Virus Corona

Takut Jadi Gunjingan, Pasien Covid-19 Memilih Dijemput Bus Sekolah

Takut Jadi Gunjingan, Pasien Covid-19 Memilih Dijemput Bus Sekolah. Simak selengkapnya dalam berita ini.

Penulis: Desy Selviany |
(Desy Selviany)
Sebanyak tujuh pasien Covid-19 di Puskesmas Sawah Besar, Jakarta Pusat dijemput Bus Sekolah untuk dibawa ke RSD Wisma Atlet, Sabtu (26/9/2020) 

Menjadi masalah bagi pria 35 tahun itu justru lingkungan tetangga.

Pengusaha Jakarta Lebih Khawatir Pandemi Virus Corona Berkepanjangan Dibanding Resesi Ekonomi

Ia takut istri dan anak-anaknya dikucilkan oleh para tetangga karena terdapat kasus positif Covid-19 di rumah tersebut.

"Maka dari itu kakak saya lebih baik datang sendiri ke Puskesmas dibanding dijemput tenaga medis. Takut beritanya ramai sampai kemana-mana," jelas Alex.

Bahkan, karena terkonfirmasi positif Covid-19, istri kakak Alex bersama tiga anaknya memutuskan pulang ke kampung halaman di Lampung.

Padahal keempatnya sudah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab.

Menurut Alex, kakaknya tidak mau keluarganya mendengar gunjingan tetangga bahkan cibiran.

Selain itu, rumah kontrakan pekerja proyek bangunan itu juga akan dibersihkan dulu dengan cairan disinfektan.

Pengusaha Jakarta Lebih Khawatir Pandemi Virus Corona Berkepanjangan Dibanding Resesi Ekonomi

Hal itu agar Covid-19 tidak menularkan lagi ke manusia yang berada di dalam rumah tersebut.

Sekira pukul 16.00 WIB, kakak Alex bersama keenam pasien terkonfirmasi positif Covid-19 lainnya keluar pintu utama Puskesmas.

Berbaris tertib, kakak Alex bersama enam pasien lainnya masuk ke dalam bus kuning bertuliskan Bus Sekolah.

Bus itu rencananya akan membawa kakak Alex ke RSD Wisma Atlet Kemayoran untuk menjalankan isolasi.

Setelah Ponsel Unik LG Wing, Giliran LG K42 dan LG K71 Diperkenalkan, Ini Keunggulan dan Spesifikasi

Di belakang bus itu mobil ambulan mengiringi. Bus itu juga dikawal dari depan oleh mobil Dishub DKI Jakarta.

Alex hanya berharap satu hal untuk kakaknya yang menjalankan isolasi Covid-19.

"Saya berharap tetangga atau lingkungan kakak saya tidak mendiskriminasi dia. Karena keluarga kami sudah berupaya agar memutus mata rantai maka memilih isolasi ke Wisma Atlet," harapnya

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved