Viral Media Sosial
Ide Cerita dari Felix Siaw, Denny Siregar Ungkap Nusa dan Rara sebagai Film Animasi Propaganda HTI
Ide Cerita dari Felix Siaw, Denny Siregar Ungkap Nusa dan Rara sebagai Film Animasi Propaganda HTI. Berikut Penjelasannya
Di Indonesia, film masih belum jadi perhatian pemerintah untuk propaganda persatuan, tapi dimanfaatkan kelompok hijrah untuk propaganda identitas agama.
• Seorang Gadis Dipaksa Layani Nafsu Bejat Ayah Tiri Selama 4 Tahun, Adik Menangis, Ibu Lapor Polisi
Menariknya, film animasi 'Nusa dan Rara' mau diangkat ke bioskop dan diproduksi oleh Ini production house (PH) besar yang hanya berpikir dari sisi bisnis saja, tanpa sadar ikut meluaskan propaganda identitas yang dibangun oleh HTI.
Denny Siregar berpendapat, gagapnya bangsa ini menahan laju gerakan militansi HTI karena masih kurang pengetahuan tentang mereka.
"Jangan kaget kalau suatu saat kita kalah, bukan karena mereka (HTI) pintar tapi karena justru kita terlalu bodoh untuk melindungi negara kita," tukasnya.
Denny menegaskan, dirinya menulis seperti ini untuk mengingatkan bahaya yang lebih besar mengancam keberagaman Indonesia, jika politik identitas mulai dibenamkan ke anak-anak yang masih polos tanpa bangsa ini sadari.
• Seorang Gadis Dipaksa Layani Nafsu Bejat Ayah Tiri Selama 4 Tahun, Adik Menangis, Ibu Lapor Polisi
Kadisdik Bangka Belitung Minta Maaf
Kepala Dinas Pendidikan Babel Muh Soleh mengaku salah dan meminta maaf atas ketidaktahuan dirinya terkait kewajiban SMA/SMK membaca buku Muhammad Alfatih karya aktivis HTI Felix Siaw.
"Kami meminta maaf atas kekhilafan dan kesalahan ini. Hal ini disebabkan ketidaktahuan kami kalau buku Muhammad Alfatih tersebut karya aktivis HTI," ucap Muh Soleh.
Soleh membenarkan pada 30 September lalu pihak mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh kepala sekolah SMA/SMK di Babel untuk mewajibkan buku karya Felix Siaw.
Alasannya untuk meningkatkan literasi dan survei karakter para siswa di tengah pandemi covid-19 mengingat di tahun ini akan diadakan asistensi minimal.
Kata Soleh, kebetulan literasi pada buku tersebut menyajikan tentang perjalanan perjuangan dan dinilai layak dibaca para siswa. Sebagai penggantinya, Soleh mengatakan akan mengalihkan ke buku yang lain.
Diketahui, Muhammad Alfatih merupakan tokoh Islam yang menaklukan Konstatinopel di Romawi Timur.