitalisasi Gedung Juang 45 Tambun ini menggunakan dana murni APBD 2020 sebesar Rp 36,9 miliar dan tambahan di APBD Perubahan sebesar Rp 3 miliar lebih.
Nantinya, bangunan bersejarah ini akan menjadi destinasi wisata sejarah sekaligus cagar budaya. Kedepannya akan dibangun juga perpustakaan digital dan Arsip.
"Revitalisasi Gedung Juang 45 bukan berarti pihak Pemkab akan membongkar gedung, namun memperbarui bangunan gedung beserta fasilitasnya yang hingga kini terkesan kurang terawat. Proses revilaitasi ini tidak menghilangkan ciri dan bentuk khas bangunan karena masuk dalam benda cagar budaya," kata Rahmat, di Cikarang, pada Senin (2/11/2020).
Rahmat mengungkapkan Gedung Juang 45 Tambun bakal dijadikan sebagai museum sejarah Bekasi.
Konsepnya juga dibuat secara digital, modern dan milenial sehingga menjadi daya tarik para anak muda terhadap sejarah Bekasi.
"Di halaman luar plazanya, panggung, taman mungkin bakal dikagumi dan belum ada di Bekasi. Dan untuk Gedung Juangnya ada museum, kontenya juga modern dan memang sudah milenial," tuturnya.
Bahkan konsep Gedung Juang 45 Tambun itu bakal menjadi museum digital, semua konten sejarahnya dijelaskan serta digambarkan secara digital.
"Dan mungkin di Indonesia belum ada, kita ambil dari luar negeri semua, konten museum digitalnya. Selain juga direncanakan ada museum berisi benda-benda bersejarah," imbuhnya.
Rahmat menegaskan revitalisasi ini bukan berarti merubah bentuk tujuannya, hal ini justru inisiatif untuk bisa mempertahankan nilai-nilai sejarah dan upaya mempercantik cagar budaya tersebut.
"Karena gedung ini memiliki nilai sejarah, kami akan jadikan sebagai wisata sejarah. Jadi kami akan buat Gedung Juang sebagai Museum Perjuangan Rakyat Bekasi," ungkapnya.
Rahmat menambahkan revitalisasi ini akan menjadikan Gedung Juang 45 Tambun ini sebagai sarana edukasi perjuangan masyarakat Bekasi.
Revitalisasi Gedung Juang juga mempresentasikan perjuangan rakyat Indonesia yang ada di Bekasi, khususnya Kabupaten Bekasi.
Hal ini karena sejarah Gedung Juang yang dahulunya milik Tuan Tanah menjadi tempat komando dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah saat Kemerdekaan, juga syiar dakwah kebangsaan.
"Diharapkan dilakukannya revitalisasi atau penataan ini, bangunan bersejarah ini dapat mengenalkan warga Kabupaten Bekasi akan sejarahnya dan juga jadi daya tarik wisata warga Bekasi maupun luar Bekasi untuk datang," paparnya.