Virus Corona Jabodetabek
Kasus Positif Covid-19 Fluktuatif, PSBB Kabupaten Bogor Diperpanjang hingga 10 September 2020
Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor masih cenderung fluktiatif. Penambahan kasus baru berkisar antara 15-18 kasus per hari.
Penulis: Hironimus Rama |
"Kami langsung bagikan masker secara gratis bagi warga masyarakat yang ditemukan tidak menggunakan masker," kata Kompol Andriyanto.
Patroli Bogor bermasker ini dilakukan bersama dengan 6 (enam) personil Linmas, 3 (tiga) personil Karang Taruna, 8 (delapan) personil Pol. PP, 6 (enam) orang Kader PKK Desa, 4 (empat) orang Staff Desa Cikeas Udik, 3 (tiga) orang anggota BPD Desa Cikeas Udik.
“200 masker gratis telah kami bagikan. Kegiatan pendisplinan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan) ini akan terus kami lakukan secara berkesinambungan sesuai instruksi dari Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy”, pungkas Kompol Andriyanto.
Tingkat Penyebaran Covid-19 Cukup Tinggi, Ade Yasin Sebut Pemkab Bogor Minta Warga Taati Protokol
Tingkat penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor cukup tinggi. Setiap hari rata-rata tercatat ada 15-18 kasus baru.
Dengan tren penularan yang terus meningkat, Pemerintah Kabupaten Bogor meminta warganya untuk taat protokol kesehatan.
"Jangan anggap zona kita aman. Kita masih berada di zona oranye menuju lining. Karena itu, kita harus menjaga diri agar orang lain juga aman," kata Bupati Bogor Ade Yasin, usai membuka Musda X MUI Kabupaten Bogor di Wisma Dharmais Cimandala Bogor pada Rabu (2/9/2020).
Untuk mencegah penularan Covid-19, ada beberapa strategi yang dilakukan Pemkab Bogor.
Satu diantaranya dengan membentuk Kampung Aman Covid-19.
"Saat sudah ada 2 Kampung Aman Covid-19 di setiap kecamatan dan akan terus bertambah," ujarnya.
Selain menerapkan pemeriksaan ketat bagi pendatang dari zona merah, Kampung Aman Covid-19 juga memproduksi masker untuk keperluan warga.
Swab test
Pemerintah Kabupaten Bogor juga gencar melakukan swab test kepada warga.
"Kita memiliki 4 alat swab test. 1 dari BNPB, 1 dari propinsi dan 2 punya sendiri," jelasnya.
Dengan peralatan ini, Pemkab Bogor sudah melakukan pemeriksaan terhadap sekitar 12.000 warga.
"Kita terus melakukan tracing. Kebanyakan kasus baru berasal dari warga yang lalu lalang ke zona merah seperti Jakarta dan Kota Bogor," tambahnya.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											