Virus Corona

6 Bulan Pandemi Covid-19 Kasus Terus Bertambah, Doni Monardo: Jangan Salahkan Pemerintah!

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, Indonesia telah menghadapi pandemi Covid-19 selama 6 bulan.

Tribunnews/Dany Permana
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo berbincang dengan redaksi Tribun Network di Jakarta, Senin (7/9/2020). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, Indonesia telah menghadapi pandemi Covid-19 selama 6 bulan.

Namun, hingaa saat ini, kasus positif Covid-19 tidak pernah turun dan justru malah terus bertambah.

Hal itu disampaikan Doni dalam webinar bertajuk 'Arah Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19', Rabu (16/9/2020).

Hari Ini Boyamin Saiman Serahkan Bukti Kode Bapakmu dan Bapakku dalam Kasus Djoko Tjandra ke KPK

"Sudah 6 bulan kita menghadapi Covid-19, kasusnya tidak turun, nambah terus," kata Doni.

Menurut Doni, hal tersebut juga dialami oleh negara-negara dunia.

Bahkan, jumlah kasus positif dan meninggal dunia akibat Covid-19 jauh dari prediksi pakar epidemiologi.

Luhut Panjaitan dan Doni Monardo Dikasih Waktu Dua Minggu Redam Covid-19 di 9 Provinsi, Sanggup?

"Di Tanah Air sendiri, sudah sembuh saat ini tembus di angka 9.000."

"Kemudian yang konfirmasi Covid-19 sudah lebih dari 200ribu orang."

"Secara global juga sudah banyak sekali hampir puluhan juta orang," ucap Doni.

Ditugaskan Jokowi, Luhut dan Doni Monardo Wajib Pastikan 9 Provinsi Termasuk Jakarta Terapkan PSBM

Maka dari itu, Kepala BNPB ini mengingatkan Covid-19 adalah virus yang sangat mematikan.

Terlebih bagi kelompok rentan dan lansia yang memiliki penyakit bawaan sebelumnya.

"Saya mengibaratkan Covid ini seperti layaknya malaikat pencabut nyawa, bagi kelompok rentan, yaitu kelompok lansia dan pemilik komorbid."

Lagi, Satu Dokter di Kabupaten Bekasi Meninggal Akibat Covid-19, Bertugas di Jakarta

"Mereka yang punya penyakit bawaan tertentu seperti hipertensi, diabetes kanker, jantung dan penyakit paru," jelas Doni.

Doni meminta masyarakat tak menyalahkan pemerintah dalam proses penanganan pandemi Covid-19.

Menurut Doni, tidak ada satu pun negara di dunia yang sukses mengatasi pandemi ini.

Hadi Pranoto Gugat Muannas Alaidid Rp 150 Triliun, Minta Kantor PSI di Seluruh Indonesia Disita

"Jangan menyalahkan pemerintah. Tidak ada negara di manapun di dunia ini yang sukses mengatasi virus, tidak ada," tegas Doni.

Maka dari itu, Doni mengatakan kolaborasi pentahelix berbasis komunitas harus menjadi ujung tombak dalam penangan Covid-19.

"Modal sosial kita gotong royong, enggak bisa pemerintah kerja sendirian, enggak mungkin. Ini edukasi sosialisasi mitigasi bersama-sama," ucap Doni.

Keponakan Prabowo Lulus Sekolah Cakada PDIP Gelombang III dengan Predikat Peringkat 2 Terbaik

Kepala BNPB ini juga mengingatkan, kebersamaan dalam menghadapi pandemi ini saja belum tentu berhasil melewatinya.

Apalagi, satu sama lain sebagai lapisan bangsa tidak peduli terhadap bahaya Covid-19 ini.

"Kompak saja belum tentu kita berhasil mengatasi konflik ini, apalagi kita tidak kompak."

Tunggu Hasil Tes Swab, Mantan Wamenlu Dino Patti Djalal Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

"Ini hanya bisa diatasi dengan kebersamaan dengan kekompakan satu sama lainnya."

"Saling mengingatkan, saling mendukung, tanpa ini semua akan sulit," ucap Doni.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 16 September 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 57.469 (24.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 39.181 (17.6%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 18.451 (8.1%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 15.231 (6.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 13.747 (6.2%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 9.511 (4.3%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 8.934 (3.9%)

BALI

Jumlah Kasus: 7.429 (3.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 6.317 (2.7%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 5.175 (2.3%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 4.763 (2.0%)

RIAU

Jumlah Kasus: 4.237 (1.7%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 4.182 (1.9%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 3.774 (1.6%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 3.749 (1.5%)

ACEH

Jumlah Kasus: 3.127 (1.2%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 3.123 (1.4%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 2.990 (1.4%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 2.500 (1.1%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 2.336 (1.1%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 2.008 (0.9%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 1.966 (0.9%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 1.943 (0.8%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 1.460 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 1.278 (0.5%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 803 (0.3%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 666 (0.3%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 481 (0.2%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 480 (0.2%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 477 (0.2%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 345 (0.1%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 295 (0.1%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 289 (0.1%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 276 (0.1%). (Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved