Kebakaran
Boyamin Beri Perumpamaan Ada Orang Buang Puntung Rokok di Tempat Sampah
Polisi juga menyatakan ada dugaan tindak pidana di balik kebakaran Gedung Kejaksaan Agung.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Penyebab kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai menemui titik terang. Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menegaskan, kebakaran itu disebabkan open flaem atau nyala api dan bukan karena korsleting listrik.
Polisi juga menyatakan ada dugaan tindak pidana di balik kejadian tersebut. Hal ini berarti ada dua kemungkinan tentang penyebab kebakaran Gedung Utama Kejagung yakni kelalaian atau kesengajaan.
Kesimpulan ini merupakan hasil dari satu bulan penyidikan dan penyelidikan yang dilakukan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
Gelar tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan sebanyak enam kali dengan menyusuri seluruh bagian gedung enam lantai yang terbakar dan 131 orang saksi mata juga telah diperiksa.
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan, terbakarnya Gedung Kejagung RI sudah pernah ia bahas.
Jauh-jauh hari ia mengatakan bahwa kebakaran itu bukan disebabkan korsleting listrik, melainkan ada penyebab lainnya.
"Dan hari ini sudah diumumkan Bareskrim Polri bukan karena korslet, melainkan ada api terbuka," ucap Boyamin Saiman kepada Tribun, Kamis (17/9/2020).
Boyamin kemudian memberikan sebuah analisis sederhana terkait skenario terjadinya kebakaran.
Menurutnya, nyala api terbuka bisa jadi disebabkan puntung rokok yang dimasukkan ke tempat sampah.
• Sudah 117 Dokter Indonesia Gugur Akibat Covid-19, Terbanyak di Jawa Timur
Puntung rokok itu tidak mati, api justru hidup dan kemudian membakar sampah-sampah yang terdiri atas kertas-kertas di gedung lantai 6 gedung utama Kejagung RI.
Di lantai 6 gedung utama Kejagung RI yang menjadi titik awal kebakaran sedang ada kegiatan renovasi. Sehingga ada banyak barang yang dapat menyulut api atau setidaknya mengandung senyawa hidrokarbon.
"Pada saat itu ada perbaikan, sehingga ada solar di sekitarnya, kira-kira begitu, karena habis membersihkan cat, tinner dan lain sebagainya," ucap dia.
Selain itu, pada seluruh ruangan gedung utama Kejagung RI ada kertas-kertas dokumenMenurut Boyamin, berkas-berkas inilah yang kemudian memudahkan sekaligus mempercepat terjadinya kebakaran dahsyat gedung utama Kejagung RI.
Namun, melihat kobaran api yang begitu dahsyat dan menjalar cepat, Boyamin memprediksi titik nol kebakaran gedung utama Kejagung RI tidak hanya satu.
• Teco: Bali United Tidak Akan Tanding Uji Coba, Lebih Fokus Persiapan Jelang Kompetisi
"Jadi titik nol kebakaran bukan hanya satu tempat, tapi bisa dua atau tiga tempat. Terus kemudian sama seperti tadi, tiga orang membuang puntung rokok di tempat yang berbeda-beda misalnya, sehingga mempercepat terbakar tempat-tempat yang lain," kata dia.