Virus Corona

Sudah Diumumkan Meninggal Dunia via Pengeras Suara Musala, Ternyata Salah Mayat, Pihak RS Minta Maaf

Melalui pengeras musala desa, pengumuman kematian Harnanik di RSUD Mardi Waluyo Blitar. Belakangan yang meninggal ternyata bukan Hernanik.

Tribunnews/Irwan Rismawan
ILUSTRASI -- Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Di Blitar, jenazah meninggal dunia sudah diumumkan di desa, untuk sempat dimuka wajahnya, ternyata bukan pasien yang dimaksud alias jenazah tertukar. 

WARTAKOTALIVE.COM, BLITAR -- Kabar meninggalnya pasien covid-19 di RSUD Mardi Waluyo Blitar membuat tetangga dan warga desa berduka.

Melalui pengeras musala desa, pengumuman kematian Harnanik di RSUD Mardi Waluyo Blitar cepat tersebar.

Warga Desa Bendiwulung, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, ini sempat dirawat selama 10 hari terakhir.

Terungkap, Ini Alasan Keluarga Nekat Buka Paksa Peti Jenazah Pasien Covid-19

Presiden Joko Widodo Resmikan Gedung Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Spontan warga desa yang selama ini dikenal guyub, mendatangi rumah duka dan sebagian lain ke pemakaman untuk menggali liang kubur.

Kabar kematian Harnanik bermula disampaikan oleh pihak keluarga.

Mereka mendapat kabar tersebut dari pihak RSUD Mardi Waluyo Blitar.

Nanung Hermawan mengatakan, ibunya itu dirawat karena menderita stroke ringan.

Saat dirawat, ibunya mengeluh sesak napas. Sehingga tim medis memperlakukan Harnanik dengan prosedur Covid-19 dan diisolasi.

Partai Pendukung Minta Anies Kaji Ulang Usulan Penggunaan Ruas Jalan Tol untuk Jalur Sepeda

Keluarga tak bisa membesuk dan menjaga Harnanik. Kebutuhan seperti pakaian hanya dititipkan di pos jaga keamanan rumah sakit.

Pada Senin (24/8/2020) pagi, keluarga mendapat kabar kondisi kesehatan Harnanik menurun drastis lalu meninggal akibat serangan jantung.

"Senin sekitar jam 10 pagi. Di rumah semua sudah siap-siap," kata Nanung.

Viral Video Baby Sitter Tampar Bayi 11 Bulan Berkali-kali saat Menyuapi Makan

Kematian sang ibu dipertegas setelah dirinya mendapat kabar dari sang ayah yang berada di rumah sakit.

Ayah Nanung datang untuk menjemput jenazah istrinya. 

Bahkan, seluruh dokumen pasien termasuk administrasi selesai diurus oleh ayah Nanung.

"Semua (berkas rumah sakit) sudah ditandatangani, juga sudah melakukan doa-doa untuk jenazah," ujar Nanung.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved