Virus Corona

Jusuf Kalla Perkirakan Pandemi Covid-19 di Indonesia Berakhir di 2022, Ini Tiga Faktor Penyebabnya

Jusuf Kalla perkirakan pandemi Covid-19 di Indonesia baru benar-benar berakhir pada 2022. Paling tidak, ada tiga faktor penyebabnya.

Warta Kota
Ketua Umum PMI yang juga Ketum DMI, Jusuf Kalla di Masjid Al-I'tishom, kawasan Komplek Kantor Wali Kota Tangsel, Ciputat, Tangsel. JK memperkirakan pandemi Covid-19 di Indonesia baru bisa berakhir pada 2022 karena ada beberapa faktor yang menjadi dasar atas perkiraannya tersebut. 

WARTAKOTALIVE.COM, SUKABUMI - Jusuf Kalla perkirakan pandemi Covid-19 di Indonesia baru benar-benar berakhir pada 2022. Paling tidak, ada tiga faktor penyebabnya.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memperkirakan pandemi Covid-19 di Indonesia baru bisa berakhir pada 2022 karena ada beberapa faktor yang menjadi dasar atas perkiraannya tersebut.

"Butuh waktu hingga 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi Covid-19," katanya dalam siaran persnya, Sabtu (31/10/2020).

Adapun yang menjadi faktor bahwa Indonesia baru bisa pulih dari pandemi pada 2022 mendatang

Pertama, ketersediaan vaksin baru bisa terpenuhi pertengahan 2021.

Kedua, membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan vaksinasi yang paling tidak kepada 70 persen dari jumlah populasi di Indonesia.

Ketiga, negara produsen vaksin seperti China, Inggris dan Amerika tentunya akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum mengirimkannya ke negara lain termasuk Indonesia.

Menurutnya, yang bisa menyelesaikan pandemi ini hanya vaksin.

Bahkan informasinya, pemeriksaan klinis vaksin baru keluar antara Januari hingga Februari 2021 dan mulai produksi pada Maret.

Baca juga: Jusuf Kalla Akan Lepas Jenazah Bapak Jakob Oetama di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Baca juga: Jusuf Kalla Dijadwalkan Pimpin Pemakaman Jakob Oetama di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Maka dari itu, ia pun sudah memperhitungkan vaksinasi bertahap di dalam negeri diperkirakan mulai pada Mei dan Juni 2021.

Pria yang pernah dua kali menjabat sebagai Wakil Presiden RI, mencontohkan jika vaksinasi dilakukan secara besar-besaran artinya 1 juta orang divaksin setiap harinya maka akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun.

Tapi di sisi lain, pria yang akrab di sapa JK menambahkan untuk melakukan vaksinasi kepada satu juta warga/hari bukanlah pekerjaan mudah.

Mengingat untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 kemampuan Indonesia hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu spesimen/hari.

Baca juga: Hindari Kerumunan, Jusuf Kalla Imbau Pembagian Daging Kurban Diantar Langsung ke Rumah

"Saya perkirakan vaksinasi massal yang rencananya dilakukan pada pertengahan 2021 hanya bisa diberikan kepada 500.000 jiwa setiap harinya," tambahnya.

Di sisi lain, JK pun menginstruksikan kepada seluruh relawan PMI sebelum vaksin tersedia, untuk saat ini agar lebih intensif dalam melakukan penyemprotan disinfektan atau disinfeksi.

Hal itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran atau minimalnya bisa menekan jumlah warga yang tertular Covid-19.

Baca juga: VIDEO: Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla Tegaskan Tidak Ada Larangan Salat Idul Adha

Lanjut dia, mendukung upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat, PMI telah menyiapkan 230 Unit Donor Darah yang tersebar di berbagai Indonesia.  (Antaranews)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved