Gosip Artis
Bisa Timbulkan Dampak Psikologis, KPAI Minta Netizen Stop Komentari Video Viral Adhisty Zara
Keduanya yang masih berumur anak, harus segera dihilangkan dari stigma dan fokus pada cita cita dan masa depan kuliahnya.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra menyoroti kasus yang dialami oleh Adhisty Zara bersama kekasihnya yang sempat viral dan jadi perbincangan.
Jasra berharap permasalahan ini tidak perlu diekspos terlalu jauh.
Ia khawatir hal ini akan menjadi pengaruh terhadap kondisi prikologis ZA.
Jasra menilai ZA dan ZP lupa jika mereka figur di masyarakat.
Apalagi dengan mengunggah video tersebut di sosial media.
• Ibunda Adhisty Zara Minta Publik Berhenti Menghakimi Putrinya, Terkait Video Viral Zara di Medsos
• Pemerintah Anggarkan Rp90 Miliar untuk Influencer dan Buzzer, Rizal Ramli: Pantes Semua Awut-awutan
"Langkah yang penting dilakukan adalah menyadari konsekuensi dan mendapat pelajaran yang bermakna dengan pendampingan dan pengawasan orang tua mereka," kata Jasra dalam keterangannya, Jumat (21/8/2020).
Dalam kondisi ini, Jasra menyebut jika mereka yang berada di pusaran video viral tersebut perlu dilakukan penyadaran.
Bahwa ketika wilayah privat masuk ke area publik maka akan berhadapan dengan hukum yang berlaku.
Untuk itu peran yang paling penting dilakukan orang tua, ketika anak anak terpapar melihat video adalah melakukan pendampingan dan pengawasan orang tua.
• Bayi Kembar Siam Rahman-Rahim di Bekasi Meninggal Dunia sebelum Jalani Operasi Pemisahan
• Tak Diakui Hana Hanifah sebagai kekasih, Kriss Hatta: Air Susu Dibalas dengan Tuba
Agar mendapatkan pelajaran yang bermakna.
Serta bagi keduanya ZA dan ZP penting meminta maaf ke publik dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
Keduanya yang masih berumur anak, harus segera dihilangkan dari stigma dan fokus pada cita cita dan masa depan kuliahnya.
"Saya kira itu juga yang diinginkan publik, dalam melihat permasalahan seperti ini. Agar yang bersangkutan menyadari dan keluarganya tahu. Fokusnya itu," katanya.
Untuk konsumsi publik menurut Jasra masalah ini tidak baik dan harus dihentikan.
Karena jika tidak ada pendampingan dalam membaca atau melihat video ini, akan membawa anak pada situasi yang lebih buruk lagi.