Virus Corona
Survei Indikator: Sense of Crisis Anies Baswedan Paling Tinggi, Komunikasi Ridwan Kamil Terbaik
Adapun dalam survei kali ini, responden merupakan pemuka opini nasional dan daerah. Total responden berjumlah 304 dan berasal dari 20 kota.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi merilis hasil survei Pemuka Opini bertema 'Efek Kepemimpinan dan Kelembagaan dalam penanganan Covid-19'.
Salah satu hasil temuan survei itu terkait sense of crisis para kepala daerah.
Yakni, kepekaan para kepala daerah terhadap krisis yang ditimbulkan akibat wabah Covid-19 di wilayahnya.
• UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 20 Agustus 2020: Pasien Sembuh Tembus 100.674 Orang, 147.211 Positif
Dalam hasil survei itu terpampang tujuh nama kepala daerah. Skor tertinggi ditempati oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies Baswedan dinilai paling memiliki sense of crisis dengan nilai 72,9 dari 100.
Di bawahnya ada nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
• Merasa Deklarasi KAMI Disikapi Norak dan Kampungan, Deklarator: Wahai Penguasa, Berhati-hatilah!
"Anies Baswedan paling tinggi, tapi beda tidak terlalu banyak dengan Ridwan Kamil dan Ganjar. Lagi-lagi mereka," ujar Burhanuddin, dalam perilisan secara daring, Kamis (20/8/2020).
Adapun skor Ridwan Kamil adalah 72,1, sementara Ganjar 72,0.
Di posisi keempat terdapat nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan skor 64,5.
• KAMI Akui Barisan Sakit Hati, tapi Bukan karena Hasil Pilpres 2019
Setelahnya posisi kelima ditempati Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (64,4), dilanjutkan Gubernur Banten Wahidin Halim (63,5).
Lalu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di posisi terbawah dengan skor 62,6.
Burhanuddin juga mengungkap hasil penilaian responden terkait skor komunikasi kepala daerah kepada warga.
• ICW Sarankan Dewan Pengawas KPK Dibubarkan Bila Tak Berani Jatuhkan Sanksi Etik kepada Firli Bahuri
Hasil survei menunjukkan Ridwan Kamil menempati posisi tertinggi dengan skor 73,4.
Posisi kedua ditempati Ganjar dengan selisih 0,2 dari Ridwan Kamil.
Sementara, Anies Baswedan yang berada di posisi pertama dalam sense of crisis, harus berada di posisi ketiga dengan skor 72,1.
• Bareskrim Polri Juga Periksa Antasari Azhar Terkait Kasus Djoko Tjandra
Posisi keempat hingga ketujuh dalam hasil survei ini tidak berubah seperti hasil survei sense of crisis, yakni Khofifah, Nurdin, Wahidin, dan Edy.
"Ridwan Kamil, kemudian Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dinilai lebih tinggi dalam membangun komunikasi dengan masyarakat," tutur Muhtadi.
Adapun dalam survei kali ini, responden merupakan pemuka opini nasional dan daerah.
• Sekjen MUI Minta Jokowi Perlakukan KAMI Sama Seperti Terhadap Prabowo, Dirangkul dan Diajak Dialog
Total responden berjumlah 304 dan berasal dari 20 kota di Indonesia.
Mereka terdiri dari tokoh yang memiliki informasi lebih luas dibandingkan masyarakat umum, tentang penanggulangan Covid-19 di Indonesia.
Mereka antara lain adalah akademisi yang menjadi rujukan media, redaktur politik dan kesehatan media, pengusaha, pengamat kesehatan, sosial dan politik, tokoh organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, LSM, dan organisasi profesi.
• Mungkinkah Djoko Tjandra Jadi Justice Collaborator? Ini Kata Polisi
Sementara, jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 2.266 orang, per Kamis (20/8/2020).
Sehingga, hari ini total ada 147.211 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 2.017 orang, sehingga total pasien sembuh ada 100.674 orang.
• Disiplin Mulai Kendur, Warga Kabupaten Bekasi yang Tak Pakai Masker Dihukum Nyanyi Lagu Nasional
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 72 orang, sehingga total ada 6.418 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 19 Agustus 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 31.016 (21.1%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 28.886 (20.0%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 11.924 (8.3%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 11.219 (7.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 8.789 (6.2%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 7.363 (5.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 5.898 (4.1%)
BALI
Jumlah Kasus: 4.220 (2.9%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 3.964 (2.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 3.453 (2.5%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 3.336 (2.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 2.669 (1.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 2.505 (1.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 2.411 (1.6%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 2.258 (1.6%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 1.875 (1.2%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.756 (1.2%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 1.553 (1.1%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 1.439 (1.0%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 1.217 (0.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 1.132 (0.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 1.090 (0.7%)
RIAU
Jumlah Kasus: 1.050 (0.7%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 679 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 634 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 456 (0.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 346 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 332 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 322 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 286 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 250 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 233 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 219 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 165 (0.1%). (Vincentius Jyestha)