Virus Corona Jabodetabek
Berdagang Mi Ayam Dini Hari di Masa Pandemi, Omzet Penjualan Bejo Kini Kembali Normal
Pandemi Covid-19 yang terjadi diseluruh wilayah Indonesia berdampak kepada beberapa sektor kehidupan, salah satunya sektor perekonomian.
Penulis: Yudistira Wanne |
Bejo membeberkan, ketika pertama kali diberlakukan peraturan PSBB, per hari mi ayam yang dijualnya hanya laku kurang dari 10 mangkok.
"Waktu itu sehari cuma terjual 8 mangkok. Coba bayangkan, saya sangat pusing ketika itu."
"Alhamdulillah sekarang kembali normal, sehari itu bisa laku 25 mangkok mi ayam," ungkapnya.
Baca juga: Tak Mau Seperti UU Cipta Kerja, Jokowi Minta Menterinya Jangan Buru-buru Bicarakan Vaksin Covid-19
Bejo juga mengaku pembeli mi ayamnya kebanyakan dari pelanggan setia yang sudah mengenalnya sejak lama.
"Alhamdulillah pelanggan mulai datang lagi. Ini pelanggan dari Cibinong nelpon, nanya ke saya apakah buka atau tutup."
"Saya senang pelanggan setia masih ingat dengan saya," ucapnya.
Baca juga: Jawab Kritik DPRD, Pemprov DKI Klaim Peminat Hunian DP 0 Rupiah Sangat Tinggi, Ada 23.939 Pendaftar
Bejo mematok satu mangkok mi ayam dengan harga yang masih bersahabat dengan kantong semua kalangan.
"Harganya standar, yaitu Rp 10 ribu."
"Saya mengutamakan kualitas."
Baca juga: Cai Changpan Sempat Miliki Pabrik Bakar Ban di Hutan Jasinga, Diduga Gantung Diri karena Terkepung
"Makanya ayamnya saya beli dan pilih yang tidak ada tulangnya. Itu kan biar pelanggan puas," paparnya.
Bejo berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang terinfeksi.
"Harapannya ya semoga Virus Corona hilang."
Baca juga: Foto Makan Siang Bareng Tersangka Kasus Red Notice Djoko Tjandra, Komjak Bakal Panggil Kajari Jaksel
"Semua pihak menderita akan adanya penyakit Corona ini."
"Saya berharap semua usaha dalat kembali berjalan normal."
"Kasihan masyarakat yang sudah lama dihantui ketakutan akibat virus tersebut," cetusnya.