Virus Corona Jabodetabek
Warga Kranji Kota Bekasi Keluhkan Hasil Swab Test, 6 Hari Hasil Pemeriksaan Belum Keluar
Warga Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi mengeluhkan hasil swab test belum juga keluar setelah hampir sepekan menjalan tes.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Warga Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi mengeluhkan hasil swab test belum juga keluar.
Padahal, mereka sudah melakukan pemersikaan virus coron sejak Kamis (27/8/2020).
"Ini Isolasi sudah mau seminggu sudah enam hari, belum keluar hasilnya," kata warga Kelurahan Kranji yang enggan disebutkan namanya, kepada Wartakotalive.com, Rabu (2/9/2020).
Dia melakukan swab test karena saudaranya terkonfirmasi positif corona.
Harapannya, hasil swab test segera keluar sehingga bisa lebih tenang menghadapi kondisi kesehatannya.
"Ini ada beberapa satu rumah swab test, hasilnya pada belum keluar. Waswas jadinya, terus juga sudah bosen di rumah, kita juga harus kerja kan," ujarnya.
• Lonjakan Kasus Covid-19, Kapolda Metro Jaya Tinjau Protokol Kesehatan Kawasan Industri Bekasi
• Kasus Melonjak Tinggi, Uji Spesimen Virus Corona di Kota Bekasi Sudah Melebihi Kapasitas
Seperti diberitakan sebelumnya, uji spesimen virus corona atau Covid-19 dari swab test di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bekasi dan di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi sudah melebihi kapasitas.
Setiap hari ada 1.000 spesimen yang diuji di laboratorium tersebut.
"Iya sudah banyak, antrean Labkesda sudah hampir 1.000," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, di Stadion Patriot Candrabhaga, Rabu (2/9/2020).
Rahmat Effendi mengatakan, ada dua lokasi kapasitas pengujian spesimen yakni di Labkesda Dinkes dan RSUD Kota Bekasi.
"Kemarin ada kendala, harusnya 1 paling lama 3 hari keluar hasilnya. Tapi ini ya itu lama. Kapasitas alat PCR kita sehari cukup banyak mampu 500-an lebih," ujar Rahmat Effendi.
• Kapasitas Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Swasta Kota Bekasi Tersisa 10 Persen
• Disnaker Kota Bekasi Minta Perusahaan Segera Laporkan Kasus Corona yang Terjadi
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati menjelaskan, Dinkes mendapat 1 alat tambahan pengujian spesimen.
Dia mengatakan, sejak Selasa (1/9/2020) jumlah antrean uji spesimen Covid-19 juga mulai bekurang.
"Spesimen sudah berkurang baik di RSUD sama Labkesda. Labkesda itu kemarin di Jumat antrean kita hampir 1.000. Sekarang kita hanya 500, ini lagi terus diselesaikan," ujarnya.
Dezy menambahkan, antrean uji spesimen itu terjadi karena ada peningkatan permintaan dari puskesmas maupun hasil penelusuran virus corona.
Menurut Dezy, uji laboratorium di RSUD sempat terhambat karena sedang melakukan kalibrasi alat sehingga ditunda dulu pemeriksaan atau pengujiannya.
"Tapi mulai Senin dan Selasa kemarin berjalan normal lagi. Sampel dari pasien RSUD maupun RS swasta sudah mulai diuji lagi," ujar Dezy.
• Cegah Klaster Industri, Disnaker Kota Bekasi Konsisten Awasi Protokol Kesehatan Pabrik
• BREAKING NEWS: 22 Karyawan Pabrik Ban di Bekasi Positif Virus Corona
Dezy menjelaskan, di Labkesda Dinkes Kota Bekasi memiliki tiga alat polymerase chain reaction (PCR).
Satu alat itu bisa menguji 80 hingga 240 sampel.
Sedangkan di Laboraturium RSUD Kota Bekasi kapasitasnya lebih besar yang dalam satu hari bisa 360 sampel pengujian.
"Jadi mudahan di hari Kamis ini kita selesaikan yang tertunda kemarin. Jumat sudah normal," kata Dezy.
Peningkatan kasus virus corona atau Covid-19 di Kota Bekasi berdampak pada penyediaan fasilitas dan kapasitas rumah sakit untuk menangani pasien.
Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSI) Kota Bekasi menyebutkan bahwa kapasitas ruang isolasi di rumah sakit swasta hampir penuh.
Sedangkan Pemerintah Kota Bekasi memastikan bahwa daya tampung rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk perawatan pasien Covid-19 masih cukup.
• Rahmat Effendi Punya Alasan Tak Terapkan Jam Malam di Kota Bekasi
• Cegah Virus Corona di Sektor Pariwisata, Kabupaten Bekasi Luncurkan Program Mang Jaka
Ketua ARSI Kota Bekasi, Eko Nugroho mengatakan, sudah 90 persen lebih fasilitas ruang isolasi di rumah sakit swasta terisi pasien virus corona.
"Daya tampung untuk pasien Covid di tiap RS swasta Kota Bekasi tersisa sekitar 10 persen atau sudah terisi 90 persen dari total kapasitas," ujar Eko, di Bekasi, Selasa (1/9/2020).
Eko menjelaskan, ada 42 rumah sakit swasta di Kota Bekasi yang menyiapkan ruang isolasi untuk penanganan pasien Covid-19.
Daya tampung ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di rumah sakit swasta Kota Bekasi sebanyak 120 tempat tidur.
Peningkatan jumlah pasien kasus Covid-19 ini terjadi dalam kurun dua pekan terakhir ini.
• Kasus Virus Corona Naik, Bupati Bekasi Minta Dinkes, Disnaker dan Dinas Perindustrian Berkoordinasi
• Lebih dari 400 Kasus Positif Corona Hanya di 3 Klaster Industri, Kabupaten Bekasi Zona Merah Lagi
Bahkan ada rumah sakit yang harus menambah kapasitas ruang isolasi pasien positif virus corona.
"Belakangan ini penambahan, sampai ada beberapa RS yang menambah daya tampungnya karena tingginya kasus."
"Menambah ruang isolasi dengan setara ICU ada ventilator tapi engga bisa banyak," ujar Eko lagi.
Sedangkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan bahwa daya tampung rumah sakit di wilayahnya cukup untuk merawat pasien positif corona.
"Cukup RSUD kita saja masih cukup, kita juga kan ada RSUD tipe D. Ada juga rumah sakit swasta yang sudah sediakan," kata Rahmat di Bekasi, Selasa (1/9/2020)