Kriminalitas
Fakta Baru Praktik Klinik Aborsi Ilegal, Pasien Wajib USG hingga Penindakan Aborsi cuma Lima Menit
Ketika USG itu, dokter dan pasien juga akan melakukan tawar menawar harga menggugurkan janin.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, CEMPAKA PUTIH - Proses aborsi di klinik aborsi ilegal di Jalan Percetakan Negara, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat ternyata hanya berlangsung lima menit.
Hal itu diungkapkan Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Kelvin Simanjuntak usai gelar rekontruksi Jumat (25/9/2020).
Kelvin mengatakan, dalam gelar rekonstruksi itu, polisi menemukan fakta baru.
Fakta baru itu terkait persiapan aborsi di klinik ilegal tersebut.
• Pelaku Aborsi Bingung Lihat Test Pack Ditemani Pacar ke Klinik Gugurkan Kandungan
• Di Masa Perpanjangan PSBB, Jumlah Pemesanan Kamar di Teraskita Hotel Jakarta Justru Meningkat
Ketika pasien sudah masuk klinik, maka ibu dari pemilik janin diminta untuk melakukan USG.
Di situ dokter akan melihat usia kandungan pasien.
"Dokter abal-abal itu tidak akan mau ambil tindakan kepada janin yang usia lebih dari 12 minggu," jelas Kelvin dalam rilisnya.
Ketika USG itu, dokter dan pasien juga akan melakukan tawar menawar harga menggugurkan janin.
• VIDEO: Rekonstruksi Klinik Aborsi Cempaka Putih, Ada Adegan Buang Gumpalan Darah ke Kakus Klinik
Jika kandungan berusia di bawah tiga minggu maka harga aborsi hanya dipatok sekira Rp 2 juta.
Namun jika usia kandungan di atas tiga minggu, maka harga aborsi mencapai Rp4 juta sampai Rp5 juta.
Setelah sepakat masalah harga, maka oknum dokter akan membawa pasien ke ruang tindakan.
Di ruang tindakan itu, oknum dokter hanya membutuhkan waktu lima menit untuk mengeluarkan janin.
Sisanya pasien hanya butuh waktu beberapa menit untuk pemulihan usai melakukan tindak aborsi.
"Jadi asumsi dari persiapan si pasien masuk klinik sampai dengan pemulihan itu estimasi hanya 15 menit saja," jelasnya.
• Gelar Rekontruksi Kasus Aborsi Ilegal, Polisi Saksikan Sebuah Adegan Mengerikan
• Kenang Kejamnya Pemberontakan PKI di Madiun 18 September 1948, Fadli Zon: Kiai Diculik dan Dibantai
63 Adegan
Ada 63 adegan rekontruksi klinik aborsi ilegal yang terletak di Jalan Percetakan Negara, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Satu adegan rekontruksi merupakan aksi pembuangan gumpalan darah janin di kloset klinik.
Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Kelvin Simanjuntak mengatakan seperti termuat dalam Berita Acara Pemeriksa (BAP) terdapat 63 adegan rekontruksi klinik aborsi.
Ke-63 adegan itu akan diambil di salah satu tempat kejadian perkara (TKP) yakni di klinik aborsi ilegal di Jalan Percetakan Negara. Rekontruksi digelar Jumat (25/9/2020) sore.
Dari 63 adegan itu ada empat tahapan yang menjadi fokus polisi. Pertama, polisi akan fokus pada perencanaan. Dimana tersangka RS yang merupakan ibu dari janin merencanakan menggugurkan janin dan mengunjungi
• Ada Apa Banser hingga GP Ansor Geruduk Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Bekasi?
website klinik.
Kemudian tahap kedua merupakan adegan pasien mendatangi klinik aborsi dan diterima di pintu depan sampai masuk ke ruangan aborsi.
"Tahap ketiga ialah tindakan aborsi baik dari tim dokter atau tim medis," kata Kelvin sebelum memulai rekontruksi.
Setelah itu tahap keempat paskapenindkaan yakni penghilangan barang bukti berupa gumpalan darah janin. Adegan itu nanti diperagakan di kamar mandi klinik.
Dimana gumpalan darah janin dibuang di dalam kloset untuk hilangkan barang bukti. Di tahap itu juga akan ada adegan pemulihan pasien.
• Namanya Banyak Dibicarakan usai Jual Celana Dalam Bekasnya, Dinar Candy kini Banjir Endorsement
Seluruh adegan akan diperankan langsung oleh 10 tersangka terkecuali tersangka berinisial TN yang merupakan pacar dari ibu janin.
Dalam adegan itu ada lima lokasi yang menjadi TKP kasus kejahatan aborsi ilegal. Kelima TKP itu yakni rumah tersangka ibu janin RS, lokasi RS berkerja, kos-kosan kekasih RS yakni TN, lokasi pertemuan RS dan tenaga medis, dan klinik aborsi ilegal itu sendiri.
• Hasil Positif Covid-19 Baru Muncul, ASN Pemkab Bekasi Dijemput saat Rapat di Kantor DPRD
Namun dari lima TKP itu, seluruh adegan akan diperagakan di satu TKP saja yakni di klinik aborsi itu sendiri.
"Dari rekontruksi ini kami akan mencari fakta baru terkait kasus aborsi ilegal ini," jelas Kelvin.