Berita Politik
Sambut Ferdinand Hutahaen Keluar dari Demokrat, Denny Siregar: Selamat Datang di Dunia Hati Nurani
Denny sempat mempertanyakan soal status Ferdinand yang memberi sinyal akan meninggalkan partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Bahkan, dari kabar yang beredar, Ferdinand telah dikeluarkan dari group WhatApp para politisi Demokrat karena dianggap sebagai 'penghianat'.
• Giliran FPI, GNPF, PA 212 dan Puluhan Ormas Akan Gelar Aksi Besar Tolak UU Ciptaker di Istana Negara
Bagi para oposisi, Ferdinand bahkan dianggap sebagai 'penjilat'
Ferdinand pun melalui akun twitternya membantah tudingan tersebut.
Ia menyatakan, telah lama dekat dengan Presiden Jokowi.
Bahkan, kata dia, ia turut mendorong PDI Perjuangan untuk mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden pada 2012 silam.
• Meski Berbau Pencitraan,Pengamat sebut Tindakan Anies dan Ridwan Kamil Temui Demonstrans Sudah Tepat
"Penjilat..? Hahaha saya harus tertawakan tuduhan itu kepada saya. Apa yang mau saya jilat? Siapa yang mau saya jilat? Jokowi? Ahhh dari dulu kalau saya punya mental penjilat, tak akan saya tinggalkan Jokowi karena beda prinsip tentang Subsidi dan Pembangunan. Kalau saya penjilat sudah jadi pejabat saya dari dulu," tulisnya.
Tudingan sebagai penjilat muncul lantaran pada Pilpres 2019 lalu, Ferdinand bertindak sebagai oposisi dan kerap memberikan statemen yang menyerang pemerintahan serta Jokowi sendiri.
Namun, setelah ia gagal dalam pencalonan legislatif melalui partai Demokrat, ia pindah haluan dengan mendukung pemerintahan serta berbalik mencibir pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintahan.
• RUU Cipta Kerja Disahkan, Felix Siauw: Sekarang Rakyat Tau Siapa Sebenernya yang Anti-pancasila

Ferdinand pun menjelaskan alasannya yang memilih untuk 'berseberangan' dengan Jokowi pada Pilpres 2019, padahal ia dulu adalah pendukung Jokowi.
"Dar 2012 sejak kemunculan Jokowi, saya sudah aktif turut serta mendorong dan menekan PDIP agar mencapreskan Jokowi, dan 2014 Jokowi jd Presiden. Tapi saya beda prinsip soal subsidi dan pembangunan infrastruktur maak saya pergi. Kenapa pergi? Krn ini soal prinsip dan yang berani pergi bukan penjilat," terangnya.
"Jadi kalau ada yang menuduh sy penjilat, dan menjilat untuk dapat jabatan sekarang, saya harus tertawakan dia krn dia tak kenal dengan FERDINAND HUTAHAEAN.
"Kalau saya punya mental penjilat, harusnya 2014 Jokowi saya jilat dan puja puji, sudah pasti saya jadi pejabat. Tapi tidak kan? Saya pergi untuk sebuah prinsip."
• Dulu Jadi Die Hard Jokowi, Tokoh NU Akhmad Sahal kini Kecewa: Jokowi Luntur keJokowiannya
Di sisi lain, Ferdinand menjelaskan alasannya kenapa dia kini mendukung pemerintahan."
"Sekarang saya mendukung pemerintah bukan mendukung Jokowi sebagai pribadi. Pemimpin akan datang dan pergi tapi negara tak akan pergi. Dan saya selalu berpolitik untuk bangsa."
• Kritik UU Cipta Kerja tak Digubris Jokowi, Gus Ulil: PBNU Hanya Didengar soal Isu anti-Khilafah
"Pemerintah sedang bekerja keras, tapi di sisi lain ada sekelompok orang berpolitik untuk kelompok bahkan tega rusak NKRI, saya akan lawan," imbuhnya.