Virus Corona

Kisah Tragis Arianti, Bayinya Meninggal di Kandungan karena Terlalu Lama Menunggu Tes Covid-19 

Anak yang telah lama ditunggu kelahirannya itu meninggal dunia di dalam kandungan karena dirinya terlalu lama menunggu tes Covid-19.

Editor: Mohamad Yusuf
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Ilustrasi rapid test dan swab test massal di Bogor. Dalam tes swab terakhir, 27 nakes dari 8 puskesmas positif corona 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nasib tragis dialami oleh I Gusti Ayu Arianti (23), warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Pasalnya Arianti terpaksa harus merelakan kepergian sang buah hati yang meninggal di dalam kandungan.

Anak yang telah lama ditunggu kelahirannya itu meninggal dunia di dalam kandungan karena dirinya terlalu lama menunggu tes Covid-19.

Dilansir dari Kompas.com, Arianti mengaku, ketubannya sudah pecah dan mengalir darah.

 Viral Video Polisi Diduga Minta Rp 1 Juta Saat Tilang Turis Jepang di Bali, karena Lampu Motor Mati

 Beredar Pergub Ganjil Genap Motor Diberlakukan, ini Penjelasan Kadishub DKI 

Namun, dokter tak mau menangani karena si ibu tersebut belum membawa surat rapid test.

Alhasil, si bayi pun dinyatakan telah meninggal dunia dalam kandungan setelah dokter di rumah sakit menangani proses kelahiran bayi laki-laki ibu tersebut.

Tangisnya pecah saat mengetahui kenyataan anak yang dilahirkannya dinyatakan meninggal dunia, Selasa (18/8/2020).

Padahal, selain menanti-nanti kedatangan buah hatinya, Arianti juga telah menyiapkan sebuah nama untuk bayinya, I Made Arsya Prasetya Jaya.

Warga Kota Mataram itu kehilangan bayinya lantaran terlambat mendapatkan pertolongan.

"Ketuban saya sudah pecah, darah saya sudah banyak yang keluar dari rumah, tapi saya tidak ditangani, kata petugas saya harus rapid test dulu, tapi di RSAD tidak ada fasilitas rapid test, saya diminta ke puskesmas untuk rapid test," kata Arianti.

Ketuban sudah pecah, darah keluar

Arianti menceritakan, awalnya ia yang sedang mengandung merasakan sakit perut, Selasa (18/8/2020) pagi.

Saat itu ada cairan yang disertai darah keluar.

Bersama suami dan ibunya, Arianti diantar ke RSAD Wira Bhakti Mataram.

Meski telah mengatakan kondisi ketubannya pecah, petugas secara mendadak meminta Arianti melakukan rapid test terlebih dahulu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved