Breaking News

BREAKING NEWS: Seorang Pegawai Giant Ekstra Cimanggis Positif Virus Corona

Seorang pegawai Giant Ekstra Cimanggis positif virus corona atau Covid-19, pada Jumat (11/9/2020).

Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Ilustrasi virus corona 

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Seorang pegawai Giant Ekstra Cimanggis positif virus corona atau Covid-19.

Dampak pegawainya tersebut terpapar virus corona, Giant Ekstra Cimanggis ditutup selama sepekan.

DIketahui, penutupan Giant Ekstra Cimanggis tersebut dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok, Zamrowi Hasan mengatakan, penutupan dimulai sejak 7 - 14 September 2020.

KATALOG Promo JSM Giant 11-14 September Diskon Sampai 40 Persen dari Minyak Goreng Sampai Buah

Pemberlakuan Jam Malam di Depok, PKL di Situ Rawa Besar Lio Tertib

Istri Wali Kota Depok Sudah Boleh Pulang, Diduga Tertular Covid-19 dari Ajudannya Saat Buka Masker

Selama penutupan itu, seluruh area swalayan akan disteriliasi.

"Iya benar ditutup sementara seluruh kegiatan operasional dihentikan," papar Zamrowi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/9/2020).

PT Hero Grup yang membawahi Giant Ekstra Cimanggis, kata Zamrowi, telah mengirimkan surat ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok.

Surat tersebut berisi pemberitahuan mengenai adanya karyawan Giant Ekstra Cimanggis yang terinfeksi Covid-19.

"Pihak Giant Ekstra dengan dinas terkait langsung melakukan proses dekontaminasi, disinfektan, dan deep cleaning ke seluruh area toko, termasuk fasilitas lainnya," kata Zamrowi.

Menurut Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Group, Diky Risbianto, selain melakukan steriliasasi, pihaknya juga mengarahkan seluruh karyawan untuk melakukan isolasi mandiri dan menjadwalkan rapid test.

"Kami ingin tetap buka melayani kebutuhan pelanggan akan barang kebutuhan pokok sehari-hari,"

"Untuk itu kesehatan karyawan dan kenyamanan pelanggan menjadi fokus utama," tuturnya.

Pemberlakuan Jam Malam di Depok

Masyarakat di Situ Rawa Besar Lio Depok, mulai patuh dengan pemberlakuan jam malam yang diterapkan Pemerintah Kota Depok.

Pantauan Wartakotalive.com, Kamis (10/9/2020), pukul 21.27 WIB, suasana di area objek wisata Situ Rawa Lio Depok nampak steril dari pedagang kaki lima (PKL).

Seorang warga, Yadi mengatakan bahwa para pedagang tertib mengikuti anjuran Pemerintah guna mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

"Untuk PKL sih alhamdulillah sudah tertib. Mereka juga kalau dagang di sore hari menerapkan protokol kesehatan. Ini salah satu bentuk tertib peraturan," ujarnya.

Di sisi lain, Apriyadi prihatin dengan pemberlakuan jam malam lantaran membuat pemasukan PKL diarea objek wisata ini menurun drastis.

"Sebenarnya kasihan juga ya PKL kecil yang biasa berjualan di sini buka sore dan tutup pukul 18.00 WIB. Pasti berpengaruh ke omset pendapatan," jelasnya.

Yadi pun berharap, agar situasi dan pandemi ini segera berakhir.

"Saya sebagai warga berharap ada solusi yang tepat. Walau bagaimana juga PKL juga membutuhkan pemasukan untuk bertahan hidup," tandasnya.

Dapat dukungan pengamat sosial

Pemerintah Kota Depok mengeluarkan imbauan pembatasan aktivitas warga demi menekan penyebaran Covid-19.

Kebijakan aturan jam malam tersebut mendapat dukungan dari pengamat sosial Universitas Indonesia (UI), DR. Devie Rahmawati S.sos M. Hum.

Pembatasan aktivitas atau jam malam diberlakukan bagi rumah makan, kafe, mini market, dan pusat perbelanjaan.

Mereka harus tutup pada pukul 18.00 WIB. Sedangkan layanan pesan antar diizinkan hingga pukul 21.00 WIB.

Masyarakat Depok dibatasi aktivitasnya hingga pukul 20.00 WIB.

Imbauan tersebut berlaku pada Senin (31/8/2020).

Menurut Devie, pandemi Covid-19 dialami hampir semua negara di dunia.

Berbagai kebijakan pun dilakukan negara di dunia untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Kebijakan yang diambil pun bersifat adaptif dan responsif.

Hal itu membuat negara di dunia, termasuk Indonesia dan Kota Depok mencari cara yang tepat untuk lepas dari virus mematikan tersebut.

"Belum pernah ada negara di dunia yang sebelumnya terkena Covid-19. Sehingga belum ada metode yang tepat"

"Mereka masih mencari-cari. Sebab itu aturan itu harus disupport warga Depok," tandas Devie, Selasa (1/9/2020).

Devie menjelaskan, aturan-aturan baru dibuat pemerintah dalam menekan penyebaran virus yang berasal dari China tersebut akan terus dilakukan.

Mereka akan terus mencari pola baru hingga pola tersebut efektif dalam menekan atau hilangnya Covid-19 dari Kota Depok dan Indonesia.

Sebab itu, ia meminta masyarakat Depok untuk mendukung aturan jam malam tersebut.

Tak hanya itu, masyarakat Depok juga mempunyai tanggungjawab dalam menekan laju penyebaran virus corona.

"Kami kira aturan jam malam itu perlu diterukan dan harus dilihat kefektifannya selama sebulan. Bila tidak ada pengubahan maka dapat dievaluasi," kata Devie.

Devie menyatakan bahwa aparat tidak pernah cukup jumlahnya untuk melakukan pengawasan terhadap berbagai kebijakan yang diterbitkan untuk menekan penyebaran Covid-19.

Maka dari itu, dukungan masyarakat sangat dibutuhkan agar Bangsa Indonesia terlepas dari virus tersebut. 

Pemkot Tangsel rencanakan jam malam

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum berniat menerapkan jam malam sebagai upaya mempersempit laju penularan infeksi covid-19. 

Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan tak ada kajian terkait pemberlakuan jam malam pada wilayah kerjanya itu.

Pasalnya, ia meyakini fungsi Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RW dan RT setempat masih menjadi andalan dalam memantau warga. 

"Belum diputuskan, semuanya masih terkendali. Pemkot Tangsel belum merencanakan untuk menerapkan jam malam di Tangerang Selatan," kata Benyamin saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Ciputat, Tangsel, Jumat (4/9/2020).

Pria yang akrab disapa Ben ini menuturkan, hingga saat pola memberdayakan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel ditingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT dan RW setempat masih menjadi andalan dalam upaya mempersempit laju penularan infeksi covid-19. 

Menurutnya, langkah itu dinilai efektif menekan angkat peningkatan penularan infeksi covid-19 di tengah kembali meningginya mobilisasi masyarakat. 

"Cara pengendalian kita adalah meminta kepada Gugus Tugas di tingkat kecamatan, kelurahan, RW, dan RT terutama yang berbatasan dengan daerah-daerah yang langsung perbatasan"

"Saya minta hanya untuk memantau mobilitas warganya dan memantau kesehatan warga yang sering berpergian ke luar kota," jelasnya.

Ben pun mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah kembalinya mobilisasi masyarakat. 

"Saya mengimbau untuk masyarakat tetap menggunakan masker dan membatasi aktivitas di luar rumah serta menerapkan protokol kesehatan," tandasnya. (VIN/M23/Wartakotalive.com/Yudistira Wanne)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved