Pilpres 2024

Hasil Survei Elektabilitas PDIP dan Gerindra Naik tapi Sejumlah Parpol Menurun, Ada Apa ya?

Hasil survei yang dilakukan Indometer menunjukkan, elektabilitas sejumlah partai politik mengalami penurunan.

Tangkap layar Antaranews.com
Data dan angka elektabilitas sejumlah parpol yang menurun, PDIP dan Gerindra naik, hasil survei Indometer. 

Namun elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo makin mendekati Prabowo.

Temuan survei Indometer menunjukkan, elektabilitas Prabowo bertengger di angka 16,8 persen, melemah dari survei pada bulan Juli 2020 sebesar 17,6 persen.

Baca juga: Amankan Demo Tolak UU Ciptaker, Polda Metro Siagakan 18 Ribu Personel Gabungan, Ini Sebarannya

"Sementara, Ganjar naik dari 15,4 persen menjadi 16,5 persen, menyisakan selisih tipis 0,3 persen saja dengan Prabowo," kata Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (16/10/2020).

Pada posisi berikutnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sama-sama mengalami penurunan elektabilitas.

Kang Emil turun dari 11,3 persen menjadi 10,6 persen, sedangkan Anies lebih dalam turunnya dari 10,1 persen menjadi hanya 8,9 persen.

Baca juga: Massa Demo Buruh Minta Bupati Bogor Tolak UU Omnibus Law

"Prabowo dan Ganjar Pranowo bersaing ketat sebagai capres 2024, sementara Ridwan Kamil dan Anies berpotensi kuat menjadi calon wakil presiden," katanya.

Menurut Leonard, figur Prabowo dan Ganjar merepresentasikan koalisi dua partai politik besar yang sedang berkuasa saat ini, yaitu PDIP dan Gerindra.

Masalahnya, apakah PDIP akan mengusung Ganjar ataukah mendorong Puan Maharani pada 2024.

Baca juga: Ritual Kuda Lumping Mandi di Festival Kembul Sewu Dhulur Tak Lagi Berlangsung Meriah, Ini Alasannya

Kenaikan elektabilitas Ganjar tidak bisa dilepaskan dari posisinya sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Di tengah masa pandemik Covid-19 dan ancaman resesi, kepala-kepala daerah menjadi berperan lebih strategis dibanding figur-figur yang menjabat di pemerintahan pusat.

Hal ini pula yang membuat Kang Emil dan Anies tetap mantap pada peringkat ketiga dan keempat, meskipun sedikit melemah.

Baca juga: Polisi: Hati-hati Kendaraan Melintas di Sekitar Kantor Bupati Bogor Ada Demo Ribuan Buruh

Sementara itu, lanjut Leonard, mantan cawapres Sandiaga Uno juga terus menurun, dari 8,8 persen menjadi hanya 7,7 persen.

Gubernur Jawa Timur Khofidah Indar Parawansa turun sedikit dari 4,1 persen menjadi 3,8 persen, demikian pula dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun dari 2,9 persen menjadi 2,1 persen.

Di antara pejabat pemerintah pusat, Menteri BUMN Erick Thohir mengalami kenaikan dari 1,8 persen menjadi 2,3 persen.

Baca juga: Covid-19 Serang Pondok Pesantren, Begini Penanganan Pemkab Tangerang

Sedangkan Menko Polhukam Mahfud MD turun sedikit dari 1,4 persen menjadi 1,3 persen,

Lalu ada pula ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang turun dari 3,3 persen menjadi 2,9 persen.

Sementara petinggi PDIP yang juga Ketua DPR Puan Maharani turun dari 1,2 persen menjadi 1,1 persen.

Baca juga: Pemuda Ngaku Fotografer Bikin Heboh Remas Payudara Belasan Gadis yang Berniat Jadi Model Distro

"Tokoh baru yang muncul adalah Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti," katanya seraya menambahkan di antara keduanya, yang paling menarik adalah figur Giring.

Nama Giring belum masuk dalam daftar pertanyaan tertutup pada survei bulan Juli 2020.

Menurut Leonard, dalam tiga bulan terakhir popularitas Giring terdongkrak sejak deklarasi sebagai calon presiden mewakili aspirasi politik anak-anak muda.

Baca juga: Pemkab Tangerang akan Percantik TPA Jatiwaringin, Apakah hanya Wacana?

Elektabilitas Giring menyodok ke angka 1,9 persen, sehingga berhasil menyalip tokoh-tokoh seperti Puan dan Mahfud MD.

Sedangkan Susi Pudjiastuti dari sebelumnya hanya 0,6 persen bergerak naik menjadi 1,0 persen.

Masih ada nama-nama yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 16,4 persen.

Baca juga: Bupati Bekasi Didesak Isikan Jabatan Kosong di Sejumlah OPD, DPRD: Ganggu Jalannya Pemerintahan

Artinya masih ada peluang bagi tokoh-tokoh lain untuk muncul dan ceruk suara yang bisa diperebutkan dalam waktu yang masih cukup lama menuju 2024.

Survei Indometer dilakukan pada 25 September-5 Oktober 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved