Virus Corona
Sudah Diumumkan Meninggal Dunia via Pengeras Suara Musala, Ternyata Salah Mayat, Pihak RS Minta Maaf
Melalui pengeras musala desa, pengumuman kematian Harnanik di RSUD Mardi Waluyo Blitar. Belakangan yang meninggal ternyata bukan Hernanik.
Pemindahan ini bertujuan agar ranjang pasien S mendapatkan sudut pandang yang lebih baik dari kamera pengawas di ruang isolasi tersebut.
Penggunaan kameran pengawas ini untuk membantu dokter atau perawat memantau perkembangan kondisi pasien.
Hal ini ditempuh karena kondisi dan keterbatasan akses di ruang isolasi.
"Akses ruang isolasi kan terbatas. Perawat juga harus pakai APD level tiga," kata dia.
Namun, pemindahan posisi ranjang tersebut tak dicatat dalam rekam medis pasien.
• Dukung Pemekaran Bogor Barat, Kabupaten Siapkan Dana Rp 75 Miliar
Imbasnya, saat pergeseran petugas jaga, perawat tak menyadari pemindahan pasien S tersebut.
Saat kondisi pasien S memburuk dan meninggal di hari Senin, perawat mengira pasien tersebut adalah Harnanik.
"Kesalahan kami waktu dipindahkan tempat itu tidak tercatat di rekam medisnya," jelas Herya.
Apalagi gelang identitas pasien S terlepas dan tak berada di tempatnya.
Sehingga perawat mengidentifikasi identitas pasien berdasarkan susunan ranjang.
• Bidan Cantik Tenaga Honorer Puskesmas Lahat, Mengaku sudah 3 Kali Bugil di Boom Live untuk Cari Uang
"Saat itu juga tidak sempat cek ke bed (tempat tidur) sebelahnya karena keterbatasan akses ruang isolasi," lanjut Herya.
Pihak rumah sakit mengabarkan kabar duka itu kepada keluarga Harnanik. Keluarga pun datang ke rumah sakit.
Namun, saat diperiksa, ternyata jenazah yang meninggal itu bukan Harnanik.
Keluarga mendapati Harnanik berada di ranjang yang berada di seberang ranjang jenazah pasien S.
"Berseberangan utara dan selatan," ujar Herya.
• Ini Alasan Legislator Jakarta Minta Pembangunan Pusat Kuliner di Pluit Dihentikan