Viral Media Sosial
Ide Cerita dari Felix Siaw, Denny Siregar Ungkap Nusa dan Rara sebagai Film Animasi Propaganda HTI
Ide Cerita dari Felix Siaw, Denny Siregar Ungkap Nusa dan Rara sebagai Film Animasi Propaganda HTI. Berikut Penjelasannya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung yang mewajibkan siswa SMA membaca buku salah satu tokoh Hizbut Tharir Indonesia (HTI), Felix Siaw viral di media sosial.
Penggiat media sosial Denny Siregar merespon dengan membuat catatan berjudul 'Film Animasi Propaganda HTI'.
Dalam tulisan di akun sosial medianya, Denny Siregar mengaku tidak kaget karena memang sejak lama HTI telah masuk di hampir semua jaringan pendidikan Indonesia.
"Salah satu program Hizbut Tharir memang melakukan pembelokan pemahaman dalam pelajaran agama di semua pendidikan. Ini berkaitan langsung dengan tujuan HTI ingin mendirikan negara Islam di sini (Indonesia)," ungkap Denny Siregar dalam siaran tertulis pada Minggu (4/10/2020).
Dia pun meminta masyarakat jangan terkaget-kaget ternyata HTI sudah lebih maju dalam membuat film animasi anak-anak.
Nama film yang dimaksud adalah 'Nusa dan Rara' yang ide cerita dalam film ini diungkapkan Denny Siregar berasal dari Felix Siaw.
• Antisipasi Macet, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Jalur Sekitar Komplek Parlemen Senayan Hari Ini
"Apa yang berbahaya dari film Nusa dan Rara. Ini kan film anak-anak ? sepintas memang tidak ada apa-apa," papar Denny Siregar.
Tetapi apabila melihat dari sudut pandang yang lebih luas, film ini diungkapkan Denny Siregar sebenarnya HTI sedang berusaha membangun eksklusifitas keagamaan. Islam ditampilkan dalam wajah Arab.
"Lihat aja pakaian Nusa yang bergamis," ujarnya.
• ARSSI Berharap Pemerintah Tetapkan Harga Reagen PCR Test Agar Rumah Sakit Bisa Ikuti
Menurut Denny Siregar, identitas keagamaan tampak sekali dari cara berpakaian mereka, seolah Islam itu harus seperti yang digambarkan di film tersebut.
"Itu doktrin kepada anak-anak dan guru-guru sekolah yang dilakukan secara pelan-pelan," tambah Denny Siregar.
Lanjut Denny, setelah film 'Nusa dan Rara' dikenal, maka akan secara bertahap HTI memasukkan doktrin khas mereka, 'seperti mengucapkan salam ke agama lain hukumnya dosa' dan 'hanya kita (HTI) agama yang paling benar'.
• Angger Fatmasari Jadi Korban Tabrak Lari, Meninggal Akibat Luka Parah di Kepala, Begini Kronologinya
"Miriplah dengan doktrin-doktrin yang mereka lakukan ke umat (pengikut) mereka. Sekarang ini mereka ingin melakukan kepada anak-anak kecil," paparnya.
Denny membandingkan dengan film produksi Malaysia 'Upin dan Ipin' yang animasinya menunjukkan berbagai macam karakter, bukan saja Melayu dan bukan saja Islam.
Film Upin dan Ipin adalah bagian dari propaganda pemerintah Malaysia, yang ingin menciptakan kesatuan suku dan ras, supaya menjadi Malaysia satu.