Pilkada 2020
Setelah 'Paha Mulus', Rahayu Saraswati Diserang dengan Foto Pamer Pusar, Tsamara Amany Geram
Tsamara meminta agar paslon yang bersaing dalam Pilwakot Tangerang Selatan untuk mengingatkan pendukungnya untuk tidak menyerang calon lain
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Beberapa waktu lalu calon wakil walikota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati menjadi bahan perbincangan ketika beberapa orang mengkomentari soal busana yang dia kenakan ketika berolahraga.
Salah satunya, yang dilakukan oleh Politisi Demokrat, Cipta Panca Laksana.
Pada Jumat 4 September, Panca membuat cuitan, tanpa men-tag akun manapun, yang berbunyi 'Paha calon wakil wali kota Tangsel itu mulus banget."
Cuitan tidak lama berselang setelah Rahayu Saraswati mengunggah sejumlah foto dirinya sedang berolahraga dengan menggunakan celana pendek.
Baca juga: Perkuat Ekosistem e-Sport, ILUNI UI Gelar Kompetisi Mobile Legend Berhadiah Total 150 Juta Rupiah
• Kembali Jadi Zona Merah Corona, dalam Sehari Ada 4 Jenazah Covid-19 yang Dimakamkan di Tangerang
Akibat unggahan tersebut, Panca diprotes banyak orang, termasuk Rahayu Saraswati.
Panca dianggap melecehkan perempuan secara verbal.
Sementara, Panca, di sejumlah media memastikan apa yang dicuitnya tidak melecehkan siapapun karena ia tidak menyebut nama.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sendiri tidak berencana melaporkan politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana ke polis.
Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu mengaku masih fokus ke keluarga terlebih dahulu.
"Saya hari ini fokus ke keluarga dulu."

Menurut Sara, saat melihat cuitan yang ditulis dua tokoh politik, dirinya langsung melakukan konfirmasi ke salah satu pihak untuk memastikan kebenaran cuitan soal paha mulus.
"Niat hanya ingin memastikan, apakah betul itu akun pribadi beliau, dan maksud dari cuitannya."
"Tidak lama kemudian saya dapat jawaban bahwa iya betul itu milik beliau."
"Dan bahwa beliau tidak mengetahui siapa yang dimaksud dan kalau cuitannya hanya bercandaan saja," papar Sara.
Sara merasa kecewa ada tokoh politik yang yang mengobjektifikasi perempuan, apalagi yang dituju seorang calon pimpinan daerah.