Berita Politik
Sambut Ferdinand Hutahaen Keluar dari Demokrat, Denny Siregar: Selamat Datang di Dunia Hati Nurani
Denny sempat mempertanyakan soal status Ferdinand yang memberi sinyal akan meninggalkan partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Pegiat media sosial Denny Siregar menyambut gembira keputusan Ferdinand Hutahaen keluar dari Partai Demokrat.
Sebelumnya, dia sempat mempertanyakan soal status Ferdinand yang memberi sinyal akan meninggalkan partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Lantas, Ferdinand membenarkan bahwa dia benar-benar keluar dari partai itu.
"Iya keluar. Ditunggu undangan podcast cokro tv. Maaf baru respon, dari pagi tangan pegal jawab teman-teman media. Tinggal podcast di cokro tv nih yang belum," jawab Ferdinand dikutip Wartakotalive.com, Senin (12/10/2020).
• Aliansi Akademisi Kecam Dirjen Dikti Coba Halangi Mahasiswa Ikut Demonstrasi Menolak UU Cipta Kerja
• Arief Poyuono Ajak Pencari Kerja Turun ke Jalan Melawan Penolak UU Cipta Kerja
Denny Siregar, yang selama ini dituding berbagai pihak sebagai buzzer pemerintah pun senang dengan jawaban itu.
Ia menyebut, kini Ferdinand berada di 'dunia hati nurani'.
"Selamat datang di dunia hati nurani. Tinggal pilih mau independen kayak gua, atau gabung ke partai yang sesuai hati, bro @FerdinandHaean3," tulis Denny Siregar.
Diberitakan sebelumnya, Ferdinand Hutahaen memastikan dia akan hengkang dari Partai Demokrat yang sudah membesarkan namanya.
• Pemerintah Dianggap Zalim, Alasan FPI dan Puluhan Ormas Akan Geruduk Istana Negara Tolak UU Ciptaker
Keputusan tersebut ditengarahi lantaran Ferdinand kerap berbeda sikap dan pandangan dengan partai.
Bahkan, sejumlah pernyataan Ferdinand belakangan ini, dianggap kontradiktif dengan keputusan partai.
"Jadi kalau sekarang pun saya akan pergi dari Partai Demokrat, itu juga krn soal prinsip dan keyakinan politik, jalan politik kebangsaan yang saya yakini terlepas apakah saya salah atau benar dengan prinsip yg saya yakini," tulis Ferdinand di akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com, Minggu (11/10/2020).
• Jokowi Sebut Ada Hoaks soal Amdal, Walhi Curiga Presiden Tak Baca Draft UU Ciptaker
• Riuh Bahasan soal Paranormal dan Dukun Masuk Kategori Tenaga Kesehatan Medis di UU Cipta Kerja
"Saya memutuskan untuk pergi dan akan mengundurkan diri," imbuhnya.
Ferdinand saat ini dikenal sebagai pembela pemerintah, berseberangan dengan partai Demokrat yang belakangan kerap memberikan kritik pedas terhadap kebijakan pemerintah.
Terakhir, bersama PKS, Partai Demokrat menolak pengesahan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja.
Ferdinand juga sering menyoroti kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
• Terbukti Sebarkan Hoaks Jakarta Jadi Zona Hitam Covid-19, Ferdinand Hutahaen Hapus Cuitan
• Soal Sanksi Pelanggar PSBB Masuk ke Peti Mati, Ferdinand: Anda Tidak Jelas Kebijakannya, Nies!
Ferdinand menyadari, sikap dan pandangannya selama ini membuat banyak pihak, termasuk di internal partai sendiri memberikan sikap berbeda kepadanya.
Bahkan, dari kabar yang beredar, Ferdinand telah dikeluarkan dari group WhatApp para politisi Demokrat karena dianggap sebagai 'penghianat'.
• Giliran FPI, GNPF, PA 212 dan Puluhan Ormas Akan Gelar Aksi Besar Tolak UU Ciptaker di Istana Negara
Bagi para oposisi, Ferdinand bahkan dianggap sebagai 'penjilat'
Ferdinand pun melalui akun twitternya membantah tudingan tersebut.
Ia menyatakan, telah lama dekat dengan Presiden Jokowi.
Bahkan, kata dia, ia turut mendorong PDI Perjuangan untuk mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden pada 2012 silam.
• Meski Berbau Pencitraan,Pengamat sebut Tindakan Anies dan Ridwan Kamil Temui Demonstrans Sudah Tepat
"Penjilat..? Hahaha saya harus tertawakan tuduhan itu kepada saya. Apa yang mau saya jilat? Siapa yang mau saya jilat? Jokowi? Ahhh dari dulu kalau saya punya mental penjilat, tak akan saya tinggalkan Jokowi karena beda prinsip tentang Subsidi dan Pembangunan. Kalau saya penjilat sudah jadi pejabat saya dari dulu," tulisnya.
Tudingan sebagai penjilat muncul lantaran pada Pilpres 2019 lalu, Ferdinand bertindak sebagai oposisi dan kerap memberikan statemen yang menyerang pemerintahan serta Jokowi sendiri.
Namun, setelah ia gagal dalam pencalonan legislatif melalui partai Demokrat, ia pindah haluan dengan mendukung pemerintahan serta berbalik mencibir pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintahan.
• RUU Cipta Kerja Disahkan, Felix Siauw: Sekarang Rakyat Tau Siapa Sebenernya yang Anti-pancasila

Ferdinand pun menjelaskan alasannya yang memilih untuk 'berseberangan' dengan Jokowi pada Pilpres 2019, padahal ia dulu adalah pendukung Jokowi.
"Dar 2012 sejak kemunculan Jokowi, saya sudah aktif turut serta mendorong dan menekan PDIP agar mencapreskan Jokowi, dan 2014 Jokowi jd Presiden. Tapi saya beda prinsip soal subsidi dan pembangunan infrastruktur maak saya pergi. Kenapa pergi? Krn ini soal prinsip dan yang berani pergi bukan penjilat," terangnya.
"Jadi kalau ada yang menuduh sy penjilat, dan menjilat untuk dapat jabatan sekarang, saya harus tertawakan dia krn dia tak kenal dengan FERDINAND HUTAHAEAN.
"Kalau saya punya mental penjilat, harusnya 2014 Jokowi saya jilat dan puja puji, sudah pasti saya jadi pejabat. Tapi tidak kan? Saya pergi untuk sebuah prinsip."
• Dulu Jadi Die Hard Jokowi, Tokoh NU Akhmad Sahal kini Kecewa: Jokowi Luntur keJokowiannya
Di sisi lain, Ferdinand menjelaskan alasannya kenapa dia kini mendukung pemerintahan."
"Sekarang saya mendukung pemerintah bukan mendukung Jokowi sebagai pribadi. Pemimpin akan datang dan pergi tapi negara tak akan pergi. Dan saya selalu berpolitik untuk bangsa."
• Kritik UU Cipta Kerja tak Digubris Jokowi, Gus Ulil: PBNU Hanya Didengar soal Isu anti-Khilafah
"Pemerintah sedang bekerja keras, tapi di sisi lain ada sekelompok orang berpolitik untuk kelompok bahkan tega rusak NKRI, saya akan lawan," imbuhnya.