Penanganan banjir
Pemkot Jakut Jadikan Kawasan Teluk Gong Prioritas Dalam Penanganan Banjir
Pada Januari 2020 ketika itu ketinggian air akibat banjir di wilayah itu memang cukup tinggi, lebih dari satu meter dan durasi banjirnya cukup lama.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Agus Himawan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menjadikan kawasan Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara sebagai salah satu prioritas penanggulangan banjir saat musim hujan. Demikian diungkap Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim. “Kawasan Teluk Gong salah satu atensi dan prioritas kami,” ungkap Ali, Kamis (8/10/2020).
Menurut Ali, langkah tersebut diambil mengingat musibah banjir pada bulan Januari 2020, permukiman warga di kawasan itu terendam selama 10 hari. “Pada Januari 2020 ketika itu ketinggian air akibat banjir di wilayah itu memang cukup tinggi, lebih dari satu meter dan durasi banjirnya cukup lama,” kata Ali.
• Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi Sebut Kumpul-kumpul di Ruang Rokok Penyebab Klaster PT Epson
• VIDEO: Aksi Long March Ribuan Mahasiswa Tutup Akses Jalan Dari Tangsel Menuju Jakarta
Untuk itu beragam upaya telah dilakukan secara kontinyu demi mengantisipasi bencana banjir. Salah satunya, lanjut Ali, adalah melakukan peninggian hingga 50 sentimeter kedudukan atau posisi tiga mesin pompa di Waduk Teluk Gong.
“Pada musibah banjir tahun lalu, itu mesin pompa air terendam, sehingga tidak bisa diopoerasikan. Makanya, sekarang ini posisi mesin pompa sudah dinaikkan,” kata Ali
Kondisi mesin pompa berkapasitas masing-masing 1.000 meter kubik per detik tersebut juga normal dan dipastikan dapat digunakan ketika harus dipakai saat musibah banjir.
• IBL 2020 Dibatalkan, Manajemen Satria Muda Tetap Beri Uang Saku ke Pemain
• Terima Perwakilan Mahasiswa, Tapi Ketua DPRD Kota Depok Tidak bisa Penuhi Keinginan Pengunjuk Rasa
Selain itu, saat ini sedang ada pengerjaan penambalan lubang pada tanggul Kali Angke. Tanggul itu berlubang karenakan warga memang dilubangi oleh warga. Pada waktu itu warga ingin membuang genangan air di lokasi itu,” ungkap Ali.
Pemkot Jakarta Utara tengah menyusun materi pedoman penanggulangan banjir sebagai langkah antisipasi dataanya musim hujan. Melalui Musyawarah Kelurahan yang digelar secara daring Ali meminta saran, masukan hingga solusi dalam penanggulangan banjir di setiap wilayah.
Menurut Ali, penanggulangan banjir selama ini hanya berdasarkan dari pengalaman dan belum tertuang dalam buku pedoman yang disusun secara detail maupun merinci. “Oleh karena itu Musyawarah Kelurahan ini akan menginventarisasi semua masalah dan solusi yang selama ini dilakukan,” ungkapnya.
• Pelaku Pembakaran Fasilitas Publik dan Pos Lantas saat Demo Tolak UU Omnibus Law Diburu Polisi
• Meski Berbau Pencitraan,Pengamat sebut Tindakan Anies dan Ridwan Kamil Temui Demonstrans Sudah Tepat
Ali mengatakan penyusunan pedoman tersebut bermanfaat untuk penanggulangan banjir dalam jangka waktu dekat, menengah maupun panjang. “Semua ini akan kita buatkan pedoman, baik pedoman untuk tingkat RT/RW, tingkat kelurahan, tingkat kota dan selanjutnya dilaporkan ke tingkat provinsi,” jelasnya.
Penanggulangan banjir juga harus menyesuaikan karakteristik wilayah Jakarta Utara yang memiliki permasalahan banjir akibat hujan lokal, air kiriman dari hulu, maupun rob atau naiknya muka air laut. Adapun nantinya penyusunan pedoman terbagi menjadi fase antisipasi, fase tanggap pada saat kejadian, dan fase pascabanjir.
“Kolaborasi ini mengajak semua kekuatan potensi yang ada di wilayah bersama aktif dan berpartisipasi dalam penanggulangan bencana banjir,” ujarnya.