Juani Yusuf: Program Grebek Lumpur Tetap Belanjut Meski Ada Refocusing Anggaran
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman genangan dan banjir yang biasa terjadi di Ibu Kota saat musim hujan turun.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
Kemudian pengerukan di Kali Adem segmen PIK (Pantai Indah Kapuk) sampai Muara Angka sepanjang 3,2 kilometer di Jakarta Utara.
Perluasan TPU
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryandari, mengungkapkan, lumpur hasil kerukan di KBB titik Mal Season City akan dilimpahkan ke TPU Tegal Alur, Jakarta Barat untuk perluasan pemakaman Covid-19.
Soalnya lokasi TPU Tegal Alur, kata dia, beberapa bidang tanahnya ada yang curam, sehingga diperlukan tanah urukan atau lumpur supaya kontur tanahnya rata.
“TPU di sana kan masih banyak tanah yang curam dan bekas kolam-kolam, jadi lumpur kami kirimkan ke sana untuk diratakan,” jelas Purwanti.
• Jika Menang Pilkada 2020, Pilar Saga Berjanji Pertahankan Kota Tangsel Sebagai Kota Layak Anak
• Ketua DPRD DKI Ancam Bikin Repot JakPro jika Pembangunan RTH Muara Karang Tidak Dihentikan
Menurutnya, proyek pengerukan lumpur ini akan membuat daya tampung kapasitas air bertambah. Sebelum lumpur dikeruk, kedalaman air KBB dari permukaan jalan mencapai empat meter.
Kemudian setelah lumpur dikeruk, kedalaman KBB bakal bertambah menjadi enam meter.
Terakhir kali, lanjutnya, pengerukan lumpur itu dilakukan sekitar 2017 oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Namun Pemprov DKI Jakarta berinisiatif mengeruk lumpur yang menjadi kewenangan BBWSCC karena demi kepentingan warganya dari ancaman banjir dan genangan. “BWSCC pada dasarnya mendukung saja pengerukan ini, karena pengerjaan ini juga atas arahan Pak Gubernur langsung,” kata Purwanti.
(faf)