Pilkada Serentak

Mendagri Tak Setuju Ada Konser di Pilkada Serentak 2020, Kampanye Virtual Jadi Peluang untuk EO

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tidak setuju ada konser musik saat kampanye Pilkada Serentak 2020.

ISTIMEWA
Pilkada Serentak 2020 

"Ini sebetulnya menjadi peluang untuk event organizer kampanye."

"Nah, memang ada hambatan yang tidak memiliki saluran komunikasi yang baik."

"Tapi ada RRI, ada TVRI yang bisa tembus dan di beberapa daerah hijau masih bisa dilakukan kampanye terbatas," beber Mendagri.

Epidemiolog UI: Pakai Masker Adalah Vaksin Covid-19 Terbaik

Menurutnya, jika pilkada diatur dengan baik, bakal menjadi momentum emas untuk membuat 270 daerah daerah yang menggelar pemilihan bergerak menangani covid-19.

Masyarakat akan sadar dan memilih pimpinan yang dapat menangani pandemi berikut dampak sosial ekonominya secara sungguh-sungguh.

"Kampanye harus dilakukan, sehingga masyarakat nanti menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah ini di daerahnya."

Jadi Polemik, Puan Maharani Bilang Konser Musik Saat Kampanye Pilkada Bisa Digelar di Dalam Mobil

"Otomatis kalau bisa dibangun setting ini, para calon kepala daerah ini di pikiran mereka hanya berpikir bagaimana tangani Covid-19 itu," ulasnya.

Maka dari itu, ia menyoroti pentingnya regulasi untuk mencegah kerumunan sosial.

Juga, untuk mendorong serta mewajibkan para calon kepala daerah dan tim suksesnya melakukan kampanye masif.

Epidemiolog UI: Vaksin Covid-19 Bukan Solusi, Intinya Pakai Masker

Salah satunya dengan membagikan masker, hand sanitizer, atau sabun yang terdapat nama paslon untuk menarik simpati publik.

"Semakin banyak semakin baik, itu akan membantu sebetulnya langkah-langkah penanganan covid-19," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyebut pelaksanaan pilkada serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19, tidak boleh sampai salah kelola.

Mahfud MD Bilang Penegakan Hukum Indonesia Sangat Jelek, Komisi III: Cari Jalan Keluar, Jangan Baper

Sebab, kesalahan pengelolaan bisa berdampak besar terhadap penyebaran virus.

Menurut Arief, setidaknya ada 105 juta pemilih yang akan menjatuhkan pilihannya dalam pesta demokrasi tersebut.

 Ditanya Apakah Bersedia Dicalonkan Jadi Presiden, Ahok: Yang Pasti Partai Saya PDIP

Hal ini dikhawatirkan menimbulkan kerumunan, baik saat tahapan pemilu maupun saat pencoblosan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved