Berita Politik

Terdepak dari Jabatan Waketum Gerindra, Ini yang Akan Dilakukan Arief Poyuono

Arief berkomentar santai soal tersebut dengan mengatakan bahwa tak hanya dirinya yang tak masuk jajaran kepengurusan Gerindra yang baru.

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Hasil keputusan Kongres Luar Biasa Partai Gerindra yang digelar di kediaman Prabowo Subianto, Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada 8 Agustus 2020 lalu telah diajukan dan disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasona H. Laoly.

Adapun jumlah anggota kepengurusan Partai Gerindra terbaru antara lain, Dewan Pembina berjumlah 89 orang, Dewan Penasehat berjumlah 48 orang, Dewan Pakar berjumlah 43 orang, dan Dewan Pimpinan Pusat berjumlah 292 orang.

Dari jumlah tersebut pengurus laki-laki ada sebanyak 194 orang atau 66,44 persen, sedangkan pengurus perempuan berjumlah sebanyak 98 orang atau 33,56 persen.

Dari daftar kepengurusan yang diajukan, diketahui terhadap sejumlah perubahan.

Beberapa nama tergusur dari jabatan lamanya.

Salah satunya adalah Arief Poyuono.

Arief, diketahui kerap berseberangan dengan kader Gerindra lainnya.

Ia juga sering melontarkan sejumlah pernyataann yang dianggap justru kontradiktif dengan partai yang menaunginya.

Semisal, soal usulan pelegalan judi maupun penyebutan 'kadrun'.

Yuk Cobain Sensasi Naik Waterway, Moda Transportasi Umum yang Melintasi Sungai Cisadane Tangerang

Kenang Kejamnya Pemberontakan PKI di Madiun 18 September 1948, Fadli Zon: Kiai Diculik dan Dibantai

Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono menanggapi namanya yang tak masuk dalam kepengurusan Partai Gerindra Periode 2020-2025.

Seperti diketahui, Arief merupakan wakil ketua umum bidang buruh dan ketenagakerjaan Gerindra pada kepengurusan sebelumnya.

Arief berkomentar santai soal tersebut dengan mengatakan bahwa tak hanya dirinya yang tak masuk jajaran kepengurusan Gerindra yang baru.

"Bukan hanya nama saya yang tidak lagi mengurus, tapi yang lain juga banyak yang enggak ngurus lagi," katanya dalam pesan yang diterima Tribunnews, Minggu (20/9/2020).

Oknum Polantas yang Diduga Cabuli Siswi SMP di Pontianak Harus Tetap Dipantau Meski Dipecat

Setelah tak masuk, Arief mengaku akan kembali beraktivitas seperti biasa dan fokus membantu pemerintahan dari luar

"Yang pasti saya kembali ke habitat saya sebagai aktivis buruh tani dan nelayan. Saya berjuang untuk mereka, apalagi dalam susunan yang baru di Gerindra, buruh tani dan nelayan tidak lagi diurus selevel waketum," katanya

Arief mengatakan itu sebab banyak kawan-kawan buruh di BUMN yang jadi korban PHK.

"Juga terancam PHK serta pengolahan BUMN yang mengarah pada liberalisasi dan perusakan BUMN," katanya

Lebih lanjut, menurut Arief, kepengurusan yang sekarang komposisinya bagus dan punya harapan menjadi partai pemenang di Pemilu 2024.

"Saya harap mampu mengalahkan pdi perjuangan, seperti cita cita Prabowo Subianto selama ini: Gerindra bisa menjadi partai single majority atau menang di atas 50 persen," katanya.

Apalagi saat ini Gerindra sudah masuk di pemerintahan dan mengurusi departemen yang menurut Arief bisa membantu memperbesar partai dalam meraih suara

"Sehingga akan mudah mengendalikan pemerintahan ke depan dengan menjadi partai pemenang dan single majoriti," pungkasnya.

Berikut Sindiran Tiga Menteri Jokowi Hingga Kritik Pedas Arief Poyuono Soal Penerapan PSBB Awal

 Susunan kepengurusan baru

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Partai Gerindra kini siap menyambut tahun politik 2020 dengan kepengurusan baru.

"Hanya sebulan kami diberi waktu untuk menyusun kepengurusan tersebut. Kami juga harus dibatasi oleh jumlah, karena jumlah kepengurusan tentu saja tidak boleh terlalu gemuk, meskipun juga tidak boleh terlalu ramping," kata Muzani dalam siaran tertulis pada Sabtu (19/9/2020).

Walau begitu, lanjutnya, Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Gerindra memperhatikan semua pandangan, nasehat, pikiran yang disampaikan masyarakat dalam menyusun kepengurusan Partai Gerindra, baik Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar dan Dewan Pimpinan Pusat.

Keputusan susunan kepengurusan Partai Gerindra terbaru tersebut, kata Muzani, telah disahkan Menkumham Yasona H Laoly lewat penerbitan Surat Keputusan Nomor N.MH-18.HH.11.01/2020 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Gerindra.

Terbitnya keputusan tersebut, lanjutnya, menyempurnakan perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang diamanatkan Kongres Luar Biasa kepada Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga yang disempurnakan dan disusun kembali oleh Haji Prabowo Subianto telah merinci dari AD/ART yang lampau, tetapi dalam AD/ART tersebut tetap memberi kekuasaan yang besar kepada Ketua Dewan Pembina untuk mengambil kebijakan-kebijakan internal dan eksternal partai," papar Muzani.

Kebijakan internal partai tersebut di antaranya Prabowo bertanggung jawab untuk menata berbagai macam perkembangan partai agar dapat menghadapi perkembangan situasi politik.

Selain itu, Prabowo diberikan mandat penuh untuk mengambil keputusan yang dianggap penting, termasuk penetapan calon presiden, calon wakil presiden hingga calon menteri yang diajukan oleh Partai Gerindra.

Arief Poyuono Sebut Gibran Rakabuming Jembatan Emas Indonesia Menuju 2050

Begitu juga dengan penetapan calon gubernur dan wakil gubernur, calon bupati dan wakil bupati, calon wali kota dan wakil wali kota yang diajukan oleh Partai Gerindra."Dalam kaitan dengan internal, Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina diberi mandat untuk menetapkan calon anggota DPR RI, calon anggota DPR Provinsi, calon anggota DPR Kabupaten/Kota, dan calon-calon Ketua Dewan Pimpinan Daerah, Ketua Dewan Pimpinan Cabang, dan selanjutnya beliau bertanggung jawab dan mengambil kebijakan-kebijakan internal lainnya," paparnya.

Susunan kepengurusan Partai Gerindra saat ini adalah Ketua Umum Prabowo Subianto, Sekjen Ahmad MuzaniC Bendahara Umum Thomas Djiwandono serta Ketua dan Wakil Ketua Harian DPP Partai Gerindra dijabat Sufmi Dasco dan Sugiono.

Adapun selengkapnya kepengurusan Partai Gerindra baru tersebut antara lain :

1. Ketua Dewan Pembina, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan H Prabowo Subianto

2. Wakil Ketua Dewan Pembina Hj Rahmawati Soekarnoputri

3. Wakil Ketua Dewan Pembina, Hashim Suyono Djojohadikusumo

4. Wakil Ketua Dewan Pembina H Sandiaga Salahudin Uno

5. Wakil Ketua Dewan Pembina H Ahmad Muzani

6. Wakil Ketua Dewan Pembina Dr Ir Sufmi Dasco Ahmad

7. Wakil Ketua Dewan Pembina Dr Edhie Prabowo

8. Wakil Ketua Dewan Pembina Dr Fadli Zon

9. Wakil Ketua Dewan Pembina H Desmon Djunaedi Mahesa

10. Wakil Ketua Dewan Pembina Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono

11. Wakil Ketua Dewan Pembina Angki Retno Djudianti Djokosantoso

12. Sekretaris Dewan Pembina Sugiono

13. Wakil Sekretaris Dewan Pembina Prasetyo Hadi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi Arief Poyuono Namanya Tidak Masuk dalam Kepengurusan Baru Partai Gerindra

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved