Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19 dengan Usaha Kuliner & Jasa Antaran
Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19 dengan Usaha Kuliner & Jasa Antaran. Simak selengkapnya dalam berita ini.
“Perubahan pola konsumsi masyarakat untuk menjaga stok bahan makanan di rumah, akan berkorelasi dengan kebutuhan makanan olahan (pre-cook) seperti makanan siap saji, dan makanan beku (frozen food),” tuturnya.
Jasa antaran Daring
Wiraswastawan muda lainnya, Agus Suhendar menyisir jejak kebangkitan yang sama dengan Inwi.
Setelah tempatnya bekerja di satu usaha ritel di Bali tutup, ia membuka jasa antaran, bekerjasama dengan 300 mitra UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) awal Juni 2020. Ke-300 mitra tersebut tersebar di Badung, Jimbaran, Nusa Dua, Denpasar, Tabanan, dan Gianyar, Provinsi Bali.
“Awalnya saya mengamati, memasuki era pandemik Covid-19 justru banyak UMKM bermunculan. Saya melihat peluang usaha jasa antaran di sela kesibukan mereka,” ungkapnya, Selasa (25/8/2020). Ia lalu membuka jasa antaran daring, MYPIN. Ongkos kirimnya cuma Rp 1.250.
• Gaet Rekan SMA De Britto, Donny Verdian Berikan Pendapatan Lagu Raja Singa ke Sanggar Seni Notoyudan
Ongkos kirim yang murah ini membuat pertumbuhan UMKM di Bali, kian terpacu.
“UMKM menjamur di Bali setelah mayoritas usaha di Bali yang lebih banyak mengandalkan sektor pariwisata, sebagian gulung tikar. Pengangguran meningkat. Satusatunya pilihan tinggal membuka usaha UMKM,” ujar pria yang pernah bekerja di satu perusahaan kelapa sawit itu.