Omnibus Law

Mahasiswa yang Ikut Demo Tolak Omnibus Law Dijanjikan Dosennya Dapat Nilai A

Dosen Universitas Wijaya Surabaya Umar Sholahudin akan memberikan nilai A bagi mahasiswa yang berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Suraba

Wartakotalive.com/M Nur Ichsan Arief
Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Serikat Buruh Indonesia dan Aliansi Buruh Banten Bersatu menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law di Jalan Daan Mogot, Rabu (7/10/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja serentak di Indonesia, sebagian besar dilakukan para mahasiswa. 

Bahkan ada yang bilang mahasiswa berdemo denga diimingi mendapat nila bagus

Seorang dosen Universitas Wijaya Surabaya, Umar Sholahudin akan memberikan nilai A bagi mahasiswa yang berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Surabaya.

Menurutnya, terjun ke jalan dirasa menjadi sarana belajar yang lebih efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan, dibandingkan hanya mengikuti pelajaran daring.

Pelaku Pembakaran Fasilitas Publik dan Pos Lantas saat Demo Tolak UU Omnibus Law Diburu Polisi

35 Investor Dunia Kritik UU Ciptaker, Airlangga Hartato Menduga karena Baca Draft Lama, Benarkah?

"Daripada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif, agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," kata Umar.

Umar menjelasakan, penolakan UU Cipta Kerja penting dilakukan oleh mahasiswa.

Sebab, disahkannya UU tersebut akan memengaruhi kondisi mahasiswa ketika terjun ke dunia lapangan kerja.

"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," tutur Umar.

Media Luar Negeri Soroti Unjuk Rasa Omnibus Law Kerusuhan Hingga Pendemo Positif Covid-19

Menurut Umar, ada dua alasan yang membuat mahasiswa harus menolak UU Cipta Kerja.

Baca: Demo di DIY Berlangsung Ricuh, Massa Terlibat Aksi Saling Lempar Botol, Polisi Tembakan Gas Air Mata

Pertama, UU tersebut akan berdampak kepada mahasiswa setelah lulus dan bekerja.

"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh, tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," katanya.

Alasan kedua, kata dia, ikut berdemonstrasi merupakan sarana belajar yang efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan.

"Dari pada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," jelasnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved