BMKG Prediksi Musim Hujan di Indonesia Dimulai Akhir Oktober 2020, Puncaknya Februari 2021

Sebanyak 34,8% diprediksi akan mengawali musim hujan pada Oktober 2020, yaitu di sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Kompasiana.com
Ilustrasi. 

Baik kondisi La Nina dan IOD negatif tersebut diprediksi mengakibatkan sebagian wilayah Indonesia atau 27,5% Zona Musim (ZOM) berpotensi mengalami musim hujan yang cenderung lebih basah daripada rerata klimatologisnya.

Meskipun, secara umum kondisi musim hujan 2020/2021 di sebagian besar wilayah Indonesia atau pada 243 ZOM (71%), diperkirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya.

Pemutakhiran prediksi akan dilakukan setiap bulan.

50 Kios dan 10 Rumah di Penjaringan Kebakaran, Korsleting Diduga Jadi Pemicu

Deputi Klimatologi BMKG Herizal menjelaskan, datangnya musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan Angin Timuran yang bertiup dari Benua Australia (Monsun Australia), menjadi Angin Baratan yang bertiup dari Benua Asia (Monsun Asia).

Peralihan angin monsun, lanjutnya, diprediksi akan dimulai dari wilayah Sumatera pada Oktober 2020.

Lalu, wilayah Kalimantan, kemudian sebagian wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara pada November 2020, dan akhirnya Monsun Asia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada Desember 2020 hingga Maret 2021.

DAFTAR 72 Kepala Daerah Petahana Langgar Protokol Kesehatan dan Kode Etik, Kemendagri Siapkan Sanksi

Dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 34,8% diprediksi akan mengawali musim hujan pada Oktober 2020, yaitu di sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Sebanyak 38,3% wilayah akan memasuki musim hujan pada November 2020, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sementara, 16,4% di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTB, NTT, dan Papua akan masuk awal musim hujan di Desember 2020.

Sanksi Penundaan Pelantikan dan Digantikan Pjs Menanti Kepala Daerah Petahana yang Ditegur Mendagri

Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis Awal Musim Hujan (periode 1981-2010), maka Awal Musim Hujan 2020/2021 di Indonesia diprakirakan MUNDUR pada 154 ZOM (45%), SAMA dengan NORMAL pada 128 ZOM (35%), dan MAJU pada 68 ZOM (20%).

Selanjutnya, apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis Akumulasi Curah Hujan Musim Hujan (periode 1981-2010), maka secara umum kondisi Musim Hujan 2020/2021 diprakirakan NORMAL atau SAMA dengan rerata klimatologisnya pada 243 ZOM (71%).

Namun, sejumlah 92 ZOM (27,5%) akan mengalami kondisi hujan ATAS NORMAL (MUSIM HUJAN LEBIH BASAH), yaitu curah hujan musim hujan lebih tinggi dari rerata klimatologis).

DKPP Ungkap Kasus Asusila Oknum Bawaslu Meningkat, Ada yang Modus Belajar Mengaji di Hotel

Dan, 5 ZOM (1,5%) akan mengalami BAWAH NORMAL (MUSIM HUJAN LEBIH KERING), yaitu curah hujan lebih rendah dari reratanya).

Menghadapi musim hujan 2020/2021, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Dodo Gunawan mengimbau para pemangku kepentingan dan masyarakat tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih awal.

Yakni, di sebagian wilayah Sumatera dan Sulawesi, serta sebagian kecil Jawa, Kalimantan, NTB, dan NTT.

Polisi Sudah Periksa 128 Saksi, Penyebab Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung Masih Misterius

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved