Omnibus Law

Ini Tanggapan Anies soal Banyaknya Pelajar yang Ikut Demonstrasi Penolakan UU Ciptaker

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi banyaknya pelajar yang ikut unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Ibu Kota pada Selasa (12/10/2020) lalu

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dengan diberlakukannya kembali PSBB transisi Jakarta, sejumlah antisipasi penularan Covid-19 dilakukan, yakni penggunaan masker ditingkatkan 85 persen. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi banyaknya pelajar yang ikut unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Ibu Kota pada Selasa (12/10/2020) lalu.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini menyebut, keputusan mereka untuk ikut berunjuk rasa merupakan tanggung jawab orangtua, bukan sekolah karena pembelajaran saat ini cenderung dilakukan di rumah akibat pandemi Covid-19.

“Karena mereka di rumah dan orangtua berada di rumah bersama dengan anak-anak. Kalau guru malah tidak di sekolah jadi guru tidak bisa (mengawasi pelajar),” kata Anies usai peluncuran buku autobiografi Syarif di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat pada Rabu (13/10/2020) malam.

Video: Para Orangtua Menjemput Anaknya di Polda Metro Jaya

“Lain hal kalu hari-hari biasa, kalau hari-hari (itu) sekolah kan bisa (mengawasi),” lanjut Anies.

Dia mencontohkan, misalnya aksi unjuk rasa yang dilakukan para pelajar seperti tahun lalu sebelum adanya pandemi.

Baca juga: Penyebaran Hoaks Beralih ke Grup WA, Buktinya Ada Grup WA Bernama Futsal Isinya Hoaks UU Ciptaker

Baca juga: Dipertemukan dengan Wali Kota Airin saat Demo UU Ciptaker, Mahasiswa Cipayung Plus Usir Wartawan

Saat itu, sekolah dapat menjaga para pelajarnya untuk tetap berkegiatan sekolah sampai berakhirnya jam belajar.

“Kalau sekarang saya mengimbau orangtuanya untuk mereka mendidik bersama di rumah dan orangtuanya turut membimbing. Jadi keputusan-keputusan untuk pergi harus pamit kepada orangtua, apalagi pergi kelur di masa pandemi begini amat berisiko,” ujarnya.

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya bersama seluruh Polres di wilayah hukumnya telah mengamankan 1.377 pemuda yang ikut unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja pada Selasa (12/10/2020) lalu.

Puluhan pelajar dari Karawang, Jawa Barat diamankan aparat kepolisian di sekitar Pasar Ular, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Kamis (8/10/2020) karena hendak mengikuti aksi demo.
Puluhan pelajar dari Karawang, Jawa Barat diamankan aparat kepolisian di sekitar Pasar Ular, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Kamis (8/10/2020) karena hendak mengikuti aksi demo. (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Dari seluruh pemuda yang diamankan itu, sekitar 80 persen merupakan para pelajar.

Baca juga: VIDEO: Polisi Sebut 13.000 Personel Gabungan Amankan Aksi Demo Tolak UU Ciptaker di Istana Negara

Bahkan mayoritas pelajar itu berasal dari berbagai daerah sekitar yaitu Bekasi, Bogor, Depok dan Tangerang. (faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved