Virus Corona
6 Bulan Pandemi Covid-19 Kasus Terus Bertambah, Doni Monardo: Jangan Salahkan Pemerintah!
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, Indonesia telah menghadapi pandemi Covid-19 selama 6 bulan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, Indonesia telah menghadapi pandemi Covid-19 selama 6 bulan.
Namun, hingaa saat ini, kasus positif Covid-19 tidak pernah turun dan justru malah terus bertambah.
Hal itu disampaikan Doni dalam webinar bertajuk 'Arah Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19', Rabu (16/9/2020).
• Hari Ini Boyamin Saiman Serahkan Bukti Kode Bapakmu dan Bapakku dalam Kasus Djoko Tjandra ke KPK
"Sudah 6 bulan kita menghadapi Covid-19, kasusnya tidak turun, nambah terus," kata Doni.
Menurut Doni, hal tersebut juga dialami oleh negara-negara dunia.
Bahkan, jumlah kasus positif dan meninggal dunia akibat Covid-19 jauh dari prediksi pakar epidemiologi.
• Luhut Panjaitan dan Doni Monardo Dikasih Waktu Dua Minggu Redam Covid-19 di 9 Provinsi, Sanggup?
"Di Tanah Air sendiri, sudah sembuh saat ini tembus di angka 9.000."
"Kemudian yang konfirmasi Covid-19 sudah lebih dari 200ribu orang."
"Secara global juga sudah banyak sekali hampir puluhan juta orang," ucap Doni.
• Ditugaskan Jokowi, Luhut dan Doni Monardo Wajib Pastikan 9 Provinsi Termasuk Jakarta Terapkan PSBM
Maka dari itu, Kepala BNPB ini mengingatkan Covid-19 adalah virus yang sangat mematikan.
Terlebih bagi kelompok rentan dan lansia yang memiliki penyakit bawaan sebelumnya.
"Saya mengibaratkan Covid ini seperti layaknya malaikat pencabut nyawa, bagi kelompok rentan, yaitu kelompok lansia dan pemilik komorbid."
• Lagi, Satu Dokter di Kabupaten Bekasi Meninggal Akibat Covid-19, Bertugas di Jakarta
"Mereka yang punya penyakit bawaan tertentu seperti hipertensi, diabetes kanker, jantung dan penyakit paru," jelas Doni.
Doni meminta masyarakat tak menyalahkan pemerintah dalam proses penanganan pandemi Covid-19.
Menurut Doni, tidak ada satu pun negara di dunia yang sukses mengatasi pandemi ini.
• Hadi Pranoto Gugat Muannas Alaidid Rp 150 Triliun, Minta Kantor PSI di Seluruh Indonesia Disita
"Jangan menyalahkan pemerintah. Tidak ada negara di manapun di dunia ini yang sukses mengatasi virus, tidak ada," tegas Doni.
Maka dari itu, Doni mengatakan kolaborasi pentahelix berbasis komunitas harus menjadi ujung tombak dalam penangan Covid-19.
"Modal sosial kita gotong royong, enggak bisa pemerintah kerja sendirian, enggak mungkin. Ini edukasi sosialisasi mitigasi bersama-sama," ucap Doni.
• Keponakan Prabowo Lulus Sekolah Cakada PDIP Gelombang III dengan Predikat Peringkat 2 Terbaik
Kepala BNPB ini juga mengingatkan, kebersamaan dalam menghadapi pandemi ini saja belum tentu berhasil melewatinya.
Apalagi, satu sama lain sebagai lapisan bangsa tidak peduli terhadap bahaya Covid-19 ini.
"Kompak saja belum tentu kita berhasil mengatasi konflik ini, apalagi kita tidak kompak."
• Tunggu Hasil Tes Swab, Mantan Wamenlu Dino Patti Djalal Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto
"Ini hanya bisa diatasi dengan kebersamaan dengan kekompakan satu sama lainnya."
"Saling mengingatkan, saling mendukung, tanpa ini semua akan sulit," ucap Doni.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 16 September 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 57.469 (24.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 39.181 (17.6%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 18.451 (8.1%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 15.231 (6.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 13.747 (6.2%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 9.511 (4.3%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 8.934 (3.9%)
BALI
Jumlah Kasus: 7.429 (3.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 6.317 (2.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 5.175 (2.3%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 4.763 (2.0%)
RIAU
Jumlah Kasus: 4.237 (1.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 4.182 (1.9%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 3.774 (1.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 3.749 (1.5%)
ACEH
Jumlah Kasus: 3.127 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 3.123 (1.4%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 2.990 (1.4%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 2.500 (1.1%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 2.336 (1.1%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 2.008 (0.9%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.966 (0.9%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 1.943 (0.8%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 1.460 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 1.278 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 803 (0.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 666 (0.3%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 481 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 480 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 477 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 345 (0.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 295 (0.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 289 (0.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 276 (0.1%). (Fransiskus Adhiyuda)