Pendidikan

Ustadz Abdul Somad: Dianjurkan Puasa 3 Hari di Bulan Muharram 9, 10, 11 untuk Menghapus Dosa

Puasa sunnah di Bulan Muharram sangat baik dilakukan, sebagaimana diperintahkan Allah SWT lewat Nabi Muhammad SAW.

Youtube Kajian Islam
Ustadz Abdul Somad soal puasa di Bulan Muharram 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bulan Muharram termasuk ke dalam bulan haram (bulan suci) bersama bulan Dzulkaidah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Puasa sunnah di Bulan Muharram sangat baik dilakukan, sebagaimana diperintahkan Allah SWT lewat Nabi Muhammad SAW

Puasa sunnah yang dimaksud adalah Puasa Tasua dan Asyura pada 9-10 Muharram 1442 H.

Pada kalender masehi Puasa Tasua jatuh pada Jumat (28/8/2020) dan Puasa Asyura pada Sabtu (29/8/2020).

Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad perihal keutamaan Puasa Asyura 10 muharram menyambut Tahun Baru Islam 1442 H.

Bolehkah Puasa Akhir Tahun Hijriah dan Awal Bulan Muharram 1442 H? Ini Penjelasan Buya Yahya

Bulan Muharram termasuk ke dalam bulan haram (bulan suci) bersama bulan Dzulkaidah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Di mana pada bulan-bulan tersebut Allah SWT memuliakannya dan mengharamkan terjadinya peperangan.

Anda yang mungkin sudah tidak asing lagi dengan amalan puasa sunah asyura dan tasu'a dilaksanakan pada bulan Muharram.

Mengutip berita Bangkapos (tayang 7 September 2019) Ustadz Abdul Somad mengatakan, paling afdhal untuk puasa pada bulan Muharram adalah tiga hari.

10 Amalan untuk Mendapat Pahala di Hari Puasa Arafah, Diajarkan Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Mulai dari tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

Jika tidak bisa tiga hari, bisa melaksanakan dua hari.

Menurut Ustad Abdul Somad, Rasulullah Nabi Muhammad menegaskan, Puasa di tanggal 10 Muharram merupakan Puasa Asyura yang dilakukan oleh Nabi Musa setelah Firaun ditelan oleh laut.

Bani Israil pun diajak berpuasa atas terbebasnya mereka.

"Nabi Muhammad SAW mengikuti syariat Nabi Musa, yakni melaksanakan Puasa sunnah pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram," tutur Ustaz Abdul Somad

"Sebagai umatnya, kita wajib mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW. Perlu digaris bawahi, bukan mengikuti syariat Nabi Musa, namun Nabi Muhammad. Segala apa yang dikerjakan Rasulullah, kita tiru," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved