Virus Corona Jabodetabek
Penyebaran Covid-19 Berasal dari Klaster Keluarga Kini Marak di Kota Bakasi
“Ini menjadi perhatian juga, bersihkan dulu semua badan. Pakaian diganti, karena kita engga tahu habis dari luar bawa virus atau gimana,”
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI --- Peningkatan kasus positif corona atau Covid-19 di Kota Bekasi sejak beberapa pekan terakhir ini terjadi pada klaster keluarga.
Klaster keluarga seperti anaknya menularkan orangtuanya karena beraktivitas kerja atau sebaliknya maupun dari sanak saudaranya yang bertamu.
“Peningkatan kasus (itu karena) kluster keluarga, transmisi kewilayahan, transmisi dari interaksi kerja dan tidak menjaga physical distancing atau kerumunan, tidak patuh pakai masker dan cuci tangan,” ujar Wali Koya Bekasi, Rahmat Effendi, kepada awak media di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, pada Selasa (18/8/2020).
Rahmat meminta warganya apabila habis beraktivitas di luar rumah jangan langsung berinteraksi dengan orang di rumah.
Akan tetapi langsung membersihkan diri dan menganti seluruh pakaian yang dipakai.
• Terungkap, Gempa Kembar di Bengkulu Terjadi di Segmen Megathrust Mentawai-Pagai
Pasalnya, ada beberapa kasus positif karena terkena virus dari pakaian suami yang habis bekerja.
“Ini menjadi perhatian juga, bersihkan dulu semua badan. Pakaian diganti, karena kita engga tahu habis dari luar bawa virus atau gimana,” ungkap Rahmat.
Meskipun mengalami peningkatan kasus, Rahmat mengklaim pihaknya sudah bisa mengendalikannya.
Angka kesembuhan di Kota Bekasi juga cukup tinggi dibandingkan angka kematian.
Berdasarkan update terakhir Dinas Kesehatan Kota Bekasi, pada Senin (17/8) angka kasus positif di Kota Bekasi sebanyak 709, sembuh 635, meninggal 47 orang dan 27 pasien positif yang masih dirawat.
• KECELAKAAN, Bus Mayasari Bakti Tabrak Median Pembatas Jalan di Tol Kampung Rambutan
Angka positif aktif di Kota Bekasi kembali mengalami peningkatan, beberapa minggu lalu, kasusnya positif aktif tak pernah melebihi dari 20 kasus.
Angka kematian juga kembali bertambah, sejak 26 Mei angka kematian 36 orang itu tidak bertambah hingga satu bulan lebih. Tapi saat angka kematian bertambah 11 menjadi 47 orang.
Sudah diingatkan
Menanggapi kondisi peningkatan kasus corona di wilayahnya, Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairoman Juwono Putro, mengatakan, jauh-jauh hari dirinya sudah mengingatkan dan menyarankan agara pelaksanaan CFD tidak dilakukan dulu.
Apalagi ketika itu ditemukan kasus positif dari para pengunjung CFD yang menjalani pemeriksaan rapid test maupun swab test.