Koordinasi dengan Kedubes Sudan, Polda Metro Jaya Tangani Kasus Pria Mau Bunuh Diri di Tol Jagorawi

Warga negara Sudan berinisial BM (30) diduga hendak bunuh diri di Jalan Tol Jagorawi KM 13, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Sudin Gulkarmat Jakarta Timur
Petugas mengevakuasi warga negara Sudan dari atap JPO Tol Jagorawi KM 13, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (26/10/2020), yang diduga hendak bunuh diri. 

3. Masalah sosial

Ada beberapa orang yang berniat tidak ingin bunuh diri, tapi akhirnya ia meninggal secara tidak sengaja karena ulahnya sendiri.

Contohnya, ketika seorang remaja memiliki masalah dengan keluarga atau hubungan pertemanannya bahkan menjadi korban bullying, lalu untuk mendapatkan perhatian atau menyerang balik orang yang membuatnya sedih, ia akhirnya meminum alkohol yang dicampur obat tidur Valium dengan dosis yang banyak, sehingga mengakibatkan kematian.

Orang-orang yang tidak memiliki dorongan bunuh diri, sebenarnya hanya butuh pertolongan, tetapi ia tidak mampu menahannya. Ia berpikir dengan berbuat hal sembrono dapat menyadarkan orang-orang yang menyakitinya.

 Empat Fakta Pria Mengamuk di Musala Sambil Teriak Takbir, Mengaku Sebagai Titisan Syekh Siti Jenar

Selain itu, tidak mendapat pekerjaan juga menjadi faktor orang melakukan bunuh diri. Mendapat pekerjaan memang menjadi beban sosial saat ini, di mana semua orang hidup dalam dunia kompetisi, bersantai-santai di rumah malah bisa memicu stres.

Ini karena kita akan membandingkan kehidupan kita dengan orang lain, ditambah membeli kebutuhan hidup yang tak mudah.

Orang yang baru ke luar dari penjara juga berisiko, karena ketidakmampuan untuk kembali ke kehidupan sosial. Adaptasi yang tidak mudah membuat seseorang memiliki ketahanan mental yang rendah.

 Jadwal Lengkap Pertandingan Kualifikasi Piala AFC U-23 2020

4. Filosofi tentang kematian

Beberapa orang memiliki filosofi berbeda tentang kematian. Bahkan muncul istilah “orang yang bunuh diri, bukan ingin mengakhiri hidupnya, tetapi ingin mengakhiri rasa sakit yang dirasakan.”

Rasa sakit di sini bisa mengacu pada rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Orang-orang seperti ini tidak dalam keadaan depresi. Mereka melihat tidak adanya peluang untuk hidup, sehingga memilih takdirnya sendiri dengan mempercepat rasa sakit tersebut.

5. Sakit mental lainnya

Studi Psychological Autopsy menemukan bahwa dalam kasus bunuh diri ditemukan adanya satu atau lebih diagnosis sakit mental pada 90 persen orang yang bunuh diri.

Juga ditemukan satu dari dua puluh orang yang menderita skizofrenia mengakhiri hidupnya. Kasus bunuh diri juga ditemukan pada kelainan kepribadian seperti antisosial, borderline, dan narcissistic personality disorder.

Faktor lainnya yang harus diwaspadai adalah:

 Galeri Foto Indonesia Juara Piala AFF U-22 2019, Indra Sjafri: Tuhan Jawab Doa Kita Semua

- Pengalaman buruk

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved