Segmen Pemilih Sudah Dikuasai PKS, Partai Ummat Amien Rais Diprediksi Layu Sebelum Berkembang

Menurutnya, Partai Ummat perlu mengubah profil partainya menjadi lebih terbuka, jangan hanya menyasar pemilih Islam kritis.

Kompas.com
Amien Rais 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno menilai Partai Ummat bentukan Amien Rais dan loyalisnya, lebih menyasar pemilih Islam yang kritis kepada pemerintah.

Hal ini terlihat dari pemilihan nama Ummat yang identik dengan Islam dan sikap kritis anti-pemerintah melekat ke Amien Rais.

"Partai Ummat ini menyasar segmen pemilih Islam kritis yang ceruknya sedikit, bahkan sudah terafiliasi ke PKS sejak lama."

Partai Ummat Jadi Nama Resmi Parpol Bentukan Amien Rais

"Jadi, secara tak langsung partai besutan Amien justru berhadapan dengan basis pemilih dan simpatisan PKS yang solid, bukan dengan pemilih PAN," ujar Adi saat dihubungi Tribun, Kamis (1/10/2020).

Menurutnya, Partai Ummat perlu mengubah profil partainya menjadi lebih terbuka, jangan hanya menyasar pemilih Islam kritis.

Karena, ada sekitar 75 persen rakyat belum terafiliasi ke partai politik manapun.

MA Sunat Hukuman Anas Urbaningrum Jadi 8 Tahun Penjara, Tetap Harus Kembalikan Uang Rp 57 M

"Partai Ummat ini akan layu sebelum berkembang, kalau yang disasar segmen pemilih yang kecil itu."

"Dan jangan pernah berpikir merebut pemilih PAN dan PKS yang solid, akan habis energi, mending membuat ceruk pemilih baru yang masih terbuka."

"Apalagi, PAN saat ini keliatan solid karena dua mantan ketum PAN come back, yang bisa jadi tembok untuk memagari kader PAN yang lompat pagar," sambung Adi.

Siang Ini Amien Rais Ungkap Nama Partai Barunya, Logo dan Pengurus Diumumkan Bulan Depan

Senada, Ujang Komaruddin, pengamat politik dari Al-Azhar Indonesia memprediksi Partai Ummat diperkirakan akan cepat tenggelam, jika tidak memiliki strategi yang baik dan hanya mengandalkan Amien Rais dalam menarik simpati masyarakat.

Ia mengatakan, peluang Partai Ummat semua bergantung pada strategi dan dukungan rakyat.

Jika strateginya bagus dan mendapat simpati rakyat, maka Partai Ummat akan bisa bersaing dengan partai lainnya dengan waktu yang lama.

Pasien Covid-19 Kabupaten Bogor Tambah 55 Orang per 30 September, Cileungsi dan Jonggol Mendominasi

"Begitu juga sebaliknya, jika strateginya standar dan umum seperti yang sudah digunakan oleh partai-partai lain dan rakyat tak simpati, maka bisa tenggelam," ulas Ujang saat dihubungi Tribun, Kamis (1/10/2020).

"Tidak bisa hanya mengandalkan Amien Rais."

"Pemilih sekarang itu kebanyak milenial."

Jokowi: Menurut Bapak Covid-19 Itu Apa? Pedagang Ketupat Sayur Tanah Kusir: Iblis Pak, Setan!

"Jadi harus dari kader-kader muda yang bergerak untuk membesarkan Partai Ummat," sambung Ujang.

Menurut Ujang, Partai Ummat tentunya akan berhadapan dengan Partai Amanat Nasional (PAN), karena memiliki basis massa yang sama, yaitu Muhammadiyah.

"Akan rebutan di basis massa Muhammadiyah, karena pendiri Partai Ummat itu Amien Rais dan loyalisnya yang terbuang dari PAN," papar Ujang.

Mayoritas Petugas Lapas Tangerang Mengaku Ketiduran Saat Gembong Narkoba Asal Cina Kabur dari Lapas

Sebelumnya, Amien Rais akhirnya mengumumkan nama partai politik baru bentukannya, yakni Partai Ummat.

Hal tersebut disampaikan Amien Rais dalam akun YouTube Amien Rais Offcial, Kamis (1/10/2020) siang.

"Partai Ummat insyaallah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya, melawan kezaliman dan menegakkan keadilan."

"Partai Ummat akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal," sambungnya.

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Amien Rais akan mengumumkan nama partai baru melalui akun YouTube-nya, Kamis (1/10/2020).

Agung Mozin, loyalis Amien Rais mengatakan, nama partai tidak jauh dari asas dan semboyan partai yang telah disampaikan Amien Rais beberapa waktu lalu.

"Tidak jauh dari asas maupun semboyan."

 DAFTAR 62 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Sumut dan Sumbar Paling Banyak

"Bukan PAN Reformasi, nanti PAN Reformasi akan berbentuk ormas," ujar Agung saat dihubungi Tribunnews, Rabu (30/9/2020).

Menurut Agung, hari ini hanya pengumuman nama partai, sedangkan logonya akan disampaikan satu bulan kemudian, bersamaan dengan susunan pengurus partai.

"Setelah pengumuman logo dan pengurus, kemudian deklarasi pada Desember 2020," papar Agung.

 Mahfud MD: Nobar yang Langgar Protokol Kesehatan Dilarang, Bukan Cuma untuk Film G30S/PKI

Amien Rais akan mengumumkan nama partai baru melalui akun YouTube Amienraisofficial pada Kamis 1 Oktober 2020 pukul 12.00 WIB.

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Amien Rais bersama loyalisnya sedang membentuk partai baru, sebagai jawaban sebagian masyarakat yang tidak puas dengan pemerintahan saat ini.

Hal tersebut disampaikan Amien Rais Rais dalam akun Youtube Amien Rais Rais Official yang dirilis pada Kamis (10/9/2020) malam.

"Saya dan sebagian sahabat-sahabat saya, yang prihatin dengan perkembangan kondisi bangsa dan negara kita akhir-akhir ini."

"Bahwa ada kebutuhan, perlunya muncul sebuah partai baru," kata Amien Rais.

Menurut Amien Rais, banyak sekali indikasi yang menunjukkan Indonesia sesungguhnya berada di ambang krisis.

"Krisis sosial, politik, economic malaise."

 Ditanya Apakah Bersedia Dicalonkan Jadi Presiden, Ahok: Yang Pasti Partai Saya PDIP

"Ekonomi yang semakin buruk, suram, dan bisa-bisa menuju resesi berat dan ke arah depresi. Mudah-mudahan tidak," paparnya.

Di samping itu, kata Amien Rais, kekuasaan rezim yang sedang memikul harapan rakyat, tampaknya semakin jauh, atau menjauhi nilai-nilai moral, etika, akhlak yang baik dan adiluhung.

"Karena itulah saya dan beberapa sabahat saya, dari berbagai kalangan, telah bersepakat bulat segera mendeklarasikan sebuah partai baru," ujar Amien Rais.

 Tolak Permohonan Anies Baswedan, Menteri PUPR: Bemo Saja Tidak Boleh Masuk Tol, Apalagi Sepeda

Amien Rais menyebut, partai baru nantinya berasaskan Islam Rahmatan Lilalamin, Islam yang melarang diskriminasi atas dasar apapun.

"Sementara semboyan kami adalah melawan kezaliman dan tegakkan keadilan."

"Tentang nama, logo, AD/ART, dan lain-lain belum dapat diungkapkan sekarang."

"Mohon bersabar, tunggu tanggal, hari, serta bulan, kami sedang bermusyawarah," sambung Amien Rais.

 Sudah Ada 28 Usulan Nama untuk Partai Baru, Amien Rais Tak akan Jadi Ketua Umum

Sebelumnya, Amien Rais dan kawan-kawan dikabarkan sedang membentuk partai baru, setelah sudah tidak sejalan dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Putra Jaya Husein, loyalis Amien Rais dan juga salah satu pendiri PAN mengatakan, nama untuk partai baru belum diputuskan, karena harus mencerminkan arah perjuangan partai nantinya.

"Sudah ada 28 usulan dari daerah dan dibahas oleh tim khusus."

 Jambret Babak Belur Dikeroyok Massa, Bacok Warga Lalu Ceburkan Diri ke Kalimalang

"Bisa dipilih dari salah satu 28 usulan, bisa juga murni berdasarkan aspirasi itu," papar Putra saat dihubungi di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Selain nama partai, kata Putra, persiapan juga dilakukan untuk beberapa hal seperti AD/RT hingga struktur partai politik.

Namun, Putra tidak dapat menyebutkan sudah berapa persen pembentukan partai baru, yang ditargetkan akan selesai pada Desember 2020.

 Tambah Empat, Pekerja Pabrik LG Cikarang yang Positif Covid-19 Jadi 242 Orang

"Kalau partai itu quality, jadi tidak bisa dia (sebut berapa persen), kalau ide bagaimana? Berapa persen idenya? Tidak bisa," papar Putra.

"Tapi misalnya sudah putus ya udah semua, persiapan deklarasibna berapa persen, bisa dihitung."

"Artinya deklarasi persiapan sebulan, oh udah minggu ketiga, 50 persen," sambung Putra.

 Amien Rais Duga Gedung Kejaksaan Agung Dibakar Orang Dalam, Ungkit Peristiwa 1997 Silam

Sementara, Amien Rais disebut tidak akan menjadi ketua umum partai baru yang akan dibentuknya.

"Pak Amien minta yang muda-muda," aku Putra.

Menurut Putra, Amien Rais yang merupakan pendiri PAN dan saat menjabat sebagai ketua umum, tidak menginginkan posisi tersebut sebanyak dua periode.

 Jokowi: Jangan Pernah Manfaatkan Hukum untuk Menakut-nakuti Eksekutif, Pengusaha, dan Masyarakat

Amien Rais menyerahkan ke generasi penerusnya, yakni Soetrisno Bachir.

"Pak Hatta Rajasa satu periode, diteruskan Pak Zulkifli dan satu-satunya yang ingin dua periode Pak Zul, tidak regenerasi," papar Putra.

Di sisi lain, Putra menyebut proses pembentukan partai baru sampai saat ini masih dalam proses, dan diperkirakan selesai dalam waktu enam bulan sejak Agustus 2020.

 Wanita Muda Dapat Uang Palsu dari Kenalan Facebook, Lalu Sengaja Beli Barang Murah di Pasar Deprok

"Bikin partai itu kan harus ada platformnya, harus bikin arah perjuangan partainya."

"Kemudian bikin AD/ART-nya, terus susunan kepengurusannya, dan bikin persiapan deklarasinya. Hitungan saya 6 bulan paling cepat itu," paparnya.

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, proses pembentukan partai baru oleh Amien Rais dan kawan-kawan ditargetkan selesai pada Desember 2020.

 Didik Kesetaraan Gender kepada Generasi Muda, Kecap ABC Gelar Program Koki Muda Sejati 2020

Eks Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Agung Mozin mengatakan, pembentukan partai politik tersebut karena Amien Rais sudah tidak sejalan dengan PAN yang dipimpin Zulkifli Hasan.

"Pak Amien sudah mengatakan, kira-kira Desember 2020 (sudah terbentuk partai baru)."

 Setelah Mengaku Dikeluarkan dari PAN, Amien Rais Kini Bentuk Partai Baru

"Untuk namanya belum ada," ujar Agung saat dihubungi Tribunnews di Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Menurut Agung, partai baru nantinya lahir bukan hanya kecewa dengan PAN, tetapi sebagai jawaban atas kebutuhan rakyat yang sangat kecewa oleh partai-partai lama yang sudah tidak lagi menyuarakan kepentingan rakyat.

"Kami semua dalam proses mempersiapkan, konsolidasi politik dilakukan di seluruh daerah."

 Djoko Tjandra Mengaku Kasih Uang kepada Dua Jenderal untuk Hapus Red Notice, Berapa Jumlahnya?

"Dan banyak tokoh politik yang ada di pusat maupun di daerah, sudah menyatakan diri akan bergabung dengan partai yang baru yang akan dibentuk kawan-kawan ini," papar Agung.

Terkait pimpinan partai nanti, Agung menyebut akan dibicarakan ke depannya, namun Amien Rais telah menyatakan untuk menyerahkan ke kalangan muda untuk menjadi nakhodanya.

"Yang muda banyak, salah satunya ada saya, ada Chandra Tirta Wijaya, Putra Jasa Husein, dan lainnya," ungkap Agung.

 Gedung Kejaksaan Agung Kebakaran, Kapuspenkum: Curiga Kalau Tidak Didukung Bukti Bisa Fitnah

Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno mempertanyakan kebenaran dari klaim Agung Mozin itu.

Eddy pun menyinggung latar belakang Agung Mozin yang dipecat oleh PAN.

"Pak Agung Mozin itu mantan pengurus PAN yang kita keluarkan dan kita berhentikan dari partai."

 Sidang Praperadilan Anita Kolopaking Ditunda karena Tunggu Surat Kapolri, Kuasa Hukum Pasrah

"Jadi bukan keluar sendiri, tapi kami berhentikan."

"Jadi perlu dicek juga apakah informasi yang disampaikan Pak Agung Mozin itu valid atau tidak," kata Eddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Eddy mengatakan, setelah Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, ada upaya rekonsiliasi beberapa pihak yang sempat berkonflik.

 Giring Ganesha Calonkan Diri Jadi Presiden, Politikus Gerindra: Lama-lama Dibilang Pansos Politik

Dia menyebut semangat rekonsiliasi sangat tinggi dan berlangsung dengan cepat.

"Kita melihat rekonsiliasi itu berjalan, semangat baru itu besar sekali."

"Karena untuk pertama kalinya partai ini ikut diurus oleh ketua umum dan mantan dua ketua umum, Pak Soetrisno Bachir, Pak Hatta Rajasa rajin dan sangat getol untuk bisa membantu partai ini ke depannya," tuturnya.

 Harun Masiku Tak Kunjung Ditangkap, KPK Bakal Tambah Personel Satgas

Wakil Ketua Komisi VII DPR ini optimistis ke depannya PAN akan baik-baik saja.

Jika di kemudian hari muncul pendirian partai baru, bukan hanya di PAN atau partai-partai lain, Eddy berpendapat sebagai hak demokrasi setiap orang.

"Tetapi PAN ini partai terbuka, kita berharap bahwa partai ini akan menyuarakan Islam moderen, moderat."

"Kita tetap berada di jalur tengah. Sehingga, yang kita harapkan ke depannya suara-suara yang di tahun 2019 sempat berpindah dari PAN itu akan kembali lagi," papar Eddy. (Seno Tri Sulistiyono)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved