Artis Tersangkut Narkoba
Reza Artamevia Mendekam di Tahanan, Belum Ada Satupun Keluarga Menjenguk
Reza Artamevia dibekuk di salah satu restoran di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (4/9/2020) sore sekitar pukul 16.00.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memberikan keterangan terkait keadaan artis Reza Artamevia yang sedang ditahan.
Menurut keterangannya yang didapatkan pada Senin (7/09/2020), artis tersebut masih dalam kondisi yang sehat.
Sampai sekarang, masih dilakukan pemerikasaan dan pendalaman terhadap kasus narkoba yang menjerat penyanyi tersebut.
“Saat ini RA masih dilakukan pemeriksaan, pendalaman. Karena sampai sekarang masih melakukan pengejaran pada inisial F. Nanti kita tunggu saja hasilnya seperti apa,” ujar Yusri yang ditemui di Polda Metro Jaya.
• 3 Hari Ditahan di Polda Metro Jaya, Reza Artamevia Belum Ditemui Aaliyah Massaid dan Zahwa Massaid
Yusri menambahkan, keluarga dari Reza Artamevia belum ada yang menjenguknya dan sampai saat ini hanya baru dibesuk oleh Muara Karang, pengacaranya.
Seperti yang diketahui, Reza Artamevia dibekuk di salah satu restoran di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (4/9/2020) sore sekitar pukul 16.00.
Ini merupakan kali kedua penyanyi tersebut terjerat kasus narkoba.
Sebelumnya pada tahun 2016, Ia ditangkap bersama Gatot Brajamusti di kawasan Nusa Tenggara Barat. Saat itu, berdasarkan keputusan BNNP NTB, Reza harus menjalani rehabilitasi rawat jalan selama delapan kali di Kantor BNNP NTB.
• Polisi Dalami Kemungkinan Reza Artamevia Konsumsi Sabu Sejak Ditangkap bersama Aa Gatot 2016 Lalu
Penjelasan pakar forensik
Ditangkapnya kembali penyanyi Reza Artamevia karena mengonsumsi narkoba, diduga karena faktor kambuhan. Sebab sebelumnya pada 2016 lalu, Reza juga pernah ditangkap karena kasus serupa.
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menjelaskan ketika seseorang menjadi penyalahguna apalagi pecandu narkoba, total biaya penanganannya sekira 15 ribu dolar amerika per individu.
"Itu meliputi pengobatan, penegakan hukum, dan hilangnya produktivitas. Jika ditambah dengan biaya intangible, melonjak ke hampir 40 ribu dolar perorang," kata Reza Indragiri kepada Warta Kota, Minggu (6/9/2020).
Kalau si mantan penyalahguna kambuh, menurut Reza Indragiri, biayanya tentu lebih tinggi lagi karena semua dosis harus dinaikkan.
• Polisi Dalami Kemungkinan Reza Artamevia Konsumsi Sabu Sejak Ditangkap bersama Aa Gatot 2016 Lalu

"Dosis untuk mengatasi kekambuhan emosional, kekambuhan mental, dan kekambuhan fisik," kata Reza Indragiri.
Menurut Reza, ada beberapa hal atau faktor yang menyebabkan kekambuhan seseorang akan narkoba muncul.