Kabar Duka
Kisah Kiai NU Bantaeng Meninggal Sejam Kemudian Setelah Tuntun Mendiang Istri Baca Syahadat
Seorang Kiai NU Bantaeng bernama Drz HM Idrus Makkawaru (76) wafat hampir bersamaan dengan sang istri dan hanya terpaut satu jam.
Romeo dan Juliet adalah tragedi karya William Shakespeare.
Kisah cinta mereka sangat tragis.
• Mengenang Mbah Moen, Mengenang Nasehat-Nasehatnya yang Menyejukan, Berikut 20 Kutipan Mbah Moen
Kisah dua remaja dari dua keluarga bermusuhan yang jatuh cinta pada pandangan pertama dan kemudian menikah, menjadi pecinta sejati dan kemudian mengambil risiko,itu semua untuk cinta mereka "kematian sebelum waktunya".
Kisah cinta di atas tak layak ditiru, tapi kisah cinta di bawah ini benar-benar sejati.
Mereka tau bersama, jalani biduk rumah tangga selama puluhan tahun.
Lalu mati bersama karena ajalnya sudah tiba, bukan karena bunuh diri, kecelakaan, dan lain-lain.
• TERKINI Foto-foto Pemakaman KH Maimoen Zubair, Diantar Ribuan Orang di Pemakaman Tertua di Mekkah
Nah, ternyata cinta sehidup semati itu bukan mitos, ada meski sangat jarang.
Cerita ini diposting oleh akun facebook Yuni Rusmini, berikut postingannya:
Masya Allah...
Cinta sehidup semati ternyata bukan sebatas kalimat.
Tapi ada di dunia nyata.
KISAH NYATA CINTA SEHIDUP SEMATI DI TANAH MAKASSAR.
Cinta sehidup semati mungkin pas disematkan untuk pasangan suami istri di Makassar ini.
Sepasang suami istri di Makassar, yakni kakek H Batry Selkam dan nenek Hj Maimunnah Yunus meninggal di waktu yang hampir bersamaan, pada Minggu 5 Agustus 2019.
Maimunnah Yunus, meninggal dunia pada Ahad 4 Agustus 2019, pukul 13.30 Wita kemarin.
Setelah itu, sekira 12 jam kemudian sang suami Batry Selkam menyusul berpulang pada pukul 01.40 WITA, Senin 5 Agustus 2019.
• Meninggal di Makkah, Ini Biodata & Rekam Jejak Lengkap Karir Mbah Maimun
• Kombes Indra Jafar Terjun untuk Membubarkan Massa Terkait Pecahnya Bentrok Pendukung Persija dan PSM
Pasangan suami istri ini diemayamkan di rumah duka Jalan Cakalang 6 Tinumbu, Makassar
Jenazah kedua pasutri ini dimakamkan di Pangkep hari ini.
#smg husnul khotimah buat pasutri ini... Amin yarroballalamin ???? ????
#yunirusmini fb
Terlepas kejadian ini semua, yg jls hidup mati rejeki jodoh semua hanya rahasiaNya dan yg terbaik buat umatNya ????".
Nurhaeda, menantu almarhum membenarkan kabar tersebut.
"Iye, ibu meninggal duluan, setelah itu baru bapak," ungkap Nurhaeda, saat dikonfirmasi Tribun Timur, Senin (5/8/2019).
Menurut Nurhaeda, almarhum dan almarhumah meninggal dunia karena sakit yang diderita keduanya dalam dua tahun.
"Meninggal karena sakit dek, mohon maaf kami belum bisa menjelaskan ini, karena kan rekam medis dokter itu," jelasnya.
Kedua pasutri ini disemayamkan di rumah duka, lalu disalatkan di Masjid Al Azhar, beberapa rumah dari rumah duka.
Setelah disalatkan, kedua pasutri tersebut dibawa dengan dua mobil ambulance ke Pekuburan di Desa Talaka, Kecamatan Marang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. (*)
Penulis: Kontributor Bulukumba, Nurwahidah dan Tribun Timur
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Kiai NU Wafat Satu Jam Usai Antar Kematian Sang Istri, Sempat Teteskan Air Mata"