Berita Bekasi
Ribuan Spesimen Masih Antre Untuk Diperiksa, Wali Kota Bekasi Belum Bisa Evaluasi Hasil Maklumat
Spesimen tersebut harus diselesaikan pihaknya dalam waktu satu pekan untuk mengejar ketertinggalan spesimen lain yang terus berdatangan setiap harinya
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI-- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan masih terdapat 1.000 spesimen yang mengantre untuk diperiksa mesin PCR, setelah mengambil sampel tes usap dari masyarakat.
Spesimen tersebut harus diselesaikan pihaknya dalam waktu satu pekan untuk mengejar ketertinggalan spesimen lain yang terus berdatangan setiap harinya.
"Sekarang masih ada 1.500 spesimen yang waiting list, kami masih nunggu putaran (pemeriksaan) dulu," ucap Rahmat saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (7/10/2020).
• Jam Operasional Tempat Usaha di Bekasi Direvisi, Rahmat Effendi: Kemarin Ada yang Teledor
Oleh sebab itu, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan efektif atau tidaknya pemberlakukan pembatasan jam operasional tempat usaha berdasarkan maklumat yang dilakukan sejak Jumat (2/10/2020) lalu.
Rahmat menilai maklumat yang direvisi dan waktunya diperpanjang hingga 9 Oktober 2020 mendatang, baru bisa dikatakan berhasil apabila terjadi penurunan jumlah masyarakat yang positif terpapar Covid-19.
"Ini belum bisa dilihat hasil penerapan maklumat," tuturnya.
• Kapolrestro Bekasi Kota Imbau Orang Tua Pantau Anaknya Agar Kamis Esok Tidak Ikut Unjuk Rasa
• VIDEO: Antisipasi Keberangkatan Massa Buruh dari Bekasi, Besok Polisi Akan Lakukan Penyekatan
Bahkan, ia menilai dampak maklumat baru bisa dianalisa setelah 2 pekan diberlakukan. Oleh sebab itu, ia menyatakan masa pemberlakuan maklumat dimungkinkan untuk diperpanjang.
Keputusan diperpanjang atau tidaknya maklumat ditentukan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, sama seperti pada pekan lalu.
"Rapat koordinasi lagi nanti Jumat dengan Pak Menko Maritim dan Investasi," jelasnya. (abs)