Berita Daerah

Terungkap, Modus Mahasiswa Setubuhi Santriwati di Bawah Umur Berkali-kali, Terancam Bui 15 Tahun

Seorang santriwati yang masih di bawah umur asal Pacitan berinisial SW disetubuhi oleh seorang mahasiswa berinisial HI.

Warta Kota
Ilustrasi. Seorang santriwati yang masih di bawah umur asal Pacitan berinisial SW disetubuhi oleh seorang mahasiswa berinisial HI. 

WARTAKOTALIVE.COM, PACITAN - Seorang mahasiswa berinisial HI menyetubuhi santriwati berinisial SW yang masih di bawah umur asal Pacitan, Jawa Timur.

Seorang santriwati yang masih di bawah umur asal Pacitan berinisial SW disetubuhi oleh seorang mahasiswa berinisial HI.

Korban disetubuhi oleh HI sebanyak sembilan kali di tempat dan waktu yang berbeda.

Kejadian pertama terjadi di Area Gunung Lanang, Desa Punjung, Kecamatan Kebonagung, pada Sabtu (11/7/2020) silam.

Di lokasi tersebut, HI menyetubuhi SW yang masih berusia 15 tahun hingga dua kali.

HI kembali melakukan aksinya di rumah korban di Dusun Krajan, Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan, sebanyak lima kali.

Buruh Aniaya dan Setubuhi Anak di Bawah Umur di Ladang Jagung Dituntut Hukuman Penjara 14 Tahun

Diberikan Peluang, Tukang Pijat Keliling Setubuhi Wanita Berusia 18 Tahun

Tiga kali dilakukan pada Sabtu (18/7/2020), masing-masing satu kali pada Senin (24/8/2020) dan Rabu (26/8/2020).

Kasat Reskrim Polres Pacitan AKP Juwair mengatakan, aksi tersebut dilakukan HI saat rumah dalam keadaan sepi.

Perbuatan bejat tersebut juga dilakukan HI di rumahnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Kebonagung pada Minggu (19/7/2020) sebanyak dua kali.

Aksi bejat HI terungkap saat ayah korban mendapatkan kabar dari pihak Ponpes tempat SW belajar pada 26 Juli lalu bahwa anaknya telah disetubuhi oleh HI.

Bima Arya Minta 8 Rumah Sakit Rujukan Tambah Ranjang untuk Pasien Covid-19 di Kota Bogor

"Pihak Ponpes juga sempat melakukan testpack terhadap korban yang hasilnya positif," kata Juwair, seperti dilansir dari Suryamalang.com, Jumat (2/10/2020).

Ayah korban lalu menghubungi HI dan keluarganya agar segera mencari tanggal pernikahan dengan anaknya.

"Namun pada bulan Agustus korban sempat terjatuh dari tangga dan mengeluhkan perutnya sakit," ujar Juwairi.

Setelah dilakukan tes USG, hasilnya ditemukan di perut korban memang pernah ada tanda kehamilan, namun sudah bersih.

"Akhirnya pernikahan keduanya pun ditunda," ujar Juwairi.

Seribuan Karyawan Hotel di Puncak-Cipanas Bekerja Paruh Bulan, Terima Gaji Setengah Bulan

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved